Kumohon,Kembalilah.

513 20 1
                                    

Namjoon meneguk susunya "baiklah, begini... Ada syarat-syarat yang harus dilakukan dalam operasi itu. Pertama, apapun kesalahan yang terjadi pada organ tubuh pendonor sukarela dan operasinya gagal, keluarga pihak pendonor sukarela tidak boleh karena sudah semua ini disetujui, dan biasanya yatim piatu yang lebih mudah mendonor karena tidak rumit meminta izin sana sini segala.—

Kedua, karena ini masih dalam tahap percobaan, tidak tahu dampaknya apa, tapi biasanya pendonor sukarela akan menjadi lebih lemah menjalani aktivitas karena menyuplai sesuatu yang dirahasiakan pihak rumah sakit... —

Ketiga, apabila operasi berhasil, otak orang yang berhasil dihidupkan harus direset ulang. Kemungkinan ingatanmu kembali sangatlah kecil dan kalaupun teringat hanyalah samar-samar karena otak manusia sangatlah kuat."

"Apa? Pantas saja?!"

"Pada operasimu saat itu ada kesalahan fatal sehingga jantungnya melemah, saat itu sistem syarafnya ada yang bermasalah, makanya saat itu ia kesulitan berjalan, dan ia sering pusing. Kalian bagaikan percobaan lab yang gagal 30% atau tidak sempurna, karena jika berhasil seharusnya Jungkook tidak mengalami apapun, alhasil mati. Tapi seperti ada mukjizat mendatangi Jungkook, ia malah hidup. Kau tahu, saat Kookie bilang ia akan melakukan ini untukmu... Rasanya aku ingin memukulmu."

"Pukul saja aku..."

Jimin menatap tajam aku seolah berkata 'disaat seperti ini masih bisa bercanda?!'. Tapi aku tidak bercanda! Pukul saja aku!!

" Kalau bukan sahabat sudah kupukul sejak dulu, Tae!! Kookie bilang dia akan tetap hidup juga...
'Ini demi Namjoon hyung dan Jimin hyung, demi kucingku juga' katanya. Ia tahu aku sangat tidak menyetujui ini. Maafkan aku, Taehyung. Aku tidak ingin kehilangan dua orang yang berharga."

"Kita bertiga sudah bersama sejak SMP, dan akhirnya jadi berempat saat SMA kelas satu." Kata Jimin.

Namjoon menatap lurus wajahku, matanya begitu tajam dan terlihat serius "andai kamu tahu betapa sakitnya perasaan Kookie saat kamu menyebut nama Bogum hyung, andai kamu tahu betapa sakitnya melihat orang yang kucintai menangis di hadapanku!!"

"Kenapa kamu berkata begitu seolah-olah ini semua adalah salahku!!? Kenapa kau kesal padaku?"

"Karena aku iri denganmu!!"

Aku diam dan tidak ingin membuat Namjoon lebih kesal lagi, aku tahu Namjoon bukan tipe orang yang mudah terpancing emosi. Kalau dia sudah berteriak begini sudah pasti ia memendamnya terlalu lama.

Namjoon... benar-benar mencintai Kookie...

"Aku harus pergi menemuinya! Dimana dia?"
Namjoon terdiam, Jimin juga terdiam.

"Dimana dia?!"

Mereka masih terdiam dan membuat pikiranku kalut.

"Apa yang terjadi dengannya?!"

"Dia tidak mau meminum obatnya lagi!!" Namjoon berteriak..

"LALU DIA DIMANA?!!" Aku tak kalah emosi.

"Aku tak tahu..."

Aku duduk bersimpuh, lututku menyentuh tanah, aku bingung, aku menangis. Ya tuhan, kenapa aku harus kehilangannya? Aku tidak ingin kehilangan Kookie. Jangan pisahkan kami untuk kedua kalinya, aku ingin bersamanya, jangan sia-siakan pengorbanannya, pertemukan lagi aku dengannya, Tuhan.

"Pengorbanannya tidak sia-sia, dia berpikir kamu bahagia bersama Bogum hyung, dia mengharapkan kebahagiaanmu," Jimin meremas pundakku, kemudian menepuknya "tabahlah, kawanku. Kita pasti akan menemukannya."

"Kookie...".

"Kamu tidak akan pergi, kan? Berjanjilah padaku, jangan pergi dan tetaplah di sisiku. Kalau bisa minimal, jangan pergi sebelum ingatanku kembali."

"eh? A... aku...?"

"Janji?"

"iya, janji!"

"Ini seperti mimpiku, Tae. Ini juga seperti masa lalu kita, kamu pernah berjanji seperti ini sebelumnya padaku."

"Janji?"

"Ya, kamu tidak akan melepaskan aku untuk kedua kalinya, kan? Aku juga. Aku tidak akan melepaskanmu untuk kedua kalinya."

Aku tidak akan melepaskanmu, Rain. Tapi kenapa kamu pergi? Jangan sia-siakan pengorbananmu...

"Berjanjilah padaku, kamu harus bahagia."

"..."

"Taehyung, berbahagialah."

"Tapi kamu tidak boleh pergi."





























































"Berbahagialah meskipun tanpa aku."

Jungkook... Kumohon, kembalilah...

***

-TAMAT-


Iya, hehe ini sudah tamat. Aku biarkan ini menggantung dengan imaginasi kalian bagaimana. Pun di Au (di twitter) juga seperti ini. Incase u wanna read au version u guys can check on my post wall!

Regards,

Ren.

Our Promise [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang