Tak terasa, waktu berjalan sangat cepat. Hari ini adalah hari pernikahan Revan dengan Eca. Semuanya berjalan normal, Rere juga sudah pulih, walaupun belum sepenuhnya pulih.
Revan tidak pernah lupa apa yang Eca katakan sewaktu di Bandung. Dan kekecewaan makin menjadi-jadi setelah mengetahui kalau Eca sering membolos demi pergi ke mall bersama teman-temannya.
Setiap kali di tegur balasannya selalu saja, "Sebentar lagikan Eca nikah. Kalo udah nikah gak bisa kemana-mana lagi."
"Ca, buruan, udah siap semua di bawah," perintah Ela.
"Sabar, ma, ini susah jalannya."
🍭
"SAH!" Ucap para saksi. Dan begitulah kisah jomblo Eca berakhir. Ecapun mencium tangan suaminya itu dan Revan menciup puncak kepala Eca.
"Selamat datang di keluarga Soetardjo, Mrs. Soetardjo," kata Revan sambil menyeringai ke arah Eca.
Setelah semua selesai, tanda tangan buku nikah dan sebagainya mereka langsung mengganti pakaian untuk acara selanjutnya, yaitu resepsi. Dan entah siapa yang memesan kamar mereka, mereka ditempatkan di dalam satu kamar yang sama.
"Udah kamu duluan sana yang masuk. Kan perempuan lama dandannya," ucap Revan setelah mereka sampai di kamar.
"Bapak duluan aja, saya masih capek," jawab Eca. "Huaaa..." dan selanjutnya ia menjatuhkan dirinya ke atas kasur.
"Jangan manggil aku Bapak lagi kenapa sih? Susah banget bocah dibilangin. Kamukan udah nikah, aku ini suamimu bukan gurumu saat di luar sekolah."
"Susah, pak. Belom terbiasa."
"Ya kalo gak dibiasain kapan terbiasanya? Kamu mau nanti anak anak kita manggil aku kakek?"
"IH BAPAK APAAN SIH?!" Dengan nada geli Eca mengucapkan kata-kata itu. "Masih jauh kelesss..."
Eca berdiri hendak mengalah dan pergi ke kamar mandi terlebih dahulu. Tapi Revan menghalanginya, semakin mendekat Ecapun berusaha menjauh.
Tanpa dia sadari kalau punggungnya sudah mentok ke tembok. Muka panik dengan jelas terpampang di mukanya.
"Aku akan melakukan lebih dari itu kalau kamu masih memanggil aku dengan embel-embel 'pak' kalau di luar sekolah," kata Revan dan langsung menjauh dari Eca.
Eca POV
"HEH! Dasar pedofil gila!" Pekikku saat ia menjauh dariku. Untung aja aku gak diapa-apain sama si pedofil gila itu.
Bener-bener tidak terasa semuanya. Aku rasa aku baru saja ditunangkan dengan bapak tua itu tapi kenapa sekarang kami sudah menikah saja.
Dan siapa juga ini yang memesan kamar satu dengan one king size. Mereka fikir aku mau apa ya tidur sama cowok mesum macam bapak guru itu.
"Jadinya yang mandi ba- eh, maksud a-aku yang mandi duluan siapa?" Hampir aja aku memanggilnya 'bapak' kalau sampai itu tadi terjadi habis lah aku.
"Kamu aja duluan sana. Gitu dong, dari dulu kek."
Aku hanya menampakan muka nyengir kuda dan dengan hitungan detik aku sudah menghilang ke balik kamar mandi.
🍭
Akhirnya semua acara sudah selesai. Rasanya badanku mau remuk setelah berdiri hampir 3 jam di atas pelaminan.
Ya, saat ini kami berdua sedang berada di kamar yang sama dan diatas tempat tidur yang sama. Dan sama-sama menghadap ke arah langit-langit kamar. Terhanyut dalam pikiran masing-masing.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me and Teacher
Romantizm[COMPLETED] Dijodohkan dengan Pak Revan?! Apa ini tanda-tanda akhir hidupku?! Biar aku kenalkan, Namanya Revansyah Taruma Soetardji, guru fisika yang paling kaku menurutku, dari nama belakangnya saja semua orang pasti sudah tahu kalau dia adalah ana...