Chapter 2

55 10 0
                                    

BUDAYAKAN VOTTE












TOK TOK TOK

itu suara pintu kamar Cinta. Ternya bunda,membawa nampan. Bunda menghampiri Cinta yang sedang duduk di sisi ranjang sedang asik memainkan hpnya.

"Sayang ayo makan dulu,kamu dari siang belum makan."

"Iya bun."

" Bun aku pengen punya kakak. Iya aku tau bunda ga bisa kasih aku kakak. Aku iri sama teman-teman aku yang punya kakak yang sayang,perhatian,peduli,jadi teman curhatnya".Cinta tak bisa menahan air matanya sama seperti bundanya. Bundanya hanya diam tak mengeluarkan satu kata pun.

"Ya udah bun,Cinta mau makan dulu."

"Bunda turun dulu ya."

Cinta pun makan,makanan yang di bawa bundanya setelah makan Cinta ingin ke taman untuk menenangkan dirinya di sana.

"Bun Cinta ke taman dulu ya."

"Iya,tapi jangan pulang larut malam ya."

"Iya bun,assalamualaikum"

"Waalaikum salam"

Cinta pergi ke taman suasananya sangat ramai,tiba-tiba Cinta menabrak seseorang.

"Aduh ma---maaf kak,aku ga sengaja."

"Iya ga papa. Kamu kenapa kok kaya habis nangis. Kalau pengen cerita,aku bakal jadi pendengar yang baik."ucapnya dengan lemah lembut."Oh ya kenalin nama kakak RIZKI NUGRAHA panggil aja kak iki."

"Nama aku Cinta octa aureliana."

"Jadi gini ceritanya kak------."cinta menceritakan semua. Cinta tak sadar air matanya jatuh satu persatu.

"Aku mau jadi kakak kamu.tapi---bukan kakak kandung."

"Hah apa kak. Ka---kak---kakak mau jadi kaka aku. Aaaaa....aku seneng banget kak. Akhirnya aku punya kakak."

"Mau peluk."tawar iki sambil melihat wajah Cinta yang sangat senang. Cinta pun memeluk Iki. Dia nyaman di pelukan Iki.

"Jadi jangan sedih lagi ya,kan udah ada kakak. Kalau ada masalah cerita ya sama kakak."ucap Iki sambil ngelus puncak kepala Cinta. Cinta hanya mengangguk.

"Ya udah kakak antar pulang tuan putri ya."

"Ih apaan sih kak. Yaudah yuk pulang."pipi cinta merah merona. Cinta langsung menarik tangan iki untuk mengambil motor ninjanya.

Tiba-tiba di pertengahan jalan hujan besar dan mereka pun memberhentikan motornya untuk meneduh.

"Dek hujan kita ke pinggir dulu ya."

"Iya kak."jawab cinta.

Mereka pun memberhentikan motornya di dekan warung untuk berteduh sebentar sampai hujannya reda. Tiba-tiba badan cinta menggigil.

"Dek kamu kenapa,dingin ya."

"Ga papa kok kak,cuman dingin dikit."

Iki pun melepaskan jaketnya dan di pakaikan ke Cinta,lamun jaketnya kebesaran di badan Cinta,yang penting mengurangin dingin di badanya.

"Makasih kak,tapi kakak gimana."

"Udah ga papa sini,sandaran di bahu kakak."

"Makasih ya kak."

Cinta pun menyandarkan kepalanya pada bahu Iki,sampai ia tak sadar ia terlelap dalam mimpi.

Hujan pun reda dan mereka melanjutkan perjalanannya untuk pulang.

Cinta Dan GilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang