"Sini... Aku ambilin lauknya, Rav!!" kata Rin sambil menyambut piring Raven dengan sebelah tangannya dan dengan gesit ia menyendokkan lauk pauk lalu di taruh pada piring laki-laki paruh baya itu.
"Ini...!!" Rin meletakkan piring tersebut di meja tepat di mana Raven duduk.
Raven tersenyum melihat tingkah laku Rin, ia teringat akan mendiang istrinya yang selalu melayaninya setiap kali ia makan.
"Ravvv... Kok bengong? Ayo makan!!" ajak Rin setelah melambaikan tangannya di depan wajah Raven.
Raven yang tersadar dari lamunannya segera menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.
"Hem Rin, sehabis makan siang ini kau ikutlah denganku!"
"Kemana?" tanya Rin menatap laki-laki itu sembari menyuapkan sayur brokoli ke dalam mulutnya.
"Kita cari tempat kost buatmu, kau butuh tempat tinggal 'kan?" kata Raven sambil melirik pada Raya.
"Hei... Hei... Gue nggak nyuruh Rin pergi dari rumahku lho, Rav." kata Raya dengan mimik wajah sebal.
"Ya, Aya. Gue tahu itu dan gue juga tahu, elo nggak suka jika ada orang lain yang tinggal bersamamu," ucap Raven terkekeh.
Ketiganya pun menyantap makan siang dengan lahap. Setelah itu Rin dan Raya mencuci peralatan makan sedangkan Raven masih duduk di meja makan sambil menyesap kopi hitam kesukaannya.
"Rin, apa kau tidak kuliah?" tanya Raven menatap punggung gadis itu.
"Aku mau pindah tempat kuliah." kata Rin seraya menyeka tangannya yang basah pada celemek yang dikenakannya.
"Lho... Kenapa?" tanya Raven antusias.
"Hehehe iya itu, aku 'kan lagi menghindari seseorang," ucap Rin dengan sikap yang sedikit canggung.
"Jangan pindah!! Besok ku antar kau ke kampusmu." sahut Raven meyakinkan.
"Tapi__"
"Sudah, tidak ada tapi." kata Raven memotong pembicaraan gadis itu dan sontak membuat Raya seketika tertawa.
"Kenapa lu ketawa, Ya?" Raven memandang Raya dengan tatapan herannya.
"Haha... Maaf!! Gue jadi inget sama Kak Eve waktu tadi liat kalian debat."
"Hem..." Raven hanya berdehem sebagai jawabannya.
"Kakak?? Mbak Raya punya Kakak?" tanya Rin dengan wajah bingung.
"Iya... Kakak perempuan dan Kakak perempuanku itu menikah dengan pria yang sekarang duduk dihadapanmu ini." kata Raya sembari menunjuk Raven menggunakan dagunya.
"Di mana Kakak, Mbak Raya sekarang?" tanya Rin lagi.
"Hem... Dia... Sudah meninggal!" jawab Raya sambil berlalu menuju ruang tengah.
"Ini Kakakku, namanya Everestalia." Raya memberikan bingkai foto kepada Rin.
Rin menerima bingkai foto itu dan seketika ia terkejut karena wajah wanita pada bingkai foto tersebut begitu mirip dengan wajahnya.
"Wajah Eve mirip denganmu, Rin," ucap Raven tersenyum memandang gadis itu dengan mata teduhnya.
Rin hanya menatap Raven dan Raya secara bergantian.
Hening sesaat.
"Hem, Ayo Rin! Kita pergi sekarang, aku akan mencarikan tempat kost buatmu yang dekat dengan rumahku." Raven beringsut bangun dari tempat duduknya.
Rin pun melangkah mengikuti pria paruh baya itu.
"Aya, gue pamit dulu, kapan-kapan gue ke sini lagi." kata Raven menoleh kepada adik iparnya sebentar.
"Halah, elo mah kalau pas butuh doang Rav kemari." Raya terkekeh.
Raven dan Rin masuk ke dalam mobil dan Rin meneriakkan sesuatu kepada Raya.
"Mbak, makasih ya aku sudah dibolehin numpang di rumah Mbak Raya sebentar, daa-daa Mbak, sampai jumpa lagi."
Raya hanya tertawa melihat tingkah laku polos gadia itu lalu membalas lambaian tangan Rin sebagai ucapan perpisahan.
Dan meluncur lah mobil Raven menuju jalan besar.
"Rin...??"
"Iya...!" jawab Rin sembari menatap Raven yang fokus menyetir.
"Nanti kau mau tinggal sendiri atau ada teman sekamarnya?"
"Emh... Sendiri aja, Rav."
Dua puluh menit berlalu, sampailah mobil Raven di depan pintu pagar rumahnya.
Penjaga segera membukakan pintu gerbang dan mobil Raven meluncur kembali memasuki halaman rumahnya.
Setelah berhenti di depan teras rumah, Raven turun dari mobil.
"Ayo, turun!! Malah bengong?" kata Raven menatap Rin yang bingung melihat sekitar rumahnya.
Rin lalu turun dari mobil dan berjalan memutar mendekati pria paruh baya itu.
"Rumahmu gede banget, Rav." suara Rin dengan nada takjub.
"Biasa aja, Rin."
Kemudian dari dalam keluar seorang pelayan yang menyambut keduanya.
"Selamat sore, Tuan." sapa pelayan itu kepada Raven.
"Sore juga, Bi!"
"Bi, hari ini masak lauk agak banyak ya karena nanti malam saya mau menjamu tamu." titah Raven kepada pelayannya.
"Baik, Tuan."
"Rin, apa kau mau mandi dulu sebelum kita mencari tempat kost untukmu." tanya Raven kepada Rin sambil melonggarkan dasinya.
"Bajuku di dalam tas dan tasnya ada di mobil. Aku ambil dulu, ya?" Rin hendak berlari menuju depan tapi tangan kekar Raven menariknya.
"Nggak perlu, nanti kenakan saja baju Eve. Mau 'kan?" pinta Raven kepada Rin sambil tersenyum.
Rin hanya menganggukkan kepalanya tanda setuju.
"Aku mandi dulu ya, Rin. Anggap saja rumah sendiri. Ow ya, kamu bisa mandi di kamar mandi yang ada di dalam kamar tamu itu, nanti aku ambilkan baju Eve." Raven berlalu menuju kamar utama.
Rin menuju kamar tamu yang ditunjukkan oleh Raven dan ia pun segera mandi.
Sepuluh menit setelah mandi, Rin mendengar daun pintu kamar tamu di ketuk seseorang.
Tokk.. Tokk..
"Rin... Ini baju ganti untukmu."
Rin membuka pintu kamar dan mendapati Raven sedang menatapnya.
"Ini baju gantimu, silahkan ganti dulu lalu kita cari tempat kost."
"Makasih." lalu Rin menutup pintu itu kembali.
Satu menit kemudian Rin keluar dari kamar tamu dan menghampiri Raven yang berada di ruang keluarga sedang membaca koran.
"Ravvv.....??" panggil Rin ragu-ragu.
Karena merasa namanya di panggil, Raven pun menoleh kepada pemilik suara.
Dengan pandangan takjubnya, Raven menatap Rin dengan tatapan teduhnya.
Oh, Eve... Ternyata benar, jiwamu berada di dalam tubuh gadis itu, batin Raven menatap Rin tanpa berkedip.
"Rav... Kenapa? Aku nggak pantes ya pakek baju ini." tanya Rin hati-hati.
"Kau malah terlihat sangat cantik Rin mengenakan baju itu." puji Raven kepada Rin.
Raven kemudian melipat korannya dan melangkah menghampiri gadis itu, meraih tangannya dan mengucapkan kata-kata yang membuat kedua pipi Rin bersemu merah.
"Mulai sekarang, aku akan menunggumu dewasa sedikit lagi dan lulus kuliah. Karena aku ingin kau menjadi istriku."
.
.
.
.
.
🐘🐘🐘 bersambung.....
KAMU SEDANG MEMBACA
ⓂⓎ ⒹⒺⓈⓉⒾⓃⓎ ⓘⓢ ⓎⓄⓊ
Romantizm[21+] ~ Sebagian part diprivate. Sebelum membaca lebih lanjut, sebaiknya pikir kembali bila usia tidak memenuhi syarat. JANGAN DIBACA! ⛔ ✔ Story END dan dibukukan ✔ Tema agegap 🦋🦋🦋 B L U R B "Menikahlah denganku, Rin!! Tidak semua laki-laki seper...