Part - 1 Teman Baru

25.8K 966 2
                                    

Haii....chapter baru nih, jangan lupa vote dan komennya ya..??😘

**Awasss...!! Typo bertebaran...😄😄


~ Happy Reading ~

Pagi di awal bulan Juni memberikan senyum merekah pada seorang wanita yang baru menginjak usia 27 tahun. Meski ulang tahunnya masih pertengahan bulan ini, tapi ia tidak masalah yang terpenting umurnya bertambah dan itu membuat dirinya semakin terlihat sebagai wanita dewasa.

Floria memangku tangannya dimeja bar dapurnya. Ia mendesah, meski umurnya yang hampir menyentuh kepala tiga tapi belum ada sama sekali perubahan dalam hidupnya. Tetap menjalani kehidupan yang monoton, kerja, makan dan tidur. Setiap hari siklus hidupnya hanya berputar-putar disana tanpa ada satupun yang berubah.

Sebuah dentingan piring yang beradu dengan mejanya, menyadarkannya dari lamunan. Flo mengerjapkan matanya, mengusir sisa-sisa lamunan melankolisnya. Terlihat seorang wanita yang berumur tak jauh darinya bersedekap, menatap lurus kearahnya dengan mata memicing.

Wanita yang dikenal dengan nama Miranda itu mengerti apa yang dipikirkan oleh sahabatnya itu. Tiga tahun, sudah cukup bagi dirinya mengerti sisi lain wanita ini.

"Daripada kau merenungkan bagaimana caranya mengubah hidup, lebih baik selesaikan sarapanmu dan berangkatlah bekerja. Terlalu banyak dirumah, otakmu semakin tidak baik"

Meski kata-katanya terdengar ketus, tapi Floria tahu bahwa wanita yang dikenalnya tiga tahun lalu ini sangatlah menyayangi dirinya. Buktinya saja, dia mau berbagi kamar dengannya disaat semua orang tidak ada yang mau menerimanya.

Mereka dipertemukan dalam keadaan tidak sengaja. Floria sudah merasa putus asa ketika dirinya dipecat dari perusahaan tempatnya bekerja. Ia divonis bersalah padahal itu bukan kesalahannya. Berbagai macam alasan dan bukti-bukti yang ia paparkan tak berguna sama sekali.

Hanya karena dirinya berada ditempat kejadian dan sang teman yang memang tidak berniat mengakui kesalahannya, akibatnya Floria yang menjadi korban. Meski setelah itu, temannya meminta maaf dengan alasan jika dirinya dipecat, bagaimana dengan nasib anaknya.

Saat itu Floria hanya bisa berlapang dada ketika ia menerima gaji yang bahkan belum separuhnya.

Kejadian demi kejadian di masa lalu selaIu membuatnya seperti ini. Sepertinya ia butuh hiburan, "Apakah nanti malam kau ada acara?" Floria bertanya setelah menghabiskan pancakenya. Ia meletakkan sendok dengan perlahan, mengambil jus jeruk dan meneguknya sampai habis.

"Kenapa?" Miranda sungguh penasaran, selama bertahun-tahun mengenal Floria, wanita itu tidak pernah menanyakan hal seperti ini. Dia bukan tipe seorang teman yang akan ikut campur urusan pribadi temannya. Segala bentuk aktifitas dan pekerjaan yang dilakukan Miranda, Floria tidak pernah merasa ingin tahu kecuali ia sendiri yang memberi tahunya.

Karena itulah, Miranda sangat cocok berteman dengannya.

"Aku butuh hiburan". Benar, Floria memang membutuhkan itu. Sudah cukup dirinya mengurung diri selama ini. Sudah cukup ia mengisolasikan dirinya sebagai wanita rumahan. Harusnya di usia yang sudah matang ini, dia sudah memiliki kekasih dan merencanakan pernikahan.

Floria mendesah, mengingat kata pernikahan hanya membawanya pada masa yang tidak ingin diingatnya. Meski sampai saat ini, cinta untuk pria itu masih ada.

Cinta....ia tidak mau lagi mengucapkan kata itu dengan mudah. Tidak lagi setelah pengorbanan yang ia lakukan berakhir dengan sia-sia. Tidak lagi ketika orang yang sangat dicintainya tidak bisa memperjuangkan cinta mereka.

"Kau yakin?" Miranda menghampiri Floria dan duduk dihadapannya. "Hei, ada apa? Apa kau ada masalah?" tanyanya dengan raut wajah cemas. Kedua tanganya bertumpu didegunya. Mengamati wanita didepannya dengan seksama.

BASTARD LAWYER [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang