Sahabat Membawa Berkah 3

25 6 4
                                    

Setelah mencoba mengingat-ngingat siapakah orang itu, aku baru tersadar wajahnya sekilas mirip ibu paruh baya yang mencuri HP aku beberapa waktu yang lalu. Tapi orang ini agak lebih muda dari ibu paruh baya itu, apakah mungkin orang ini adiknya atau kembarannya, ah entahlah.

Sejauh itukah pemikiranku, entah kenapa sampai sekarang aku masih belum bisa melupakan kejadian itu. Kejadian yang begitu bersejarah buatku sebagai anak kost, untunglah kost beberapa hari yang lalu sudah diperbaiki agar menjadi lebih kuat, terutama pintu utama kost.

Sekarang pun sudah dibuatkan pagar tinggi agar tidak ada lagi yang bisa bebas masuk kecuali penghuni kost. Aku dan penghuni kost lainnya tentu sangat senang setelah kost diperbaiki, kami merasa seakan tinggal di kost yang baru lagi dan juga pastinya merasa lega, karena setidaknya keamanan di kost menjadi lebih terjaga.

"Mayaa..." panggil Desy mengejutkan lamunanku.

"Eh Des..." ucapku kaget kembali ke dunia nyata setelah asyik melamun.

"Kok melamun aja sich dari tadi, ini makanannya udah siap, gak mau dimakan?" tanya Desy bercanda.

"Ya maulah, gak boleh nolak rezeki," ucapku sambil memperhatikan mbak yang mencuri perhatianku itu.

"Kamu lihat apa sich dari tadi! kok kayaknya ada yang diperhatikan gitu?" tanya Desy bingung merasa aneh dengan tingkah Maya.

"Ituu kamu lihat gak mbak yang di belakang kamu itu, sekilas wajahnya mirip dengan ibu paruh baya yang mencuri HP ku dulu!" jelasku pada Desy pelan, takut kedengaran mbak itu. Karena tempat duduknya dua baris dari tempat duduk kami.

Desy pun menolehkan wajahnya kebelakang, ternyata setelah Desy menengok ke belakang untuk melihat,  mbak itu malah berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke kasir untuk membayar makanannya. Yaaahh telat dech, karena tempat kasir agak jauh dan terlindung oleh kerumunan orang yang antri ingin membayar makanan. Mbak itu keburu pergi sebelum aku menindak lanjuti lebih jauh dengan Desy.

"Telat!! mbak itu udah pergi," jawabku rada kecewa.

"Ya udah kita nikmatin aja makanannya, lagian itu kan kejadiannya udah lama. Kost juga udah selesai diperbaiki, jadi yang penting kita selalu hati-hati dan waspada, jangan sampai kejadian itu terulang lagi!" ucap Desy panjang lebar mengingatkan.

"Iya itu pasti, semenjak kejadian itu aku selalu berhati-hati dan waspada, terutama orang yang belum dikenal mampir ke kost kita!" jawabku antusias.

"Dari tadi kita ngomong aja, ini makanannya keburu dingin..." sela Desy sambil menyedot minuman di gelasnya.

Aku pun menjawabnya dengan cengiran, lalu menikmati makananku dengan lahap dan bersyukur bisa di traktir teman sebaik Desy. Kami pun sejenak terdiam asyik menikmati makanan disore hari sabtu akhir pekan ini.

***

Bukan Desy namanya kalau tidak punya banyak teman, selain teman kampus. Desy juga punya banyak teman di luar kampus atau entah kenalan dari mana.

Waktu itu teman Desy dua orang cowok yang katanya sudah lulus kuliah dan bekerja. Ingin mengajak Desy jalan-jalan, karaokean, dan makan-makan. Desy tidak mau sendirian, katanya dia mau asalkan juga mengajak aku dan Novi teman sekamarku yang juga akrab dengan Desy.

Aku kira dua cowok itu tidak mau mengajak kami berdua, eh ternyata dia mau. Kami pun senang bukan main..heheee...rezeki anak kost tidak kemana, senangnya yang gratisan.

Kami pun boncengan pakai motor masing-masing. Desy sendiri pakai motornya, aku dengan Novi dan dua cowok itu boncengan berdua.

Malam itu kami jalan-jalan keliling kota dulu, menikmati lampu-lampu jalanan yang begitu indah cukup memanjakan mata. Setelah itu ke tempat karaokean bernyanyi sepuasnya. Aku dan Novi sich tidak nyanyi karena malu, berhubung Desy juga hoby nyanyi maka dia lah yang paling menguasai untuk bernyanyi. Kami semua pun cuma maklum dengan tingkah Desy yang berjoget sambil bernyanyi dengan merdunya.

Sekilas kuperhatikan dua cowok itu juga kelihatannya baik-baik, ramah dan sopan, tidak macam-macam. Nama cowok itu Helmi dan Bagas. Mereka berdua pun juga mulai akrab dengan aku dan Novi.

Walaupun Desy kelihatannya sedikit agak liar karena saking supelnya, tapi dia masih bisa jaga diri. Laki-laki pun tidak berani dengannya, karena dia kalau sudah marah terlihat sangat galak, dan nilai plus buat Desy dia juga jago bela diri yaitu tekwondo. Yang dia selalu rajin ikuti latihannya di kampus. Sungguh bagus sekali, di jaman sekarang ini ilmu bela diri memang harus di miliki setiap orang, baik itu wanita atau pun laki-laki. Buat untuk jaga-jaga dan perlindungan diri.

Setelah puas karaokean kami pun melanjutkan lagi ke tempat selanjutnya yaitu makan di warung tenda pinggir jalan. Jangan salah!! untuk para anak kost di traktir di warung tenda sudah sangat buat kami bahagia. Apalagi rasa makanannya enak luar biasa. Nasi goreng spesial plus es teh sudah membuat perut yang tadinya keroncongan minta jatah makan kini seakan bersorak dapat seporsi nasi goreng spesial.

Sehabis makan di warung tenda lalu kami pun pulang ke kost, yang membuatku sangat salut. Helmi dan Bagas tidak langsung juga pulang ke kostnya, karena mereka juga anak kost, walaupun sudah bekerja.

Tapi mereka berdua malah juga boncengan mengawal kami di belakang untuk melindungi kami kalau ada sesuatu yang tidak diinginkan, sampai kami tiba di kost dengan selamat sejahtera. Baru mereka pamit untuk pulang. Karena malam sudah menunjukkan pukul 10 lewat 25 menit, jadi rawan anak perempuan berkeliaran tanpa di temani laki-laki sebagai pelindung.

Aku juga pernah minta tolong pada Desy untuk minta di temani ke suatu tempat. Entah itu ke mall, pasar tradisional bahkan sekedar jalan-jalan tanpa arah tujuan sekali pun, Desy juga mau melakukannya. Ya yang namanya sahabat harus saling tolong menolong sebisanya.

Sahabat tidak hanya teman untuk curhat dan berkeluh kesah. Tapi sahabat juga bisa menerima segala kekurangan kita, menerima kita apa adanya. Disaat kita terjatuh dan terpuruk sahabat selalu ada memberi semangat untuk bangkit. Begitu juga dengan disaat kita bahagia sahabat juga ikut merasakan bahagia.

Saling menolong disaat membutuhkan, kalau tidak bisa menolong dengan tenaga. Bahkan bisa juga dengan saran, pendapat dan masukan yang terbaik. Itulah gunanya sahabat saling mendukung satu sama lain, saling menjaga, saling melindungi dan saling menghargai.





Sahabat sejati akan selalu ada buat kita.


Akhirnya selesai juga untuk tema sahabat membawa berkah ini, cukup panjang juga ya..heheee...

Nantikan tema-tema selanjutnya yang tak kalah seru, menghibur dan ada suatu pelajaran yang bisa diambil didalamnya. Jangan lupa vote dan komentarnya ya tentang cerita ini atau tentang penulisannya juga boleh, maklum di sini aku masih pemula jadi masih banyak belajar dalam hal kepenulisan, untuk bisa lebih baik lagi.

Sampai jumpa dicerita selanjutnya...salam hangat dariku😊

Suka Duka Di KostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang