Perjodohan? Leh Uga

15.6K 598 22
                                    

Kyle Thanapat : King[Mean Piravich Attachitsataporn]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kyle Thanapat : King
[Mean Piravich Attachitsataporn]


[Author : King]

King berlari cukup kencang bersama keempat orang temannya, Fan, Tin, Mew, dan Blue. Dosen sudah memulai kelas sekitar setengah jam yang lalu dan mereka masih berada di lorong dan berlarian.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup melelahkan, mereka akhirnya sampai di depan kelas. Setelah mengetuk pintu sebanyak tiga kali, mereka masuk ke kelas.

"Maaf Khun, kami terlambat cukup lama."

King meminta maaf ke Dosennya. Sedangkan keempat temannya hanya diam mengikuti King.

"Berani kalian ma... " Ucapan Khun Han terhenti setelah melihat wajah-wajah bocah yang terlambat itu.

"Eoh... King... " Ucap Khun Han terbata-bata. Dia takut digantikan dosen lain oleh Tuan Thanapat jika ketahuan membentak King.

"Kalian berlima boleh duduk. Lain kali, jangan terlambat." Lanjutnya.

Mereka berlima duduk ke tempat masing-masing. Tin dan Fan tertawa sambil berlalu. Entah apa yang dipikirkan oleh mereka. Dasar otak udang.

Kelas pun berlanjut. King sibuk memperhatikan, sedangkan keempat temannya sibuk dengan ponselnya. Bagi mereka, kuliah hanya secuil kegiatan yang tidak berpengaruh besar terhapad masa depan mereka.

Berbeda dengan King. Walaupun masuk ke dalam kelompok bocah-bocah tidak tahu aturan, tapi King punya aturan sendiri. Dia ingin cepat menyelesaikan study nya dan segera mengurus perusahaan miliknya.

[♪]

"Nanti malem kita mau ke rumah Blue, dia punya koleksi film porno terbaru. Lo mau ikut, King?" Tanya Fan.

King tidak menjawab, dia hanya menggelengkan kepalanya tanda menolak ajakan Fan. Malas sekali berbicara.

"Lo mau ada acara nanti malem?" Tanya Fan kembali. Dia ingin mencari kejelasan, lelah selama ini mendapat ketidak jelasan.

"Gua kan mau dijodohin Fan. Nanti malem keluarga pilihan Papa gua bakalan dateng, jadi gua gak bisa kemana-mana." Jelasnya.

"Oh.. Oke deh. Semoga lo cepet nikah."

Fan terkekeh di akhir kalimat. Dia berlari menjauh dari King karena dia tahu, sebuah pukulan akan mendarat di perut sixpack nya jika ia tidak kabur.

[♪]

King berjalan menuju basement. Dia akan segera pulang, karena itu permintaan Papanya. Jika kalian sering mendengar bahwa seorang anak laki-laki akan sering menentang ayahnya, maka sekarang ada contoh lain.

Kyle Thanapat adalah seorang anak sulung dari Ming Thanapat dan Melly Arliana. Terlahir sempurna dengan paras tampan dan tubuh yang super sexy membuatnya dikagumi banyak orang. Selain kaya raya, King, nama panggilan Kyle,  juga masih single. Itu yang membuat banyak orang mendekatinya.

Tetapi, sayang seribu darling, King akan segera dijodohkan oleh seseorang. Selain kecewa karena perjodohan itu, para wanita cabe-cabean juga kecewa karena mengetahui calon pendamping King.

Bukan wanita berparas cantik, bertubuh sexy, atau masih perawan, melainkan seorang wanita culun, pendek, dan tidak punya hati. Entah, masih perawan atau tidak, karena mereka mendengar kabar ini dari salah satu teman King.

Tuan Ming Thanapat adalah pemilik Universitas tempat King melakukan study. Semua orang tahu itu, kecuali satu orang. Ya, calon pendamping King.

[King]

Aku masuk ke dalam mobilku. Mengendarainya keluar kampus. Perjalanan yang membosankan, tidak ada yang menemaniku atau untuk aku ajak mengobrol. Seandainya saja ada.

"Oh, toko itu sudah dibuka?!"

Aku memarkirkan mobilku di depan sebuah toko kue. Aku sudah menunggu toko ini buka sejak sepekan yang lalu. Kata orang disekitar sini, kue di toko ini berbeda dari kue di toko lain.

Aku masuk ke dalam dan memesan mango juice dan dua buah softcake rasa strawberry. Duduk di bangku yang kosong dan bermain dengan ponselku.

Pesananku datang. Aku mulai memakannya. Benar kata orang, kue disini memang berbeda dari kue di toko lain. Cake yang pluffy dan rasa strawberry nya pas sekali di lidahku. Aku suka.

Setelah menghabiskan pesananku, aku bangkit dan membayar. Berjalan keluar dengan santai sampai aku bertabrakan dengan seseorang.

Kue yang dipegang olehnya jatuh dan berantakan. Aku segera mengeluarkan dompet dan mengambil beberapa ribu bath di sana untuk mengganti kue orang itu. Dia terlihat mengenaskan karena menungut sisa-sisa kuenya yang masih bagus. Aku menaruh uang itu di depannya, karena dia masih berjongkok. Oh, dia seorang pria.

Dia mendongak,
"Aku minta maaf. Ambil uang ini untuk membeli kue yang baru. Aku harus pergi."

Aku berlalu keluar dari toko. Papa sudah mengirimiku sebuah pesan yang menyuruhku cepat pulang.

Setelah berkendara cukup lama, akhirnya aku sampai di rumah. Sebuah mobil limosin? Mungkin itu adalah mobil tamu Papa.

"King! Kesini kamu!" Panggil Papa ketika aku akan naik ke kamarku.

"Ya, Pa? King mau ke kamar, capek."

"Mana sopan santunmu, orang tuanya udah datang. Beri salam!" Ucap Papa.

Aku membalik badanku, melihat ada dua orang seusia Papa dan Mama duduk tersenyum kepadaku.

"Oh, maafkan saya Paman, Bibi. Sawade Khrap, saya Kyle Thanapat calon menantu Paman dan Bibi."  Ucapku.

"Tampan sekali dia Yah." Ucap Si Bibi.

"Benar Ma, dia sangat tampan. Pasti anak kita akan tergila-gila dengannya. Dia kan menyukai orang yang menawan." Ucap Si Paman.

"Terima kasih, Paman, Bibi. Saya ke kamar dulu untuk berganti pakaian."

Mereka mengangguk. Aku pun naik ke kamar dan segera merapikan diriku. Mandi dan yang lainnya. Semoga aku tidak mengecewakan Papa dan Mama.

The Prince Is KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang