Sebagai seorang anak kost tentunya aku punya sarapan kesukaan dan kalau siangnya lebih simpelnya lagi aku bisa langganan dengan Bibi jualan warteg di perempatan jalan. Selain harganya murah meriah pas dikantong anak perantauan rasanya pun bisa diacungi jempol.
Menunya pun bervariasi ada ayam masak kecap, ayam bastik, ayam bumbu kareh, segala macam oseng-oseng, orek-orek tempe, ampal jagung, ampal udang, ayam goreng, segala jenis ikan dan masih banyak lagi pilihan menu yang pas sekali dengan seleraku yang memang doyan sekali makan ini.
Nah terus paginya aku juga punya menu andalan sekaligus langganan. Lagi-lagi rasanya pas sekali dilidahku, mungkin karena aku makan memang tidak pemilih dan apa saja memang dimakan, asal itu memang katagore makanan saja ya..heee...dan kebetulan rasanya juga enaaakk sekali.
Apakah itu...? ya nasi kuning. Ada pilihan empat lauk. Yaitu ayam, ikan haruan ( gabus ) telor dan hati. Saking sukanya makan nasi kuning dan malas masak aku pernah selama dua minggu lebih berturut-turut makan nasi kuning langgananku itu.
Waaw...apakah aku pemecah rekor doyan makan nasi kuning terlama diantara sekumpulan anak-anak kost?
Namun pagi ini disaat aku lagi menunggu santai Paman penjual nasi kuning itu, tapi malah belum kedengaran suara khas teriakan Paman nasning itu. Begitulah biasanya aku menyingkatnya.
Paman nasning memang sudah berkeliaran sejak pukul 06.00 an pagi, yang sering kudengar suara teriakan lantang beliau disaat aku lagi asyik menyabuni tubuhku di kamar mandi. Tapi jam itu Paman nasning lagi berjaja di gang sebelah kostku, tapi suaranya itu lho menggelegar sampai ke penjuru warga anak kost yang memang kebanyakan ngekost di sekitaran sini, karena letaknya memang di belakang kampus.
Untuk berjaja di gang tempat tinggalku biasanya jam 07.00 an atau paling lambat setengah 08.00 an, tapi ini sudah lewat 15 menit Paman nasning belum muncul-muncul juga. Ada apa gerangan dengan Paman nasning andalanku.
"Aduuuhh kenapa belum lewat juga sich Paman nasning ini!" gumamku kesal sembari berjalan bolak-balik tidak karuan di pelataran kostku.
"Doyan banget makan nasning, aku perhatikan rasanya udah lima hari ini kamu paginya makan nasning terus. Apa gak bosan?" tanya Siska tiba-tiba datang lalu duduk di bangku panjang depan kostku.
"Hmm kalau untuk nasning kayaknya aku gak pernah bosan, aku memang penggemar nasning dari kecil." Sahutku sambil celingukan melihat-melihat ke arah hulu jalan, siapa tau ada batang hidungnya Paman nasning muncul dari kejauhan dan membawakan nasning favoritku.
"Tapi gak setiap hari juga kaliii, kalau aku sich bosan. Jangankan lima hari tiga hari aja rasanya udah enek gitu. Yang ada malah bisa gak sampai kemakan karena saking bosannya," Jawab Siska bergidik membayangkan.
"Tiap orang itu beda-beda juga kaleee, tiap orang punya seleranya masing-masing!" belaku setengah jengkel sembari mendudukkan pantatku yang rasanya sudah capek berdiri dari tadi.
Siska cuma diam tak menjawab dengan wajah ditekuk, mungkin dia tidak mau memperpanjang perdebatan kecil ini. Lagian Siska memang seperti itu mulutnya, kadang tajam setajam silet.
Merasa tak dihiraukan, lalu aku pun bertanya padanya yang sedari tadi juga duduk di sini, seperti ada yang ditunggu.
"Kamu sendiri ngapain di sini, mau beli nasning juga? tanyaku heran yang mencoba membuka suara.
"Aku lagi nunggu bubur ayam Mang Supri!" jawabnya datar dengan arah pandangan ke depan.
"Eh itu dia bubur ayamnya...baru aja diomongin, panjang umur Mang Supri!" spontan teriaknya dengan mata berbinar senang seraya bergegas menghampiri gerobak Mang Supri yang disambut senyuman oleh Mang Supri.
"O iya duluan ya May...selamat nunggu nasningnya, moga kamu gak sampai lumutan. Tungguin aja terus sampai sore...heheheeee..." teriaknya kegirangan sambil berlalu meninggalkanku yang masih duduk menahan hati dongkol.
Sabar Mayaaa...mungkin sebentar lagi Paman nasning akan segera datang..heee...
Masih ada lanjutannya kok di bagian nasi kuning langganan 2, penasaran apakah Maya pagi itu akhirnya akan makan nasning juga atau sebaliknya??? tungguin lanjutannya ya di bagian selanjutnya. O ya ngomong-ngomong apakah kalian suka juga gak makan nasning eh maksudnya nasi kuning gitu..heheee...kalonya suka juga silahkan komen di bawah yaa. Jangan lupa juga untuk tinggalkan jejak dicerita ini..😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Suka Duka Di Kost
Fiksi RemajaJadi anak kost memang banyak dinamika atau pun suka dukanya, mulai dari makan ala anak kost, uang bulanan yang mulai menipis dipertengahan bulan, bahkan ngutang sama teman diakhir bulan karena uang sudah sekarat. Sungguh miris!!! dan masih banyak la...