Apa kah salah merindukan seseorang yang belum pasti merindukan kita juga??
****
Hari ini adalah pelajaran Fisika bu Yanti adalah guru yang paling ditakuti oleh semua siswa dan siswi.
Dikelas 11 Ipa 2 keadaan sangat ramai bahkan, sama seperti pasar tapi keramaian itu, pun segera berakhir karena ada suara sepatu hak tinggi yang berjalan menuju kearah kelas itu .
Ya, siapa lagi kalau bukan bu Yanti semua murid duduk ditempat duduknya masing-masing dengan pakaian yang rapi karena, bu Yanti paling tidak suka kalau ada bajunya yang dikeluarkan.
"Selamat pagi," sapa bu Yanti pada semua murid.
"Pagi bu," sahut mereka dengan serentak.
"Hari ini ibu ngajar kalian cuman sebentar aja ya soalnya ibu ada urusan, setengah jam mungkin cukup bagi ibu menjelaskan," bu Yanti langsung duduk di kursi kekuasaannya yaitu kursi guru.
"Materi yang kemaren belum ibu jelaskan ya?" ucap bu Yanti yang lebih tepat bertanya karena, ia yang sedikit lupa_lupa ingat.
"Iya bu," sahut mereka bersamaan.
Hari ini Vianika merasa tidak bersemangat untuk menerima pelajaran entah kenapa kalau pelajaran Fisika Vianika pasti bersemangat sekali tapi hari ini ia terlihat lesu tak bersemangat apa kah yang terjadi pada Vianika?
Sherina teman sebangkunya pun ikut prihatin dengan sahabatnya ia tak mengerti ada masalah apa lagi Vianika dengan keluarganya, Vianika sering bercerita kepada sahabatnya tentang keluarga mereka yang sering gaduh yang tak humoris seperti dulu.
"Lo kenapa?" Tanya Rina
"Gue rindu ayah sama kak Nisa Rin," ucap lirih Vianika sembari menempelkan kepalanya didinding kelas.
Sherina sangat mengerti keada sahabatnya sekarang ia tidak mau membuat sahabatnya mengigat-igat kejadian 3 tahun yang lalu kejadian kelam.
"Udah jangan rinduin mereka kalau mereka juga rindu sama lo mereka pasti akan nyemperin lo sama bunda lo ke Jakarta walaupun hanya sebentar tapi sampai sekarang mereka nggak ada nyamperin lo sama bunda lo kan nelpon aja nggak pernah kan," ujar Sherina sok bijak. Sherina mengelus-elus pelan pundak Vianika.
Vianika terdiam sejenak.
"Apa ayah sudah dapat pegantinya bunda sampai dia lupa dengan kami?" Tanya Vianika yang membuat pusing sahabatnya.
"Mungkin, Nik saran gue nih ya coba deh lo suruh bunda lo cari pengganti ayah lo biar bunda lo nggak sendirian lagi biar bunda lo nggak ngerasain sedih terus"
Vianika sontak menoleh kearah Sherina lalu ia menatap Sherina dengan seksama.
"Maksud lo, lo suruh bunda gue nikah lagi iya? " Tanya Vianika pelan agar suaranya tidak didengar oleh bu Yanti.
Sherina berucap "hm, iya biar ada yang ngejagain bunda lo Vika biar bunda lo nggak sedih-sedih lagi," menurut Sherina itu adalah saran yang bagus untuk kebahagiaan Vianika dan bundanya.
"Nika, Rina perhatikan ibu jangan ngobrol," ucap bu Yanti dengan tegas. Bu Yanti langsung kembali menjelaskan lagi saat aktivitasnya tadi sedikit terganggu olahraga oleh kedua sejoli itu.
Vianika hanya terdiam menanggapi ucapan Sherina sedangkan, Vianika sedikit saja tidak melihat ke arah bu Yanti walaupun bu Yanti menegurnya dengan tegas tetap saja itu tidak menarik perhatian Vianika.

KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Ficțiune adolescențiVianika terus berlari saat seorang pria yang bertubuh jangkung terus mengejarnya, ia tidak mempedulikan betapa derasnya air hujan saat ini yang ia pikirkan adalah menghindari pria itu. Vianika akhirnya memutuskan berhenti dan pria yang mengejarnya...