part 9

1.7K 30 0
                                    

"Reza... Udah dari tadi datengnya" ujar Shila senyum kepada reza.

"Shila lo cantik bangettt malam ini" ujar reza memperhatikan shila

"Ahh apaan sih za biasa aja ko ya udah hayu jalan" ujar Shila

"Mau kemana?" ujar reza

"Lah bukannya lu yang ngajak yah yaudah kalau gak jelas mah gua masuk rumah lagi" ujar Shila.

"Ihh apasih cantik cuman boongan ko ya udah yuk jalan" ujar reza memegang tangan Shila.

"Apaan sih za pake pegang-pegangan segala" ujar Shila.

"Udah sih gw gak mau princess gw lecet nantinya" ujar reza.

Selama di perjalanan akhirnya mereka sampai juga di daerah tepi pantai.

"Reza kita ngapain malem-malem ke pantai" ujar Shila melihat sekeliling.

"Udah ikut aja tapi sebelumnya gw mau lo tutup mata lo dulu" ujar reza sambil menutup mata Shila.

"Duhh mau kemana sih gw takut, lo jangan modus loh" ujar Shila.

"Ihh gr lu siapa juga yang mau modus" ujar reza.

"Ya udah hatihati nuntun gw jalannya" ujar Shila.

Shila menutup matanya dengan penutup mata.

"Taarraaa..... Sudah sampai" ujar reza sambil membuka penutup mata Shila.

"Wahhh zaa ini bagus banget indahhh banget ini semua lo yang siapin" ujar Shila melihat ada sebuah meja yang sudah di rias dengan cantik dan di atasnya tersedia makanan.

"iyah Shila ini semua gw yang persiapin gimana lo suka gak" ujar reza.

"Suka banget za ini bagus banget" ujar Shila.

"Ya udah sinih duduk" ujar reza sambil menyiapkan kursi untuk shila.

"Makasih za" ujar Shila.

"Iyah sila samasama lo cantik banget malam ini" ujar reza.

"Aah lo bisa aja, oyah ngomong-ngomong ko gw di ajal kesini emang ada apa?" ujar Shila

"Sil, gw boleh jujur gak" ujar reza

"Jujur? Jujur apa?" ujar Shila dengan penuh pertanyaan pada dirinya.

"Gw sayang sama lo" ujar reza

"Apa?? Elo serius za lo nembak gw" ujar Shila.

"Apaan sih lo Shila siapa yang nembak lo gw cuman ungkapin perasaan gw doang kok." ujar reza sambil tersenyum.

"Sumpah. Gw gak ngerti maksud lu apaan za" ujar Shila

"Coba deh lo tutup mata sebentar" ujar reza.

"Mau ngapain lo gak usah macem-macem yah gw teriak nih" ujar Shila.

"Lebay deh udah tutup mata aja" ujar reza.

Shila menutup matanya, reza memegang jemari Shila dan memakaikan cincin yang mengartikan simbol jatuh cinta.

"Sekarang lo bisa buka mata lo" ujar reza.

"Za... Ini buat gw" ujar Shila

"Iyah buat elo lah kan udah ada di jari lo, ehh jangan di jual yah tu cincin" ujar reza

"Ini serius buat gw" ujar Shila

"Shila lo harus di kasih tau berapa kali sih" ujar reza.

"Makasih za" ujar Shila

"Makasih doang?" ujar reza

"Terus apa dong" ujar Shila

"Jawab dong pertanyaan gw yang tadi" ujar reza

"Pertanyaan yang mana" ujar Shila

"tentang perasaan gw tadi" ujar reza

"Za gw butuh waktu gak secepat itu gw jawab" ujar Shila

"Mau berapa lama Shila" ujar reza

"Seminggu" ujar Shila

"Kelamaan shil, oke deh gw tunggu jawabannya" ujar reza.

Setelah beberapa jam kemudian mereka pulang shila di antarkan sampai rumah oleh reza.

Sesampainya di rumah..

"Tadi si reza beneran nembak gw, tapi masa iyah sih dulu dia yang gw kejar-kejar tapi gak pernah dapet giliran sekarang dia malah ngedeket, emang sih masih di bilang gw masih suka sama dia tapi sekedar suka gak sampai cinta" gumam shila dalam hati.

Keesokan harinya (keadaan di kelas)

Sesampainya shila di kelas dan duduk di tempatnya diatas meja shila terdapat coklat yang sudah ada surat di atasnya.

*Isi surat
Gimana udah ada belom jawabannya jangan lama-lama dong gw gak sabar nih punya pacar kayak lo. Oyah di makan yah coklatnya.

"Ya ampun reza sampai segini nya" gumam shila dalam hati.

"Hey" ujar putri yang tiba-tiba mengagetkan shila.

"Apaan sih lo put" ujar Shila

"Ehh coklat lo dapet dari mana coklatnya" ujar. putri

"reza" ujar Shila

"Apaaaa?? My honey nya aku ngasih coklat ke kamu, sinih buat gw aja coklatnya" ujar putri.

Masih ada kelanjutannya loh ikutin terus yuk

My Teacher is my Soul MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang