Chapter 7

26 6 0
                                    

Cinta dan teman-temannya sudah bangun dari shubuh untuk memasak makanan untuk mereka. Semua sudah siap, tinggal membangunkan anak laki-laki. Para wanita berjalan ke ruang keluarga untuk membangunkan anak laki-laki.

Cinta membangunkan Iki dan Gilang,Laura membangunkan Daniel,Anggun membangunkan Putra dan Tania membangunkan Faisal. Dari tadi mereka sudah berusaha membangunkan anak laki-laki tapi mereka tidak bangun-bangun. Laura tersenyum jahil. Laura melirik kepada ketiga temannya sambil menarik turun alisnya,ketiga temannya tau apa yang ada di pikiran temannya.

Satuu...

Duaa....

Tiga....

"TOLONG-TOLONG KEBAKARANN."teriak mereka.

"KEBAKARAN, KEBAKARANNNN...."teriak Laura lebih kencang.

"Hah kebakaran."teriak Faisal panik. Dia langsung lari memutari ruang keluarga.

"Aaaaaa.... Mami aku gak mau mati muda,aku belum nikah."ucap Putra yang tak kalah panik.

"Aaaaa... Cepet ambil air."ucap Iki sambil berlari ke toilet untuk mengambil air.

"Lari woy cepet keluarrr."ucap Gilang panik sambil mengambil handpone dan kunci motornya.

"Gua telepon pemadam kebakaran dulu."ucap Daniel sambil mengambil handponenya untuk menelepon pemadam kebakaran.

Cinta, Laura, Tania, dan Anggun yang melihat kejadian tadi tertawa terbahak-bahak. Cinta memegangi perutnya yang sakit gara-gara tertawa terlalu lama. Iki kembali dari toilet membawa dua ember yang berisi air penuh. Mereka yang melihat Iki membawa dua ember air, semakin kencang menertawai mereka, yang di tertawai hanya diam menatap mereka dingin.

"Hahahahahahahahaha."tawa mereka.

"Aduh perut gua sakittt... "ucap Cinta sambil memegang perutnya yang sakit,ia masih setia tertawa.

"Kalian mandi dulu abis itu sarapan,kita tunggu di meja makan. "ucap Laura yang menghentikan tawa mereka.

Para pria pergi ke toilet untuk mandi,seperti kebiasaan mereka jika mandi sering berbarengan kecuali yang waras Iki dan Gilang. Sebut saja mereka trio momo, eh maksud gua homo.

Setelah selesai mandi mereka turun ke bawah untuk sarapan bersama. Gilang duduk di sebelah Cinta. Saat sarapan suasananya sunyi seperti hati Cinta belum ada yang menepati.

Autor:Ayo yang mau sama Cinta. Canti,baik,pinter lagi. Ayo diskon 25%.

Cinta :Lu kira gua barang jualan apa 😑. Golok mana golok.

Autor:  Buset sadis banget lu, mangap,gua kan cuman bercanda jangan masukin hati, Mending masukin perut terus buang deh.😁😁

Cinta :Lu kira t*i💩 apa.

Autor:udah ah, gua mau lanjut cerita lagi byeeee.

Mereka sudah selesai makan. Cinta, Anggun, Laura, dan Tania,mereka membersihkan bekas sarapan tadi.

"Gua mau joging siapa yang mau ikut?"ucap Laura.

"Gua ikut."ucap mereka semua kecuali Faisal dan Tania.

"Lu berdua gak ikut."tanya Daniel.

"Gak."ucap mereka serempak.

"Heh bayi dugong lu berdua jangan macem-macem."ucap Putra.

"Hmmm."ucap mereka hanya berdeham.

Cinta,Laura,Anggun,Daniel,Iki,Putra,dan Gilang pergi meninggalkan Faisal dan Tania. Tania berjalan ke arah ruang keluarga untuk menonton drakor.  Faisal mengikuti Tania dari belakang. Bokong mereka mencium sofa.

"Ngapain lu ngikutin gua?"ucap Tania.

"Yeh siapa juga yang mau ngikutin lu, dasar anak onta. "ucap Faisal. Tania memajukan bibirnya beberapa cm. Tangan Faisal memukul bibir Tania pelan. Tania mengusap bibirnya yang tadi di pukul oleh Faisal.

"Ga usah so imut deh lo, jijik gua ngeliatnya."ucap Faisal.

Tania mengambil remot tv untuk menonton drakor. Saat di pertengahan cerita air mata Tania menetes.

"Lah lu kenapa nangis."ucap Faisal. Tiba-tiba Tania langsung memeluk Faisal,Tania menangis di pelukan Faisal, baju bagian bidang dada Faisal sudah basah gara-gara Tania.

Tania terlelap di alam mimpinya. Faisal kasian melihat Tania tidak nyaman dengan posisi tidurnya. Faisa menggendong Tania ke kamarnya. Faisal menarik selimut menutupi tubuh Tania yang kecil. Faisal memandang lekat wajah Tania.

"Kok lo bisa cantik sih,gua jadi makin suka sama lu."batin Faisal.

🍁🍁🍁🍁

Mereka pun sampai di taman. Mereka mencari tempat duduk yang kosong hanya ada satu tempat duduk yang kosong paling hanya muat untuk 3 orang yang badannya kecil. Cinta dan Gilang berjalan ke bangku itu. Mereka hanya berdua teman-teman tak tahu kemana. Gilang membawa kan minum untuk Cinta dan memberikan kepada Cinta.

Mereka duduk bersebelahan,tak sengaja mata mereka bertemu. Mereka hanya diam kaku. Cinta mengeluarka satu tissue dari kantongnya dan mengelap keringat yang mengalir dari kening Gilang. Gilang terkunci, tubuhnya kaku tak bisa gerak.

"Maaf."ucap Gilang tiba-tiba.

"Untuk."kening Cinta mengerut,ia bingung kenapa Gilang meminta maaf kepada nya.

"Soal yang waktu di mall sama di taman, gua berani sumpah deh dia bukan siapa-siapa gua."ucap Gilang.

"Biarin ga usah di pikirin, lagian juga bukan urusan gua kan."

Gilang hanya diam, apa yang dikatakan Cinta benar. Tapi hati Gilang bilang untuk menjelaskannya.

"Pulang yuk,dah mau siang."ucap  Cinta berdiri dan di ikutin oleh Gilang.

🍁🍁🍁🍁

Sesampai di rumah mereka masuk ke kamarnya masing-masing. Cinta merasa bosan dia turun ke bawah. Di bawah banyak teman-temannya yang sedang asik nonton sambil mengemil.

"Ya tuhan makanan guaaa..."batinnya. Cinta duduk di dekat Iki. Cinta menyandarkan kepalanya di depan dada Iki. Iki yang menyadari Cinta yang sudah ada di dekatnya ia mengusap kepala Cinta.

SEGITU DULU YA GAYSSSSS.JANGAN LUPA VOTTE NYAAAA. KOMEN JUGA GIMANA CERITANYA.

A. SERU

B. B AJA

C.  JELEK

KOMENYA GAYSSS... 😊😊😊

Cinta Dan GilangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang