The truth Untold

286 24 0
                                    

I’m so afraid
In the end, will you leave me too?
So I’m putting on a mask to go see you

Masih berlatar belakang taman.

Kookie tertawa kecil, tangan kirinya mengelus punggung kucing hitam tersebut

“bagaimana kalau ada kemungkinan... Pertama, mungkin aku meninggal setelah menolongmu.—

Kedua, tubuhku jadi lemas setelah meneriakki mereka karena aku menggunakan energi yang cukup besar untuk didengar manusia.—

Ketiga, dokter dan suster memang tahu kamu sudah sadar dengan alat sensor di kepalamu?” Jawabnya.

“Sepertinya penjelasan ketiga lebih masuk akal.”

“Bagaimana dengan kehadiranku? Apakah masuk akal?”

“Tidak.”

Ujung bibirnya naik “jangan selalu dihubungkan dengan masuk akal dan tidak. Coba lihat warna sepatuku, ada yang bilang ini warna hijau, ada yang bilang warna biru, ada yang bilang biru kehijauan atau hijau kebiruan, dan ini sepatu kesukaanku karena aku suka warna hijau kebiruan, sedangkan kamu suka warna abu-abu!”

“Lalu apa hubungannya?”

“Tidak ada,sih.” Lalu Kookie tertawa, dasar aneh.

“Sebagai hantu, ternyata kamu cukup peduli penampilan. Maksudku, bukan berarti kamu modis, pakaianmu sederhana, hanya saja, pakaianmu ganti-ganti, tidak seperti hantu dalam film-film.”

“Benar begitu?  Padahal dulu aku pernah membeli majalah-majalah fashion dan membeli model yang mirip, namun karena tidak percaya diri, aku kembali dengan gaya lamaku. Jeans, sneaker, sandal, sweater, jaket, hoodies, kaos, atau pakaian  yang sederhana.”

Kali ini aku yang tertawa “hei, tidak modis juga bagus, kok. Berarti kamu jarang belanja, dan pacarmu pasti senang kalau kencan, ia tidak akan menunggu lama kamu yang sibuk memilih baju.”

Ekspresinya berubah, senyum lebarnya sedikit memudar “begitu, ya. Tapi... pacarku tidak begitu, dia orang yang baik dan sabar, dia pasti akan tetap menemaniku dan menungguku selama apapun aku memilih baju.”

“Meskipun seharian?”

Ia tertawa dan meninju lenganku “ahaha, dasar bodoh, karena mustahil aku memilih baju lama-lama, aku sendiri malas lama-lama di butik, memangnya aku perempuan ?!”

Dasar hantu yang aneh!

Ia mulai bercerita lebih banyak lagi setelah itu, dimulai dari kenangan yang pernah kami lakukan, study tour bersama teman-teman, kucing hitamnya yang pernah mencakarku — pantas saja ia terus menatapku, tentang Jimin dan Namjoon, bahkan tentang Bogum hyung juga.

“Hei, apa aku mencintainya?”

Tanyaku begitu kami mengangkat topik tentang Bogum hyung.

Ia menundukan kepalanya “saat itu kita sedang membahas habis-habisan tentang film di majalah lewat sinopsisnya, ada sebuah film tentang laki laki yang kehilangan ingatannya karena kecelakaan, klasik sekali, bukan? Ia tidak ingat suaminya dan semuanya, lalu kamu bilang padaku ‘perasaan nggak ada hubungannya dengan otak, kalau aku benar-benar mencintai orang dan kemudian amnesia, perasaanku pasti nggak berubah, aku pasti akan merasakan getaran-getaran itu, tidak seperti dia! Tuh, diaa!’”

“Jadi, menurutmu...?”

“Menurutku, yang tahu perasaan itu cuma kamu sendiri.”

“Dia kekasihku?”

Ia berdehem, kucingnya bangun dan melompat ke pangkuanku “iya.”

Aku diam sejenak, begitupula dengan dia, kami saling diam sebelum akhirnya si Kuching ― nama kucingnya adalah Kuching ― turun dari pangkuanku dan berjalan ke arah majikannya, ia melingkar di kakinya dan mengeong manja.















































“Ngomong-ngomong, kenapa nanas itu bahasa inggrisnya pineapple, ya? Padahal pine itu artinya pohon pinus, sedangkan apple artinya apel. Apakah pohon pinus kawin dengan pohon apel sehingga menghasilkan nanas, ya?”

“Bukannya yang benar itu Pinapple?”

Ia kelihatan ragu “masa? Bukannya pineapple.”

“Hah?? Masa sih?”

“Tau ah! Masa bodo!”

“Masa bodo juga! Kita tetap bisa hidup tanpa harus tau mana yang benar.”

“Bodooooh!”































Aku telah menemukan kunciku, untuk sekarang dan selamanya, aku tidak akan melepaskan kunci kehidupanku.

***

Maap, bagian terakhir memang absurd hehe

Anyway, whoever you read this. I make this fanfic into au on my twitter. If you know me and want to read I will drop the link in my postwall ((pd banget ada yg kenal lu))

Regard,

Ren.

Our Promise [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang