part 19

1.1K 26 4
                                    

Guru killer semakin khawatir melihat ayah Shila berlarian keluar, untuk mengobati rasa khawatirnya guru killer pun masuk ke dalam ruangan rawat Shila.

"Ehh, Bu gimana keadaan Shila" ujar guru killer mendekati Shila.

"Tadi tangan Shila bergerak, Shila pasti akan sadar" ujar ibunya sambil menangis.

Setelah beberapa selang waktu dokter dan ayah Shila datang, dan dokter segera memeriksa Shila.

"Untuk ibu dan bapak bisa keluar sebentar disini saya akan memeriksa anak ibu dan bapak" ujar dokter.

"Tapi dok, saya ini ibu nya saya mau menemani Shila" ujar ibunya dengan nada tinggi sambil manangis.

"Udah mah udah, kita serahin semuanya ke dokter" ujar ayahnya memegang pundak ibu Shila.

Ayah dan ibu Shila keluar ruangan.... Dan beberapa waktu selang dokter pun keluar.

"Dok dok gimana keadaan anak saya dok baik baik aja kan" ujar ibu Shila menghampiri dokter.

"Anak ibu membutuhkan banyak darah dan kebetulan darah di rumah sakit ini sudah habis untuk golongan darah anak ibu dan bapak" ujar dokter.

"Ya allah kenapa harus habis sih dok" ujar ibunya terus menangis.

"Maaf dok kalau boleh tau golongan darah pasien apa? Siapa tau darah saya cocok". Ujar guru killer menghampiri dokter.

"Golongan darah pasien B- itu golongan darah yang sangat langka" ujar dokter.

"Dok kebetulan golongan darah saya B- juga dok apa bisa di periksa" ujar guru killer.

Ibu dan ayah Shila langsung menatap guru killer tersebut karna terkejut.

"Apa bener kamu ingin mendonorkan darah untuk anak saya" ujar ibu Shila.

"Iyah Bu saya bersedia jika darah saya cocok" ujar guru killer.

"Terima kasih terima kasih saya akan membayar berapapun" ujar ibunya berterima kasih kepada guru killer.

"Sudah Bu saya ikhlas membantu bagaimana pun juga Shila murid saya" ujar guru killer.

"Makasih yah pak guru sudah mau membantu anak saya" ujar ayah Shila

Selang beberapa waktu dokter pun datang...

"Untuk yang ingin mendonorkan darah bisa ikut saya untuk di cek kesehatannya" ujar dokter.

Guru killer pun mengikutin dokter untuk di tes. Setelah beberapa waktu menunggu hasilnya pun keluar dokter keluar dari ruangan dan bertemu dengan orang tua Shila .

"Dok gimana apa darahnya cocok" ujar ayah Shila.

"Alhamdulillah darahnya cocok saya akan memberikan darah ini kepada pasien bapak dan ibu berdoa saja untuk keselamatan pasien" ujar dokter.

"Pastinya dok lakukan yang terbaik untuk anak saya" ujar ibu shila.

Ke esokan harinya....

Keadaan rumah sakit...

"Tanteeee..." Ujar teman teman Shila.

"Ya ampun kalian datang" ujar ibu Shila.

"Pasti dong Tante kita gak lupa sama sahabat kita sendiri" ujar veli.

"Terus gimana keadaan Shila Tante" ujar putri.

"Alhamdulillah kata dokter Shila sudah baik baik aja hanya saja membutuh kan waktu Isti Rahat yang cukup" ujar ibu Shila.

Tengah pembicaraan ...

"Tantee gimana keadaan Shila maaf Tante aku baru nengok soalnya aku baru ada waktu " ujar Reza datang membawa bingkisan.

"Alhamdulillah baik baik aja kok Reza" ujar ibu Shila

"Terus apa boleh Reza masuk Tante" ujar Reza.

"Eh eh eh nanti dulu dong kan kita duluan yang Dateng berarti kita duluan yang masuk" ujar putri sewot.

"Udah anak kecil diem aja lu" ujar Reza.

"Ihh dasar" ujar putri.

"Udah udah tenang kita liat Shila bareng bareng aja yah tapi janji jangan bikin keributan di dalem Shila butuh istirahat" ujar ibunya..

"Iyah Tante siap" ujar teman teman Shila.

Dalam ruangan..

"Ya ampun Shila kasian banget sih Lo cepet sembuh dong kita kangen nih main bareng" ujar teman temannya.

Reza datang dan duduk di samping Shila memegang tangan Shila..

"Shil bangun dong gw kangen sama Lo, biasanya Lo marah marahin gw Lo sewot sama gw biasanya Lo bawel tapi kenapa sekarang diem aja" ujar reza.

"Alay Lo za, bucin banget dah" ujar veli menertawakan Reza.

"Eh diem yah Lo , Lo gak tau perasaan gw sama Shila" ujar Reza

"Utuk... Utuk... Udah ngomongin perasaan aja hahaha" ujar veli

"Sttt.... Kalian gak inget apa kata mamah nya Shila jangan bikin keributan dong" ujar putri

"Tauu tuh bukan gw tapi si Reza duluan" ujar veli.

"Ehh ehh tunggu tangan Shila bergerak nih" ujar Reza bangun dari kursi yang di dudukinya.

"Apa Shila udah sadar cepat cepat panggil dokter" ujar putri

"Oke biar gw panggil dokter kalian jagain Shila" ujar reza.






Part nya sudah muncul kembali, maaf banget yah lama banget soalnya bener bener sibuk banget jadi baru sempet bikin lagi. Gak tau nih nyambung atau enggak hehe

Di like yah jangan lupa 😉

My Teacher is my Soul MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang