Part 22

338 15 6
                                    

     Aku tak pernah melihat penampilanmu karna aku menyukaimu apa adanya dan cukup bersamamu saja sudah membuat hatiku bahagia.

Arfan

Pasti jelek yah hahaha, maklum saya ngga bisa bikin kata-kata romantis.

" Wihh Sempol ayam nih "kata Leo dan langsung memakan Sempol ayam itu. Arfan dan Sesilia mendelik tajam ke arah leo.

" sempol aku yo!  " ucap sesilia sambil memonyongkan bibirnya.

" hehehe maaf lah " jawab leo meniru suara upin ipin. Arfan mendelik tajam ke arah leo dan leo hanya nyengir kuda.

" heh leo sih" dengus sesilia.

" main makan aja lo?" ketus arfan.

" kan gue udah minta maaf fan " kata leo sambil nyengir kuda.
Orang tua Arfan hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah laku mereka, mereka menikmati makanan hingga habis.

"Semuanya Leo ganteng udah kenyang jadi Leo ganteng pulang dulu yah " ucap Leo sambil menaik turunkan alisnya.

Sesilia hanya memutar bola matanya, dan Arfan memandang Leo jijik.

"Cih...jijai gue yo " Arfan mendecih.

Leo hanya nyengir-nyengir ngga jelas, lalu berjalan menuju pintu.

"Assalamualaikum, Leo pulang dulu yah " salam Leo.

Sesilia menatap Arfan tajam seolah itu semua karna Arfan.

"Kenapa?" Tanya Arfan menaikkan Alisnya.

Sesilia mendengus lalu membuang mukanya dari pandangan Arfan. Arfan menaikkan bahunya lalu berjalan menuju ruang tamu bersama ayahnya.

" Yeayyy udah bersih " Kata Sesilia sambil membersihkan kedua tangannya.

Mamah Arfan mendekati Sesilia lalu tersenyum hangat.

"Sayang kamu mau nemenin tante ke salon ngga?"

Sesilia diam sejenak sambil mengetuk-ngetuk dagunya.

"Iya tante " kata Sesilia sambil menangguk-anggukkan kepalanya.

" Yaudah kita siap-siap dulu!" perintah mamah Arfan.

Untung saja Sesilia membawa baju ganti jadi dia tidak repot-repot untuk pulang.

" Arfan aku pakai kamar kamu dulu yah buat ganti baju, makasih"Kata Sesilia setengah berteriak.

Arfan hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah lucu Sesilia.

" Sil,,,sil lucu banget sih lo "Ucap Arfan sambil tertawa kecil.

Tawa Arfan terhenti karna seseorang menepuk bahunya dengan keras.

" Ngapain kamu ketawa-ketawa sendiri, udah gila kamu "Kata papah nya Arfan sambil menaikkan satu alisnya.

" Enggak lah pah, anak papah yang ganteng ini ngga gila alias masih waras "Ucap Arfan dengan tersenyum lalu menik turunkan alisnya.

" Ganteng kamu itu keturunan dari papah "Ucap papahnya tidak mau kalah.

Sesilia turun dan mendengar pembicaran dua malhluk ciptaan Tuhan itu.

" Kan om emang ganteng "Ucap Sesilia jujur.

" Sil kamu udah siap?"Tanya mamah Arfan sambil mengusap lembut kepala Sesilia.

" Sisil udah siap kok tan "Jawab w
Sesilia lembut.

Just You ( COMPLETED ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang