Suasana hening sejenak, aku sempat berpikir apakah ku izinkan aja ibu itu istirahat di kamarku walau hanya sebentar. Tapi belum sempat aku menjawab pertanyaan ibu itu, ibu itu langsung masuk ke kamarku tanpa ada beban sedikit pun.
Dihatiku merasa jengkel juga, tadi lebih baik tidak usah bertanya, toh pada akhirnya ibu itu masuk dengan santai tanpa menghiraukan jawabanku, batinku kesal.
Teman sekamarku pun kaget ibu itu masuk lagi ke kamar dan duduk dengan santainya, sebelum Novi pergi dia berpesan lagi padaku agar hati-hati pada ibu itu.
Sekarang tinggal aku dan ibu itu berdua saja di kamar, aku berusaha membuang jauh-jauh perasaan yang menggerogoti hatiku. Dihatiku bercampur aduk perasaan, kenapa ibu ini belum pulang-pulang juga.
"Maaf gak apa-apa kan ibu sebentar dulu di sini, di luar juga masih hujan, ibu gak bisa pulang" ucap ibu itu seakan mengerti kegelisahan hatiku.
"Ooh iya bu, gak apa-apa" jawabku mencoba untuk tetap tenang menyembunyikan kegelisahan hatiku.
Aku baru sadar di luar lagi turun hujan, jadi ibu ini tepat sekali alasannya, sial kenapa jadi serumit ini sich...batinku terus meronta ingin ibu itu cepat pulang.
Sambil menunggu hujan reda aku pun menemani ibu itu mengobrol, sekilas kelihatannya ibu itu terkesan baik dan ramah. Tidak ada hal yang mencurigakan dari sikapnya, tapi aku tetaplah waspada.
Mengingat sekarang banyak kejadian-kejadian pencurian, yang targetnya adalah anak kost-kost an. Tiba-tiba saja aku jadi teringat cerita temanku yang temannya mengalami musibah kehilangan barang di kost an dekat kampus sini juga. Kejadiannya pun belum terlalu lama, kurang lebih tiga minggu yang lalu.
Ada seorang laki-laki muda menyamar sebagai kakak dari korban, saat korban itu lagi mandi, parahnya korban lupa atau sengaja tidak mengunci kamarnya dari luar. Karena merasa aman-aman saja, jadi laki-laki itu datang dengan santainya ke kamar korban, dikira keluarga atau teman si korban karena gerak-geriknya tanpa mencurigakan, eh tau-taunya setelah korban selesai mandi barang-barang berharga banyak yang hilang di kamarnya. Kamarnya pun diobrak abrik jadi seperti kapal pecah oleh si pelaku, rupanya kemungkinan pelaku lebih dulu mengintai si korban.
Pelaku pun dengan gerak geriknya yang secepat kilat kabur sebelum korban selesai mandi.
"Mbak kok melamun?" tanya ibu itu mengagetkan lamunanku mengingat kejadian pencurian di tempat kost temanku beberapa pekan yang lalu membuatku semakin bergidik takut. Lalu tiba-tiba aku kembali tersadar oleh keadaanku sekarang yang berhadapan dengan orang asing yang baru kukenal.
"Ooh ya gak apa-apa bu" ucapku asal jawab pada ibu itu.
"Ooh... o iya nanti kalau hujannya udah reda, mbak mau kan nemanin ibu cari kost-kost an di daerah sini?" tanya ibu itu penuh harap.
"Eehhhmmm...boleh kok bu, tapi saya bisanya cuma sebentar, soalnya saya juga ada kesibukan" ucapku pada ibu itu, aku sengaja tidak menolak permintaan ibu itu supaya ibu itu cepat pulang dan tidak kembali lagi ke kamarku.
Nantikan kelanjutan ceritanya yaa...maaf agak pendek, soalnya ada kesibukan juga...😀😄😄😅 tapi aku berusaha untuk update ceritanya sesering mungkin, untuk lebih menambah semangatku dalam melanjutkan ceritanya, jangan lupa komen dan votenya ya teman-teman, komen dan vote kalian sangat berarti bagiku😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Suka Duka Di Kost
Teen FictionJadi anak kost memang banyak dinamika atau pun suka dukanya, mulai dari makan ala anak kost, uang bulanan yang mulai menipis dipertengahan bulan, bahkan ngutang sama teman diakhir bulan karena uang sudah sekarat. Sungguh miris!!! dan masih banyak la...