Sahabat Membawa Berkah 2

27 10 4
                                    

Assalamu'alaikum....apa kabar semuanya?? masih setia nungguin ceritaku??heheee...

Karena berhubung aku besok ada kesibukan, jadinya updatenya aku majuin hari ini, supaya aku selalu update tiap minggu dan tidak ketinggalan. Aku selalu berusaha untuk konsisten, walaupun kadang ada hambatan, tapi aku tetap mencoba menerapkan untuk update sesuai jadwal, dan ternyata bagiku itu sangat menyenangkan. Karena sepenuhnya hanya diri kitalah yang bisa memotivasi untuk tetap semangat dan semangat. Karena menulis adalah juga hoby aku untuk menyalurkan ide-ide di kepala, meskipun tulisanku mungkin banyak kesalahan, tapi aku tetap terus belajar untuk lebih baik lagi.

Ok, kiranya cuma itu sedikit pengumuman dariku, eeaaa...pengumuman kayak apa lagi ya..heheee...

Selamat Membaca.

Sore itu setelah shalat ashar aku dan Desy pun siap-siap untuk pergi ke salon langganannya Desy tiap bulan bahkan kadang dua minggu sekali. Maklum Desy anak orang kaya jadi tidak heran lagi gaya hidupnya pun termasuk cukup berkelas.

Tapi yang aku salut padanya, dia mau saja ngekost di tempat kost yang murah dan jauh dari terkesan elit. Padahal mungkin dia bisa saja ngekost di tempat elit dengan segala fasilitasnya, tapi dia sendiri tidak mau. Dia lebih senang ngekost di tempat sederhana.

Dia juga tidak pilih-pilih dalam berteman, siapa saja dia temani. Bahkan orang kuper, kaku, introvert dan kutu buku seperti Tata dia temani. Dia tulus dan bersahaja. Makanya banyak yang suka berteman dengannya, termasuk diriku. Bukan karena dia suka traktir tapi aku bisa melihat sisi lain dari dia,  yaitu ketulusannya dalam berteman.

Karena bagiku mencari teman yang benar-benar tulus dan setia kawan itu susah, meskipun mencari teman itu sangatlah mudah. Walaupun menurutku ketulusan dari tiap-tiap orang itu relatif, tidak bisa di ukur tapi hati kita bisa merasakan yang mana teman yang benar-benar tulus menerima kita apa adanya. Bukan teman makan teman, bahkan teman yang di depan baik tapi menusuk dari belakang.

***

Setelah sampai di salon langganan, alangkah mengecewakannya ternyata salonnya malah tutup.

"Yaah...kenapa tutup sich?" ucap Desy dengan wajah murungnya.

"Mungkin mbaknya sibuk kali makanya tutup!" jawabku menenangkan Desy.

"Tapi gak biasanya aja mendadak tutup kayak gini, hmm ya udahlah mungkin lain kali aja kita ke sini lagi, sekarang kita langsung ke warung lalapan aja," ucap Desy sambil memutar motornya berbalik arah.

"Tetap jadi ya?" tanyaku heran.

"Lah, tetap jadilah memangnya gak jadi ya?" Desy malah balik tanya heran.

"Ya kirain aja gak jadi, soalnya kan salonnya tutup," sela dengan polosnya.

"Heheheee...Maya Maya... walaupun salonnya tutup, karena aku udah janji mau traktir kamu, nah makanya janji itu harus di tepati." jelas Desy heran dengan pertanyaan Maya.

"Ooh...syukurlah kalaunya begitu," jawabku senang.

"Ok kita jalan lagi, udah siap?" tanya Desy sambil membenarkan letak helmnya.

"Ok siap," jawabku singkat.

Lalu kami pun meluncur kembali menuju warung ayam lalapan dengan kecepatan sedang.

Tadinya aku kira jalan-jalannya sampai malam, tapi karena berhubung salonnya tutup jadinya setelah makan lalapan nanti kami segera pulang ke kost.

Di salon langganan Desy mbaknya sangat ramah dan bersahabat. Di sana  ada kedai kecil disediakan untuk menunggu antrian dikala bosan, buku-buku bacaan serta majalah, bisa nonton tv, wifi gratis dan uniknya lagi ada musholla kecil yang di sediakan di salon itu, wah sungguh lengkap rasanya. Jadi aku dan Desy bisa sekalian shalat di sana sementara menunggu antrian. Karena peminatnya yang berkunjung ke sana banyak sekali. Mulai dari anak muda sampai tante-tante. Dan untuk laki-laki dan perempuan itu di pisah, jadi tidak bercampur baur, jadinya aku tidak risih.

Kini tidak terasa sampailah kami pada sebuah angkringan ayam lalapan yang menggugah selera.

Kami memilih duduk paling pojokan agar bisa lebih leluasa melihat orang-orang berdatangan.

Sembari menunggu pesanan makanan datang, tiba-tiba aku melihat seseorang yang sepertinya kukenal tapi aku lupa pada orang itu, ya lupa-lupa ingatlah. Orang itu lagi asyik menyantap makanannya dengan lahap. Aku mencoba memutar otakku mencoba mengingat siapakah orang itu??




Hmm siapa ya???🤔🤔🤔

Penasaran??? makanya jangan lupa ikuti terus kelanjutannya, kalian bisa komen kok di bawah siapa kira-kira orang itu, ayo ramein komennya. Dan jangan lupa vote jangan ketinggalan biar aku lebih semangat buat melanjutkan cerita ini, ok...👍😊

Sampai jumpa di part selanjutnya, selamat menunggu..heheee...

Suka Duka Di KostTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang