Part 9

7 3 0
                                    

Apa kah ini cinta? Atau hanya sekedar sebuah rasa keogisan yang ingin memiliki dirinya tapi tidak mau bertanggung jawab pada hatinya.

<~>

Zio meninggalkan kedua sahabat Vianika yang masih mematung ditempat yang sama. Sehingga suara seseorang menyadarkan mereka.


"Aww..." ringis Vianika. Saat merasakan bahunya sedik sakit dan kepalanya yang sedikit pusing.

"Nika lo udah sadar?" Tanya Sherina basa basi.

"Belum," sahut Vianika acuh. "udah tau kok nanya lagi heran deh gue" sambung Vianika lagi.

Sherina hanya menyengir kuda menatap kearah Vianika yang masih berbaring diranjang UKS.

"Gue kenapa? Kok ada didalam UKS?" Tanya Vianika kepada kedua sahabatnya.

"Lo tadi pingsan saat kakak kelas yang gantengnya minta ampun itu meluk lo," jelas Aurel sembari tersenyum.

"Kakak kelas? Yang gntengnya minta ampun?" ucap Vianika dalam hati sembari mengingat-ingat kejadian kenapa dia bisa pingsan.

Blust..

Pipi Vianika memereh seketika saat ia telah mengingat kejadian kenapa dia bisa pingsan.

"Oh ya tuhan kenapa gue harus pingsan didepan Zio ah gila banget jadi malu gue. Njir kenapa pas Zio meluk gue, gue harus pingsan sih," ucap Vianika yang mengacak-acak rambutnya.

"Arrggg sialan lo Zio makhluk laknan lo," akhirnya sumpah serapah pun keluar dari mulut Vianika. Karena kekesalannya tidak bisa ia tahan lagi.

Kedua sahabatnya hanya diam sembari mengaruk-garuk tekuk mereka yang tidak gatal. Bingung dengan sikaf Vianika sekarang.

"Sialan tuh cowok bikin gue naik darah terus," decak Vianika sebal.

****

Dengan wajahnya yang lebam Zio pulang ke rumah. Penampilannya yang acak-acakan membuat daya tarik tersendiri bagi para wanita yang melihatnya.

Zio menghempaskan tubuhnya dikasurnya sambil memegang luka yang ada diwajahnya.

"Aww.. " ringisnya saat memegang lukanya.

"Habis berantem sama siapa?" Tanya seorang wanita berparuh baya yang sedang berdiri diambang pintu dengan kedua tangan yang dilipat diatas dada.

Zio sontak menoleh kearah sumber suara ternyata wanita berparuh baya yang sedang berdiri diambang pintu adalah ibunya Zio (Naumi.)

Zio menyengir seperti orang bodoh saat ibunya melotot kearahnya.

****

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang