part 9

455 29 5
                                    

      Maaf yah ngga ada quotes dulu karna author lagi bosen banget.
    

"Jangan pernah pergi dari aku yah fan aku takut hiks...hiks.." kata sesilia dan melepaskan pelukannya. Arfan menghapus air mata sesilia dan mengelus lembut pipi sesilia.

"Iya sill aku ngga bakal pergi dari kamu kok, tapi kalo aku mau berak, kencing, sama aku pergi kerumah kamu jangan ngikut yah" canda Arfan sambil tertawa.

"Ih Arfan! ngapain juga aku ikut kamu berak, kencing, sama kerumah" kata sesilia sambil tertawa dan sesegukkan.

"Ikut kerumah kita nanti kamu mau kan?"

"Udah yah jangan nangis lagi, aku antar kamu pulang yah"kata Arfan sambil mengelus kepala sesilia.

"Hu'um"kata sesilia sambil mengagukkan kepalanya.
.
.
.

Sampailai Arfan mengantarkan sesilia kerumah sesilia, Arfan membuka pintu mobil belakang dan melihat sesilia yang sudah tertidur pulas Arfan tidak tega jika membangunkan sesilia dan akhirnya Arfan mengangkat tubuh mungil sesilia, Arfan mengucapkan salam agar pintu rumah sesilia di buka dan Arfan bisa mengistirahatkan sesilia di kamar nya.

"Assalamualaikum Tante Selvi"kata Arfan dengan suara nyaring. Mamah sesilia berjalan kearah pintu dan membuka pintu rumah.

"Waalaikumsallam Arfan kenapa sama anak Tante fan"kata mamah sesilia sambil memegang pipi sesilia yang sudah memar-memar.

"Nanti Arfan jelasain Tante Arfan mau kekamar sesilia dulu"kata Arfan sambil berjalan kearah kamar sesilia, Arfan menaiki tangga dengan kaki yang gemetaran karna tubuh sesilia yang mungil tetapi sangat berat sekali dan diikuti oleh mamah sesilia yang berada disebelah arfan. Mamah sesilia membuka pintu kamar sesilia dan Arfan merebahkan tubuh sesilia di kasur bermotif Doraemon.

"Arfan jelasin kenapa anak Tante memar-memar gituh fan"kata mamah sesilia sambil mengelus kepala sesilia.

"Ini salah Arfan tante ini salah arfan,Arfan ngga bisa jaga Sisil Tante"kata Arfan sambil bersujud di kaki mamah sesilia.

"Tante minta jelasin kenapa bisa anak Tante kaya gituh fan"kata mamah sesilia sambil menangis.

"Arfan ngga tau gimana cerita nya cuman Arfan liat Sisil yang udah disiksa sama cabe-cabean Tante"kata Arfan dan mengucurkan air mata.

"Siapa orang yang berani menyakiti sesil fann"kata mamah sesilia sambil menatap miris wajah sesilia.sesilia bangun karna merasa ada yang membasahi pipinya.

"Mamah, Arfan"kata sesilia dengan suara seraknya.

"Iya sayang ini mamah nak, kamu ngga papa kan nak"tutur mamah sesilia sambil mengelus kepala sesilia.

Gimana ngga papa orang sesilia nya memar-memar gituh ckckck- author.

"Iya mah sesil ngga papa mah"kata sesilia dan merubah posisi tubuhnya menjadi duduk.

"Mamah ambil kompres dulu yah"kata mamah sesilia dan berjalan ke arah dapur untuk mengambil air hangat dan kompresan. Arfan duduk di kasur sesilia dan menanyakan kenapa sesilia bisa memar-memar begitu.

"Sil kenapa kamu memar-memar begitu sil"kata Arfan lembut.

"Hiks...I...i...ini karna aku deketin kamu jadi Kakak itu marah dan bikin aku jadi kaya gini hiks...hiks..."kata sesilia sambil menangis dan sesegukkan.

"Udah yah diem jangan nangis lagi dong, entar jelek loh"kata Arfan sambil menebarkan senyuman dan menghapus air mata sesilia yang terbuang sia-sia.

"Ih Arfan aku kan cantik"kata sesilia sambil tertawa kecil dan mengedip-ngedipkan matanya.

"Iyah kamu emang cantik sil, oh iya tadi aku ngangkat tubuh kamu berat banget kamu sih makan Mulu makanan tubuh kamu kaya.."kata Arfan sambil tertawa dan mengembungkan pipinya membuat sesilia memonyongkan bibirnya.

"Ih aku ngga gendut"kata sesilia sambil menjambak rambut rapi Arfan.

"Aw....Yang bilang kamu gendut siapa?"kata Arfan sambil meringis kesakitan.

"Tadi ngapain gembungin pipi kan itu sama aja ngatain aku gendut pokok nya aku ngga terima kalo aku dibilang gendut"kata sesilia menguatkan jambakkanya dan memukul-mukul dada kekar arfan sampai-sampai mata mereka memandang satu sama lain.arfan melihat mata sesilia lebih dalam. Farah dan Andra masuk kekamar sesilia dan Farah membawa kompres ditangannya.

"Ehem maaf ngegangu"kata farah sambil berdehem kencang. Andra hanya melihat itu hanya mengepalkan tangannya dan mengeraskan rahangnya.

"Eh...Farah sama Andra ngapain kesini"kata sesilia dengan gelabakkan.

"Ohh jadi kita ngga dibolehin nih masuk"kata farah tersenyum dan mengerucutkan dahi nya.

"Bukan gitu far aku cuman nanya aja kan ini masih jam sekolah"kata sesilia sambil senyum.

"Aku sama Andra udah izin kok dan lagian kalo dikelas kan aku duduk sendiri nanti ngga ada yang contekin aku"kata farah tersenyum manis dan mengangkat alisnya.

"Sini aku kompres"kata farah yang sudah beralih duduk dengan Arfan dan mengompres wajah sesilia yang memar.

"Makasih yah far kamu emang sahabataku yang paling baik"kata sesilia sambil memeluk tubuh Farah, Farah membalas pelukan sesilia dan mereka menangis bersama.

"Udah lah ngga usah drama"kata Arfan.

"Biarin itu bukan urusan kamu fan"kata sesilia mengecibikkan bibirnya.

"Aku mau kebawah"kata Arfan.

"Kamu mau ngapain ke bawah"kata sesilia.

"Kepo"kata Arfan kepada sesilia.

"Ih aku kan cuman nanya"kata sesilia ketus.

"Ndra mau ikut ngga"aja Arfan ke Andra.

"Kemana fan"kata Andra sambil menaikkan alisnya sebelah.

"Aelah ikut aja lah"kata Arfan menarik baju Andra yang tadinya Rafi menjadi kusut.
.
.
.

"Fan kita mau kemana nih"kata Andra kepo.

"Mau kepelaminan bhkk"kata Arfan yang sudah tertawa terbahak-bahak.

"Ngga lucu"kata Andra menoyor kepala arfan. Arfan dan Andra menyembunyikan perasaan cinta mereka kepada sesilia.

"Bercanda kali"kata Arfan sambil mengelus kepalanya yang ditoyor oleh Andra.

"Gue sebenar nya mau ngomong masalah sesilia"kata Arfan ke Andra dan Andra sudah menaikan alisnya.

   Maaf yah kalo ada yang typo
Jangan lupa vote+komen yah kalo bisa sih komen yang banyak karna author sangat butuh komen kalian semua.

       Sayang kalian semua ❤️

 

                               Salam author 😊
                                 @hayatinur07

Just You ( COMPLETED ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang