"Udah deh za gak usah lebay lagian gw gak kenapa-kenapa ko" ujar Shila.
"Syukur deh gw seneng dengernya terus si guru itu macem-macem gak sama lo Shil" ujar reza sewot.
"Dia gak macem-macem ko dia malah baik sama gw udah nolongin gw sampai bisa ketemu kalian lagi" ujar Shila
"Bagus deh kalau dia gak macem-macem" ujar reza.
"Aduh reza baru aja Shila dateng sempet-sempetnya lo ngebahas tentang itu" ujar putri.
"Udah dong gak usah ribut gw laper banget nih" ujar Shila.
"Uhhh kasiannya cabat ku ini ya udah kita makan yuk" ujar veli (alay dikit gak papa kali)
Keesokan harinya...
"Ayo semua kumpul di lapangan" ujar ketua panitia
"Shil ayo bangun kita di suruh kumpul nih" ujar veli
"Duhh vel gua masih ngantuk banget semaleman gua gak tidur udah lo duluan aja ke lapangan nanti gw nyusul". Ujar Shila.
"Oke deh gw duluan yah lo hati hati di tenda" ujar veli.
Ketika veli keluar dari tenda, veli langsung berhadapan dengan reza.
"Eh elo za ngapain lo di depan tenda gw lo ngintip ya" ujar veli
Tanpa basa basi reza langsung menanyakan Shila "Shila mana?"
"Shila masih tidur" ujar veli.
"Kenapa gak di bangunin Shila harus sarapan". Ujar reza
"Gw udah bangunin Shila tapi Shila tetep gak mau bangun mungkin dia kecapean bekas semalem" ujar veli.
"Udah sinih gw yang bangunin" ujar reza. Langsung memasuki tenda.
"Shila Shila bangun" ujar reza membangunkan Shila.
Shila langsung terbangun mendengar suara reza "elooo... ngapain lo disini lo macem-macem yah cepet keluar dari tenda gw" ujar Shila
"Gw kesini cuman mau bangunin lo tidur doang" ujar
"Alah gak usah alasan cepet keluar" ujar Shila.
"Oke oke gua keluar" ujar reza.
Shila langsung bergegas keluar dan menemui teman teman nya.
"Cie elah giliran di bangunin reza aja langsung bangun" ujar putri
"apaan sih lo tuh put, apa jangan-jangan lo yang nyuruh reza ke tenda gw" ujar Shila .
"Enak aja dia nya aja yang mau bangunin lo, makanya jangan susah di bangunin" ujar putri
"Awas yah lo putri" ujar Shila
"Kalian tuh apaan sih ribut mulu kayak anak kecil aja" ujar Veli
Setelah berbincang-bincang membicarakan untuk persiapan pulang dari perkemahan Shila dan teman-teman membersihkan sampah2 di sekeliling perkemahan dan merapihkan barang-barang nya.
"aduh" ujar Shila tangannya terkena ranting pohon dan berdarah.
Guru killer yang mendengar suara Shila langsung menghampirinya dan memberikan kotak obat
"Nih"ujar guru killer."Apaan nih" ujar Shila.
"Gak usah banyak tanya obatin aja tangannya " ujar guru killer.
"Enggak ahh tar juga sembuh" ujar Shila.
Guru killer langsung menarik tangan Shila dan duduk di samping tenda.
"Mana sinih tangannya coba saya lihat" ujar guru killer
"Mau ngapain sih" ujar Shila.
"Udah sini (mengambil tangan Shila) ini kalau gak di obatin bakalan infeksi nanti malah tambah parah" ujar guru killer sambil mengobati luka Shila.
"Duhh pelan-pelan dong" ujar Shila
"Iyah sabar sedikit kek ini juga pelan-pelan" ujar guru killer.
Sekejap Shila memandang guru killer tersebut dia berkata dalam hati "nih orang gua perhatiin perasaan perhatian bnget sama gw" gumam Shila
"Hello Shila.. Ngapain liatin saya terus ini lukanya udah di obatin dari tadi" ujar guru killer
"Ehh iyah" ujar Shila langsung bangun dan melanjutkan tugasnya.
Di sela kegiatan Shila, Shila terus melamun...
"Hey" ucap bela mengagetkan Shila.
"Apaan sih loh bikin gw kaget aja" ujar Shila
"Lagian dari tadi ngelamun aja, ngomong-ngomong lo ngelamunin apa sih shil kayaknya serius banget." ujar bela.
"Bel gua mau tanya boleh?" ujar Shila
"Ehh tunggu-tunggu kok muka lu merah banget sih waduh ada apa nih" ujar bela
"apaan si lo bel" Shila menunduk tersipu malu.
"ya udah ya udah lo mau nanya apa tadi" ujar bela.
"Kalau orang perhatian itu tandanya apa sih bel" ujar Shila
"Tunggu dulu, emang yang perhatian siapa" ujar bela
"Gua kan nanya kenapa lo malah balik tanya" ujar Shila.
"Yah gua aneh aja sama lo gak biasanya lo tanya soal kayak ginian. Jangan jangan"ujar bela
"Jangan-jangan apa udah deh gak usah bad thoughts ke gw" ujar shila
di sela pembicaraan Shila dan bela Tiba-tiba reza datang.
"Shil tangan lo kenapa" ujar reza memegang tangan Shila.
"Gw gak papa kok" ujar Shila
"Kalau gak papa kenapa di perban kayak gini perasaan tadi pagi gk kenapa-kenapa" ujar reza
"za gw bilang gw gak papa cuman luka dikit doang ko" ujar Shila.
"Syukur deh kalau lo gak papa oyah lo udah makan siang belom tadi gw abis masak mie rebus kita makan yuk"ujar reza.
Seketika Shila diam "gw bingung sama mereka berdua terkadang guru killer dan reza suka bikin gw kesel tapi mereka perhatian banget sama gw" gumam Shila.
"Hallo Shila kok diem ayoo lo mau makan gak" ujar reza
"Iyah deh gw mau mumpung gw lagi laper banget" ujar Shila.
***
"
Shil" ujar reza
"Apaan za" ujar Shila sambil memakan mie rebus.
"perasaan gw masih sama kayak waktu itu di saat gw tembak lo shil" ujar reza.
"Uhukk uhuukk"
"Ehh shil shil hati-hati dong makan nya nih minum" memberikan minum "mau sampe kapan gw nunggu jawaban lo shil" ujar reza
"Za lo tau kan gw itu gak suka pacaran dan gw itu gak mau di sakitin you now" ujar Shila.
"Tapi gw janji gak akan sakitin lo shil" ujar reza
"Omongan cowo itu bulshit za gw gak percaya sama omongan cowo" ujar Shila.
"Gw bakalan buktiin ko shil" ujar reza.
Shila langsung memandang reza "liat nantinya aja za" ujar Shila.
Maaf yah kalian aku baru update lagi soalnya aku abis sakit jadi yah baru sempet update jangan berhenti sampai sinih yah bacanya tunggu cerita seru selanjutnya
Jangan lupa like ya
![](https://img.wattpad.com/cover/162153087-288-k330830.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is my Soul Mate
Roman d'amourCerita ini menceritakan tentang murid yang sangat nakal dan di jodohkan oleh guru killer yang di bencinya. Ia menikah karna paksaan apakah mereka akan bahagia? Baca terus yah cerita dari aku 😊