Hanbin bersikap santai seperti mau bertemu dengan kliennya padahal ini hari pernikahannya. Beberapa menit kemudian, Yerin yang berperan sebagai mempelai wanita keluar dari kamar dengan pakaian sederhana.
"Masih kecil." kata Hanbin dalam hati.
Akad nikah berlangsung dengan lancar, begitu juga dengan resepsi yang diselenggarakan tepat setelah akad.
-imagination-
Yerin terlihat sangat gugup begitu Hanbin menutup pintu kamar dengan rapat. Dari balik selimut, Yerin memperhatikan Hanbin yang mulai memasuki kamar mandi hingga kembali dengan handuk yang menutupi pinggang hingga lutut. Dadanya telanjang dan rambutnya basah.
Hanbin mendekat kepada Yerin, demi kerang ajaib milik Spongebob, Yerin gemetar.
"Kamu mau gak?" tanya Hanbin.
Pernyataan ambigu itu sangat membingungkan bagi Yerin, "Mau apa?"
"Mandi, memang kamu pikir apa?"
Yerin beranjak sesegera mungkin, berlari menuju kamar mandi kemudian menutup pintunya rapat-rapat. Malu dia itu.
Begitu selesai dengan kegiatan mandinya, Yerin melihat Hanbin sudah tertidur. Napasnya mulai teratur, setelah mengeringkan rambutnya Yerin berbaring di kasur dengan posisi punggung yang saling berhadapan.
Sepersekian detik bunyi ponsel Yerin membuat keduanya terbangun, dengan segera Yerin mengangkatnya kemudian keluar dari kamar.
"Halo?"
"Kok diangkat?"
"Lho, harusnya gimana?"
"Gue kira lo lagi malam pertama."
"Mikirinnya juga udah takut gue tuh. Lagian dia lagi tidur, kayanya kecapean, kasian."
"Ululu naluri seorang istri."
"Apaan sih."
"Yaudah lo juga tidur, cape."
Yerin kembali, ia bersyukur begitu melihat Hanbin terpejam lagi setelah terbangun karena bunyi ponselnya.
Yerin sudah terlelap, kini Hanbin yang terbangun, memindahkan dirinya dari kasur menuju sofa. Tidak memerlukan waktu lama untuknya membuka mata setelah beberapa kali mencoba untuk menutupnya.
"Sial." umpatnya lalu mengambil ponsel di mejanya.
Hanbindika: Nil?
Danielputra: yo
Hanbindika: dmn
Danielputra: kantor
Hanbindika: gue kesana
Danielputra: LAH LO KAGAK MALAM PERTAMA?Hanbin meninggalkan rumah menuju kantor yang jaraknya dekat jika ditempuh dengan kendaraan. Entahlah apa yang akan Hanbin lakukan.
Begitu selesai memarkirkan mobilnya, Hanbin menaiki lift untuk sampai ke lantai tiga tempat dimana Daniel—rekannya berada.
"Sekarang lo kesini mau apa?" tanya Daniel begitu Hanbin sampai di ruangannya.
"Mau tidur."
"Ini malam pertama lo, Bin. Kasian istri lo ditinggal sendirian."
"Dia udah tidur,"
"Lo..gak cinta dia, ya?"
"Gimana mau cinta, nikah aja dijodohin. Ketemu aja baru tadi pas akad."
"Ish!"
Daniel memberikan selimut dan satu bantal tidur kepada Hanbin yang sudah terbaring di sofa. Sebetulnya Hanbin sudah memejamkan mata tapi kembali membukanya ketika Daniel melangkah keluar.
"Lo mau kemana?" tanya Hanbin.
"Pulanglah, ngapain gue disini."
"Sialan lo gak ngajakin gue!"
"Mati gue sama istri kalo ngajak lo ke rumah."Akhirnya Hanbin harus pasrah tidur di ruangan Daniel sendirian. Mayoritas rekan kerjanya sudah menikah, Daniel bahkan sudah memiliki satu anak berusia tiga tahun.
Di waktu yang sama, Yerin tidak bisa tidur ketika mengetahui Hanbin tidak ada di tempatnya. Pikirnya, Hanbin terganggu dan tidak nyaman dengan kehadiran Yerin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination - Hanbin Yerin✔
FanfictionIt's about those who live between imagination. Fanart pada cover by: @yow_ooo (instagram) Rank: #68 di Gfriend 20/10 #75 di fiksipenggemar 20/10