Setelah menyelesaikan makananku, lalu aku pun kembali ke kelas untuk mengikuti mata kuliah. Sehabis makan rasanya sakit perutku pun sudah berangsur-angsur hilang, ini karena air keran mati jadi aku sampai lupa sarapan, celutukku dalam hati.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 12.10 menit siang, dua mata kuliah hari ini pun sudah selesai. Aku mau cepat-cepat pulang ke kost an, mau mengecek perkembangan air apakah sudah ada kemajuan atau masih menetap kondisinya seperti sedia kala.
Di tengah perjalanan pulang, aku bertemu dengan beberapa orang temanku, dan saling bertegur sapa. Hari pun semakin terik menyengat sampai ke tulang, lama-lama kulitku bisa terbakar kalau seperti ini, gumamku.
Aku semakin mempercepat langkah kakiku menuju kost, selain buru-buru menghindari panas, rasanya tenggorokanku juga sudah mulai dahaga. Aku pun singgah ke warung langgananku yang tidak jauh dari tempat kostku, yaitu warung bi Isah.
"Bi Isah"...panggilku seraya mengambil sebotol minuman air mineral dingin.
"Iyaa... eeh Mayaa udah pulang kuliahnya?" tanya bi Isah menyapaku ramah dengan senyum dibibirnya.
"Iya bi baru aja pulang, panas banget ya bi hari ini, rasanya jadi pengen berendam di dalam bak kamar mandi" seruku spontan sambil meneguk air mineral dan menikmati kesegaran di setiap tegukan.
"Heheeee... ah Maya ini bisa ajaa, kalau berendam malah nanti masuk angin" sahut bi Isah seraya tertawa.
"Itu cuma seandainya bi, o iya bi apa air kerannya masih mati?" tanyaku yang kembali mencemaskan air keran yang entah kapan bisa normal kembali.
"Iya May masih mati" jawab bi Isah.
"Hhmmm...kapan ya bi airnya bisa nyala lagi?" tanyaku miris.
"Kita tunggu aja May, siapa tau sebentar lagi nyala" ucap bi Isah menghiburku.
"Ya semoga aja bi" sahutku sendu.
"O iya bi Isah bisa numpang ke kamar kecil gak?" tanyaku malu-malu.
"Ooh silahkan, masuk ke rumah, lurus aja ke belakang" sahut bi Isah ramah.
"Terima kasih bi" ucapku senang.
Untung bi Isah orangnya baik dan ramah, beliau sudah kuanggap seperti tanteku sendiri. Ngobrol dengan bi Isah nyambung, asyik dan kadang membuatku lupa waktu karena saking asyiknya mendengarkan bi Isah bercerita tentang banyak hal. Bi Isah tinggal bersama suami dan dua orang anak yang sudah beranjak remaja, dan paling tua sudah menikah. Memutuskan tinggal bersama suaminya.
Setelah ngobrol sebentar dengan bi Isah sekaligus numpang pipis lalu aku pun membayar air minum mineral dan permisi pulang. Aku pun melanjutkan perjalananku menuju kostku.
"Akhirnya sampai juga di kost tercintaku" gumamku pelan sambil duduk di kasur empukku. Novi sepertinya belum pulang, mungkin dia agak sore baru pulang.
Lelah sekali rasanya, aku pun merebahkan tubuhku dan menggeliat malas, tidur bentar ahh...
O iya aku pasang jam weker aja, siapa tau sementara aku bobo siang bentar air kerannya nyala, hiburku.
"Kriiiing...kriiiing...kriiiing"...
Jam weker berbunyi mengejutkanku, spontan aku lihat sudah jam dua lewat lima menit. Pikiranku langsung mengingat air keran, lalu secepat kilat aku menghampiri keran dan menyalakannya.
1....2....3....Bismillahirrahmanirrahim..
dengan mata terpejam tanganku memutar pelan keran di hadapanku.Tiba-tiba bunyi...seeerrr air mengalir deras di hadapanku.
Alhamdulillah... akhirnya nyala juga air kerannya, teriakku senang. Upss..jangan keras-keras nanti yang lain dengar, malah berebut air lagi..hehehe...aku tersenyum jahat.
Lalu dengan cepat aku pun segera mandi dan setelah itu shalat zuhur, kebetulan siang ini kebanyakan penghuni kost lagi kuliah siang, jadi mereka belum tau air keran sudah nyala.
Aku pun berniat kalau suatu saat nanti ada pengumuman mau mati air lagi, aku tidak boleh malas apalagi sampai ketiduran untuk mengisi air cadangan, kalaunya aku mengulang kesalahanku lagi jadinya aku sendiri yang menanggung akibatnya.
Jadikan pelajaran berharga ya Maya...😀
Akhirnya tamat juga cerita tentang "Air Keran Mati" tapi masih ada cerita-cerita yang lain kok yang udah antri mau di tulis, hehehe...makanya tunggu aja ya, dan baca terus cerita suka duka di kost di setiap partnya, semoga bisa menghibur dan juga bermanfaat, buang yang buruknya dan ambil yang baiknya aja...
O iya sampai lupa, vote dan komennya jangan lupa, biar aku lebih semangat updatenya, ok...😀😄
Sampai berjumpa lagi dengan judul part baru selanjutnya, yang gak kalah seru..😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Suka Duka Di Kost
Fiksi RemajaJadi anak kost memang banyak dinamika atau pun suka dukanya, mulai dari makan ala anak kost, uang bulanan yang mulai menipis dipertengahan bulan, bahkan ngutang sama teman diakhir bulan karena uang sudah sekarat. Sungguh miris!!! dan masih banyak la...