Part 7

9 3 0
                                    

Seperti biasa setiap hari rabu sore gadis cantik yang memiliki rambut piring itu pergi kesuatu tempat untuk mengikuti les dance disana.

"Bunda udah pulang," ucap Nika gadis yang memiliki wajah mengemaskan nan cantik.

"Iya, Nika udah mau berangkat?" Tanya Maya yang lagi duduk santai disofa. Itung-itung buat ngilangin rasa capeknya kerena seharian bekerja.

"Iya bun, yaudah bun kalau gitu Nika berangkat ya. Assalamualaikum," pamitnya. Vianika langsung mencium punggung tangan seorang wanita berparuh baya yaitu bundanya.

"Iya hati-hati," ucap bundanya dengan sedikit senyuman.

****

Room dance itulah tempat Vianika sekarang. Vianika duduk disebuah kursi yang ada didalam room dance itu lalu ia mengambil benda pipih yang ada didalam tasnya.

Baru saja ia menghidupkan data selulernya sudah lebih dari 50 chat yang ada dilinenya

Sherina_Adelia
Lo dimana?

Aurel_Anggreani .
Nik lo udah berangkat les?

Rangga_Dinata
Add cantik.

Ryan_Angsara.
Lagi ngapain?

Mata Vianika memicik kesebuah chat yang ada dilayar handphonenya tanpa membuang waktu lagi Vianika langsung membuka chat tersebut.

El_Zio_Aprillio.
Add.

Vianika_Meirisa45.

Ok.

El_Zio_Aprillio
Lagi dimana?

Vianika_Meirisa45.
Apa urusan lo?

El_Zio_Aprillio
Gue nanya serius.


Vianika_Meiriska45.
Jupiter


Vianika langsung mematikan handphonenya lalu menaruh benda pipih yang berwarna pink itu kedalam tasnya. Bukan karena Vianika tidak mau lagi melanjutkan chattingnya dengan Zio melainkan kegiatan les dance akan segera dimulai.

Sebenarnya Vianika pun tidak tau kenapa dan mengapa dapat angin dari mana ia tiba-tiba saja mendaftar les dance.

Sudah lebih dari satu bulanan ini Vianika ikut les dance dan ia juga merasakan menfaat dari latihan dance tersebut salah satunya berat badannya turun dari 50 kg sekarang cuma 43 kg wow ternyata badan Vianika cukup berat ya.

****

Setelah selesai latihan dance Vianika duduk di kursi yang tak jauh dari tempat dia latihan tadi. Keringat Vianika bercucuran membasahi dahinya. Sesekali Vianika memijat kakinya yang terasa agak sedikit pegal.

Saat Vianika sedang memijat kakinya sebotol air mineral berada dihadapannya  Vianika menaikkan pandangan menatap makhluk yang telah menyodarkan botol minum itu.

"Buat lo," ucap pria itu.

Vianika masih diam dan tak merespon ucap pria itu.

RAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang