Hallooo... teman-teman semua, apa kabarnya? ketemu lagi denganku dengan cerita yang berbeda..
Sesuai apa yang aku bilang kemaren aku akan lanjut lagi cerita "suka duka di kost" tapi dengan judul part yang berbeda... yang pastinya gak kalah seru..😀
Penasaran gimana ceritanya, langsung dibaca yaa... jangan lupa vote dan komennya, biar aku tambah semangat terus lanjutin cerita tentang anak kost ini, ok... 😊
Malam ini cuacanya panas sekali, padahal aku tadi sore sudah mandi dengan ademnya, tak lupa aku juga luluran dulu untuk menghilangkan daki-daki yang menempel ditubuhku.
Biasalah walaupun cuma anak kost tapi aku senang sekali merawat diri, perawatannya cuma dilakukan sendiri, tidak ke salon-salon. Kalaunya ke salon yang ada nanti malah asupan dana bulananku jadi bangkrut karena kebanyakan biaya... heee...
"Vi kamu gerah gak nich?" tanyaku pada Novi yang lagi asyik mengetik notebooknya mengerjakan makalah.
"Iya gerah sich sebenarnya, mau mandi tapi udah jam 9 malam" ucap Novi yang masih asyik mengetik notebooknya tanpa sedikit pun menolehku.
"Mandi aja kali gak apa-apa, baru jam 9 juga, belum tengah malam" ucapku sambil duduk menggaruk leherku yang terasa gatal, rasa gerah membuatku merasa gatal.
"Masih nanggung nich" jawab Novi sekilas melirik ke arahku.
"Hhmmm... rajin amat sich Nov kamu bilangkan masih lama dikumpulnya, masih dua minggu lebih, santai aja dulu" ucapku rada jengkel juga dari tadi setiap aku bicara Novi cuma menanggapi seadanya.
"Kalau terlalu santai nanti bisa lupa, biar pun masih lama, gak ada salahnya kan dikerjain sekarang. Kamu taukan aku gak suka menunda-nunda sesuatu, lagian menunda-nunda pekerjaan itu gak baik" ucap Novi panjang lebar beserta petuahnya.
Aku pun cuma bergumam tak karuan. Selain baik Novi memang dewasa, bijak, pintar dan satu nilai plus buat dia yaitu cantik.
Yang pastinya berbanding terbalik dengan diriku ini, yang cantik enggak. Dewasa ah gak juga...standar aja, supel biasa aja minderan malah kadang susah beradaptasi dengan lingkungan baru dan orang baru. Pintar apalagi yang cuma punya otak pas-pasan doang...
Aku sungguh bersyukur dan beruntung punya teman baik seperti Novi.
"Hai kok melamun sich?" tanya Novi heran.
"Ohh gak ini aku cuma ingat tugas makalahku yang belum dikerjakan, referensinya susah banget dicari" jawabku sekenanya yang berhasil membuat Novi percaya.
"Udah selesai ngetiknya?" tanyaku yang melihat Novi menutup notebooknya.
"Belum... kayaknya aku mau mandi dulu, gak tahan juga gerah banget" jawab Novi sambil mengipaskan tangannya.
"Waduuuhh... pantesan hawa di kamar ini semakin panas dari tadi, rupanya kipas anginnya kamu arahkan cuma ke mukamu doang, aku juga kepanasan nich!" teriak Novi setengah jengkel.
"Heee... iya dech maaf" ucapku nyengir kuda sambil menarik belakang kipas angin agar kipas anginnya bergerak kekanan dan kekiri.
Maklumlah aku dan Novi mengkost di kost an yang biasa saja, bukan kost an yang elit yang dilengkapi dengan AC dan segala fasilitas lainnya. Kami cuma anak rantau dari keluarga sederhana yang rela meninggalkan kampung halaman demi melanjutkan pendidikan di bangku kuliah.
Ditengah-tengah asyik menikmati kipas angin, tiba-tiba aku melihat sesuatu yang terbang dibelakangnya Novi. Aku pun bingung sesuatu apakah itu.
Lalu aku pun menajamkan penglihatanku dan mengamati baik-baik.
Oh ternyataaaa... astagfirullah..."ada kecoa terbaaaang"... teriakku spontan mengagetkan Novi yang juga spontan meloncat cepat ke arahku.
Wah ada kecoa ternyata!!! 😃😅😂
Gimana seru gak ceritanya, pada penasaran gak nich pengen tau kelanjutannya???
vote dan komen dulu ya biar aku tambah semangat lanjutin ceritanya..sampai jumpa lagi😀
KAMU SEDANG MEMBACA
Suka Duka Di Kost
Teen FictionJadi anak kost memang banyak dinamika atau pun suka dukanya, mulai dari makan ala anak kost, uang bulanan yang mulai menipis dipertengahan bulan, bahkan ngutang sama teman diakhir bulan karena uang sudah sekarat. Sungguh miris!!! dan masih banyak la...