part 12

1.6K 31 0
                                    

"Shila" ujar reza.

"Reza" ujar Shila terkejut melihat reza.

"Lo duduk sama guru ini" ujar reza sambil menunjuk ke hadapan guru tersebut.

"Iyah saya duduk disini, karna bangku ini kosong jadi saya tempati" ujar guru killer membalas sinis.

"Oke" sambil mengangkat alisnya "shil gua duduk di belakang lo ya" ujar reza.

"Iyah za" ujar Shila tersenyum kepadanya.

Waktu sudah menunjukan jam keberangkatan siswa siswi di dalam mobil bus 3 bersorak bergembira. Ada yang mengisi kejenuhannya dengan bernyanyi, mendengarkan musik, ngemil, ngobrol ataupun yang lainnya.

****

"Shila kamu ko diam saja" ujar guru killer menoleh ke padanya.

"Kenapa? Suka-suka gw dong" Ujar Shila sewot kepadanya.

(Ciiitttttttt) seketika mobil ngerem mendadak siswa siswi yang berada di dalam bus 3 sangat terkejut. Shila dan guru killer tersebut tidak sengaja bertatapan karna mobil yang tiba-tiba mengerem.

"Ihhh apaan sih lo nih deket-deket" menolehkan pandangannya "Ada apa si pir" ujar Shila beranjak bangun dari bangkunya.

"Maaf neng di depan tadi ada kambing gak mau lewat-lewat" ujar supir.

****

Perjalanan sudah sampai 4 jam lamanya suasana di mobil pun sudah mulai sepi ada yang tertidur bahkan sibuk dengan gadget nya masing-masing.

"Shila kamu cantik tapi saya tidak mencintaimu saya hanya menganggumimu sifat mu menutupi kecantikan mu" gumam guru killer sambil mentapi wajah Shila yang sedang tertidur pulas.

(sampai tujuan)

"Shil bangun udah sampai" ujar guru killer membangunkan Shila.

Reza mendekat "sudah sinih biar saya aja pak yang bangunin dia" ujar reza.

"Okeh" ujar guru killer meranjak bangun dari bangku nya.

"Shila ayo bangun udah sampai" ujar reza sambil mengusap rambut Shila.

Shila terbangun "reza ko lo disini" ujar Shila melirik reza.

"Maaf shil tadi gw cuman bangunin lo tidur aja kok gw gak ngapa-ngapain lo" ujar reza mengangkat kedua tangan reza seakan-akan memang tidak terjadi apaapa.

"Loh anak-anak pada kemana ko cuman kita berdua doang" ujar Shila melihat sekeliling bus.

"Liat yang lain udah di bawah udah pada turun" ujar reza sambil menunjuk ke jendela bus.

"kalian cepetan turun sinih berduaan aja" ujar anak kelas dari luar bus.

Shila melihat ke luar jendela "iyah gw turun nih" ujar Shila. (Shila dan reza turun dari mobil)

Siswa siswi akan menuju ke atas puncak dan ke tempat lahan  yang luas dan harus melewati tebing-tebing.

*****

"Ayo semua kalian harus berhati-hati bebatuan nya sangat licin jangan ada yang berpencar yah" ujar ketua pelaksana.

Ketika semua siswa siswi sedang berjalan melewati bebatuan untuk menuju ke atas puncak. Shila berjalan di damping dua lelaki yang diam-diam perhatian kepadanya yaitu reza dan guru killer tersebut.

"Aduhh" Shila terpeleset dan hampir terjatuh untuk saja reza dan guru killer tersebut langsung sergap memegang tangan Shila.

"Sudah saya bilang kamu harus berhati-hati kalau berjalan" ujar guru killer .

"Pak mending bapak ikut di barisan depan deh biar saya yang menjaga Shila" ujar reza.

"Lantang sekali kamu berbicara kepada saya" ujar guru killer menatapnya.

"Udah sih kaki gw sakit gak usah pada ribut disini" ujar Shila dengan nada tinggi.

"Maaf shil gw gak bermaksud.."ujar reza.

Shila memotong pembicaraan reza "udah gw bisa jalan sendiri lepasin gw" ujar Shila melepas pegangan reza dan guru killer tersebut.

****

"Akhirnya sampai juga" ujar putri.

Shila menyusul teman-teman nya sambil memegang kakinya yang terasa sakit karena terpeleset tadi. "Shila lo kenapa" ujar veli mendekati shila.

"Gw gak papa ko vel" ujar Shila tersenyum.

"untuk siswa siswi sekalian di harapkan kumpul di tengah hutan tanah kosong (menunjuk arah jalan) disini saya akan membentuk kelompok setiap kelompok terdiri dari 5 orang" ujar ketua pelaksanaan.

"Shil semoga kita sekelompok ya" ujar reza mendekati dan baris di samping Shila.

(Shila tidak menjawab ucapan reza) "shil kita pasti sekelompok" ujar putri.

"Iyah put semoga aja yah" ujar Shila.

"Reza, fitri, agus, vila, veli kalian sekelompok yah" ujar ketua pelaksana.

"Aelah kita gak sekelompok Shila" ujar reza dengan muka kesal.

"Akhirnya(gumam shila)"

"Shila, putri, via, helmi dan cikal kalian sekelompok yah (sambil membagikan kelompok lainnya) Semua nya udah kebagian kelompok kan tinggal kalian tentukan ketua nya dan menghadapi ke panitia untuk mengambil dennah petualangan malam ini" ujar ketua pelaksana.

----

"shila lo ketua ya" ujar via.

"Kenapa harus gw?" ujar Shila menatapnya.

"Kan lo udah terbiasa dengan urusan kayak begini lo kan berani orangnya" ujar via.

"Kenapa gak cowok aja yang jadi ketua" ujar Shila menatap helmi dan cikal.

"Oke biar gw aja yang jadi ketua kelompoknya" ujar helmi.

"Ya udah lo langsung ke rumah menghadapi ke panitia aja sama Shila tuh" ujar putri.

"Yuk shil" ujar helmi.

(shila terkejut melihat guru killer itu yang menjadi panitia pelaksana) "kenapa harus dia sih panitia nya mood gw jadi hilang seketika" gumam Shila.

"Lapor pak, disini saya ingin mengambil denah yang sudah di perintahkan oleh ketua pelaksana" ujar helmi.

"Baiklah (sambil menyerahkan denah ke pada helmi)" ujar guru killer.

"Shila?" ujar reza menepuk pundak Shila.

Shila menoleh "ada apa sih za" ujar Shila.

lanjut ke part selanjutnya yah
Jangan berhenti sampai sinih aja
Masih banyak cerita-cerita lainnya.

My Teacher is my Soul MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang