Part - 12 Pesona

14.1K 691 0
                                    

Dale tidak tahu apa yang terjadi dengannya. Mengapa ia tidak bisa mengontrol emosi serta gairahnya?

Mungkin ini yang diucapkan Mateo jika ia memang membutuhkan seseorang untuk menyalurkan hasratnya. Jika diingat, ia memang sudah lama tidak melakukan seks dengan wanita manapun.

Semenjak pertemuannya dengan Floria. Wanita itu mampu membuat ia melupakan kebutuhannya. Ciuman singkat yang selalu terjadi pada mereka berhasil membangkitkan sesuatu yang lain dalam dirinya.

Jika kalian berpikir bahwa ini adalah seperti yang sering terjadi pada remaja maka salah. Ini hisa dikatakan hanya sebuah ketertarikan fisik.

Perjalanan yang awalnya canggung semakin bertambah canggung. Floria merutuk tindakannya barusan. Bagaimana bisa ia bertindak lataknya seorang jalang. Ia masih ingat bagaimana posisinya ketika ciumannya berakhir.

Gila..

Yah, ia memang gila dan sepertinya akan bertambah gila jika selalu berdekatan dengan pria ini.

"Maaf" ucap pria itu ketika mereka baru selesai berciuman.

Saat itu Floria hanya bisa mengangguk dan tersenyum canggung, kemudian ia turun dari pangkuan Dale, merapikan kembali dressnya, dan duduk kembali dikursinya.

Bodoh..

Kata itu yang akan keluar dari mulut Miranda jika Floria menceritakan kejadian barusan. Dan ia tidak akan menceritak kejadian tadi pada sahabatnya itu.

Setelah melalui beberapa menit keheningan akhirnya mobil yanh ditumpanginya berhenti didepan sebuah rumah dikawasan seven north street.

Setelah melalui beberapa menit keheningan akhirnya mobil yanh ditumpanginya berhenti didepan sebuah rumah dikawasan seven north street

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dale mematikan mesin, keluar dan membukakan pintu untuk Floria. Ohhh, tindakan yang sangat jantan sekali. Lalu bagaimana dengan kejantanan yang lainnya?

Uhhh...singkiran pikiran jalangmu Floria. Jangan rusak makan malam ini dengan membayangkan bagaimana menggiurkannya punggung kokoh yang kini berjalan didepannya itu.

Dale memutar knop pintu, berbalik dan memberikan senyum tipis. "Masuklah. Aku akan memanggil Anneta" serunya. Floria mengangguk "Dan kalian bisa memulai makan malamnya lebih dulu. Aku akan menyusulnya nanti." Setelah mengucapkan itu, Dale menaiki tangga dan menghilang dibalik pintu.

Floria menghembuskan napas yang ditahannya sejak tadi. Pria dan feromonnya membuatnya kehilangan kewarasan. Setelah tidak ada tanda-tanda pria itu lagi, Floria bisa bersikap santai. Ia tidak sadar jika sejak tadi tubuhnya bergerak kaku. Dan rasanya menyenangkan ketika beban yang membebaninya menghilang. Yah, beban yang diakibatkan karena berdekatan dengan pria itu.

Kakinya mengayun, matanya menelisik rumah indah ini. Tidak. Bukan rumah, lebih tepatnya mansion yang mengagumkan. Mansion lantai tiga ini memiliki pilar-pilar kokoh yang berdiri dibeberapa tempat. Serta tangga melingkar dengan dinding berwarna putih dan lantai marmer semakin menambah kesan elegan.

BASTARD LAWYER [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang