Gue jadi penasaran, dulu Ibu lo waktu ngandungin lo dia ngidam apa? Kok anak nya jadi kayak gini ya, aneh.
<~>
"Dasar tu cowok sok banget jadi kaka kelas yak," kesel Vianika yang terus saja menjalan menatap ke bawah.
Bruk..
Sebuah tubuh bidang menabrak tubuh mungil Vianika, yang membuatnya makin kesel.
"Eh anjir lo kalau jalan liat-liat dong manusia segede ini masa lo nggak liat mata lo bur_" Vianika langsung menghentikan ucapnya saat ia mendongkrak pandangan menatap si pelaku yang telah menabrak tubuh Vianika.
"Bur apa?" Tanya pria yang ada didepannya dengan muka tanpa dosa.
Tubuh Vianika serasa membeku tidak bisa digerakkan sedangkan mulutnya terasa seperti mati rasa. Vianika hanya diam mematung ditempat.
"Mana sopan santun lo sama kaka kelas?" Tanyanya sok senior.
"Eh kakak kelas yang ganteng kan tadi lo bilang sopan banget lo jadi adkel lah terus pas gue udah nggak sopan malah lo tanya mana sopan santun lo sama kaka kelas its pengen gue tonjok banget tu muka lo kak yang sok polos," ucap Vianika dalam hati.
Vianika menggigit bibir bawahnya menahan emosinya yang sudah di puncak kepala.
"Lo bisu atau gimana sih dari tadi nggak ngomong," ucap Zio yang ikut kesal.
"Bacot lo," ucap Vianika yang melenggang pergi menjauhi Zio.
"Sumpah ya tu kakak kelas minta dibacok apa gimana sih. Nyesel gue udah pernah kegum sama cowok kaya Zio."
Tett..
"Ah tu kan gara-gara Zio gue nggak jadi kekantin emang sialan tu makhluk yang ber_nama Zio," ucap Vianika yang langsung memutar balik menuju kekelas nya .
Saat Vianika sudah sampai didepan pintu kelas tiba-tiba saja tangannya ditarik paksa oleh seseorang.
"Ikut gue," ucap seseorang yang tanpa permisi menarik tangan Vianika.
"Heh apa-apaan sih," ucap Vianika setengah berteriak.
"Woyy tolongin gue, gue diculik sama kakak kelas yang kurang dihajar ini," teriak Vianika yang mampu membuat semua orang yang berada dikoridor mentap kearahnya.
"Kalian kenapa nggak nolongin gue kenapa malah nonton," teriak Vianika histeris.
Langkah Zio dan Vianika terhenti saat sebelah tangan Vianika lagi ada seseorang yang menarik tangannya dengan lembut. Seperti drakor ya.
Zio menatam tajam ke arah pria yang telah memegang sebelah tangan Vianika.
"Lepasin," ucap Zio.
"Nggak bakal."
"Ryan LEPASIN TANGAN DIA," ucap Zio penuh penekanan disetiap kata-katanya.
"Lo seharusnya yang lepasin tangan Vianika, tangan dia sakit gara-gara lo narik dia yang paksa dan kasar," ucap Ryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Teen FictionVianika terus berlari saat seorang pria yang bertubuh jangkung terus mengejarnya, ia tidak mempedulikan betapa derasnya air hujan saat ini yang ia pikirkan adalah menghindari pria itu. Vianika akhirnya memutuskan berhenti dan pria yang mengejarnya...