Di luar masih hujan, walaupun tidak begitu deras, tapi cukup membasahi tubuh kalau nekat keluar bertarung dengan guyuran hujan.
Kuperhatikan sekali lagi ibu itu, masih sama seperti pemikiran ku tadi. Tidak ada yang mencurigakan, tiba-tiba saja aku jadi teringat, aku belum memasak nasi untuk makan malamku nanti, hujan-hujan seperti ini membuat perutku terasa lapar.
Kuputuskan untuk mengambil beras untuk dicuci dan meninggalkan ibu itu sebentar, karena dapur tidak begitu jauh dengan kamarku. Jadi aku rasa tidak apa-apa cuma untuk mencuci beras sebentar, karena aku memasak pakai rice coker.
Aku pun keluar kamar untuk mencuci beras, di sebelah kamarku ada Yanti yang lagi asyik mengobrol dengan temannya yang juga temanku tapi dia tidak mengkost di sini, aku pikir keadaan tidak sepi jadi aman saja untuk meninggalkan ibu itu sebentar.
Disaat aku mencuci beras, perasaanku terasa tidak tenang, aku pun buru-buru mencuci beras. Setelah selesai bergegas aku kembali ke kamarku, syukurlah ibu itu masih ada di kamarku duduk dengan tenang, hhmmm...sepertinya aku terlalu curiga pada ibu itu.
"Udah cuci berasnya mbak?" tanya ibu itu basa-basi.
"Iya bu udah" jawabku singkat sambil mengklik tombol rice coker untuk memasak, cukup mudah bagiku memasak nasi dengan adanya rice coker. Tinggal mencuci beras, setelah itu dikasih air sedikit, setelah itu baru dimasukkan kedalam wadah rice cokernya. Untuk lauk kadang aku beli yang sudah masak atau bisa juga masak sendiri langganan sayur sama tukang sayur walaupun cuma oseng-oseng ala anak kost dan lauk seadanya. Tapi aku tetap bersyukur dengan senang hati, yaa...namanya juga anak kost maunya yang simpel-simpel dan tidak ribet.
Sambil menunggu nasi masak, suasana pun jadi hening, ibu itu asyik memainkan HPnya. Entah kenapa walaupun harinya masih hujan, tubuhku terasa gerah, rasanya aku ingin sekali mandi. Tapi mengingat ibu itu masih ada di kamarku, aku jadi menunda keinginanku untuk mandi, padahal rasanya tubuh ini tidak tahan lagi ingin disiram air.
"Gerah banget ya rasanya, mungkin karena hujan" kata ibu itu tiba-tiba memecah kesunyian dan seakan tau jalan pikiranku.
Aduh ibu ini jangan-jangan bisa membaca jalan pikiran orang atau ada indera keenam, batinku menebak.
"Mbak sendiri gerah gak?" tanya ibu itu menatap ke arahku dengan tajam.
"Iya sih sebenarnya gerah juga" ucapku mengiyakan kata ibu itu.
"Kalau mbak ingin mandi, ya mandi aja, gak apa-apa kok" ucap ibu itu mantap.
Yang benar saja aku mandi dan meninggalkan ibu itu sendirian lagi di kamarku, bukannya kesegaran habis mandi yang aku dapatkan, mungkin bisa saja kesialan. Karena mandi lebih lama dari mencuci beras yang aku lakukan tadi, apalagi mandiku biasanya tidak bisa sebentar, bisa 10 menitan lebih.
"Mbak...kok melamun?" tanya ibu itu mengagetkan lamunanku.
"Ooh iya bu saya gak mandi, biar aja gerah, gak apa-apa. Saya juga udah biasa" ucapku tegas pada ibu itu.
"Ah mbak ini...jangan-jangan mbak takut ya kalau saya macam-macam sementara mbak mandi!!! tenang mbak...saya orang baik, saya gak mungkin melakukan perbuatan yang buruk" ucap ibu itu panjang lebar meyakinkan.
"Ooh...gitu ya bu, tapi maaf kayaknya saya memang gak mau mandi, bukan berarti saya berpikiran macam-macam pada ibu" ucapku berbohong pada ibu itu, walau bagaimana pun aku masih bisa berpikiran jernih dan tidak cepat mengambil keputusan.
Tapi entah karena ada angin apa, setelah berkali-kali membahas tentang mandi pada ibu itu, tiba-tiba saja aku jadi ingin mandi dan merasa yakin saja ibu itu tidak berbuat yang macam-macam. Entah kenapa dipikiranku merasa aman saja kalau ibu itu ku tinggalkan sendirian lagi di kamarku. Berhubung juga karena tubuhku terasa sangat gerah.
Dengan santainya dan tanpa ada rasa curiga aku pun mengambil handuk, dan pakaian ganti. Karena aku ingin sekalian ganti pakaian di kamar mandi, mengingat setelah mandi aku ingin menemani ibu itu mencari kost-kost an buat anaknya.
Yakin nich meninggalkan ibu itu sendirian di kamar dan tidak terjadi apa-apa???
Nantikan kelanjutannya...😊😊gimana apa penasaran dengan ceritanya? sengaja bikin penasaran biar baca lagi dibagian selanjutnya😀😄😄😅 jangan lupa vote dan komennya ya 😊😊 biar aku cepat update lanjutannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suka Duka Di Kost
Teen FictionJadi anak kost memang banyak dinamika atau pun suka dukanya, mulai dari makan ala anak kost, uang bulanan yang mulai menipis dipertengahan bulan, bahkan ngutang sama teman diakhir bulan karena uang sudah sekarat. Sungguh miris!!! dan masih banyak la...