Part - 8 Kekosongan

13.4K 826 9
                                    

Keterkejutannya belum sirna. Tapi Floria harus mendapatkannya kembali ketika ia berusaha untuk cepat pergi dari mansion Gritson tanpa persiapan. Entah kemana ia berlari, yang jelas ini bukan pintu menuju halaman depan.

Koridor panjang serta banyaknya pintu yang terhubung membuat Floria berakhir dipintu yang salah. Kepanikan yang membuatnya seperti ini. Sialan. Ia sungguh tidak menyangka akan bertemu dengan pria itu. Pria yang baunya masih memenuhi inderanya.

Floria baru saja berhasil keluar dari kandang macan malah berakhir dikandang singa. Ohh, tidak. Ini bukan singa. Melainkan dua ekor anjing berwarna gelap yang lebih mirip dengan anjing pelacak. Floria tidak tahu jenisnya, yang jelas ia mencoba menahan napas dan mencoba meraih pegangan pintu agar bisa keluar dari sini. Dua Ekor anjing menakutkan itu duduk dengan tenang. Mengawasi setiap gerakan yang dilakukan Floria.

Kenapa harinya mendadak sial? Apa kemarin ia berbuat salah hingga tuhan sengaja memberikannya hukuman beruntun?

Anjing mengonggong dan berlari kearahnya. Jangan. Jangan sekarang. Kumohon jangan sekarang. Teriaknya dalam hati. Dengan ketakutan yang sudah mencapai ubun-ubun, Floria berjongkok. Melindungi dirinya dari cabikan yang segera datang padanya.

Satu detik

Dua detik

Pada detik ketiga, Floria tidak lagi mendengar suara gonggongan. Apa yang terjadi dengan anjing-anjing itu. Kenapa suaranya mendadak hilang?

Dengan keberanian yang tersisa, Floria membuka kedua matanya perlahan. Ucapan penuh syukur muncul berkali-kali dari bibirnya. Floria bangkit, membuat gerakan sepelan mungkin. Berharap anjing yang kini bersimpuh dikedua kaki pemiliknya tidak menyadari pergerakannya.

Dale mengulum bibirnya berusaha menyembunyikam senyum gelinya. Awalnya Dale berpikir Floria sudah pergi dari rumahnya tapi betapa terkejutnya ia ketika mendapati wanita itu berada disini dan meringkuk layaknya anak kecil.

Molly dan Billy adalah jenis anjing harder. Tapi mereka tidak semenyeramkan itu. Dale terpaksa memeliharanya demi permintaan anak pertamanya dan berakhir ia malah semakin menyukai hewan setia itu. Jadi setiap hari Dale akan mengunjunginya sebentar sebelum berangkat ke kantor dan pagi ini ia belum sempat karena harus ada rapat mendadak. Ini juga yang menjadi alasan kepulangannya. Selain itu ia perlu bertemu kedua buah hatinya sebelum pergi untuk beberapa hari ke depan.

"Apa kau masih akan tetal disana?"

"Tidak" jawab Floria secepat yang ia bisa.

Dengan tergesa, Floria berjalan cepat dan tiba-tiba anjing yang memiliki tubuh lebih besar kembali menyalak membuat Floria melompat dan memeluk Dale yang berada didekatnya.

"Tidak. Tidak. Jangan. Biarkan aku pergi. Aku berjanji untuk tidak datang kesini lagi. Sungguh, aku tidak bermaksud mengganggu kalian. Tolong jangan gigit aku. Dagingku tidak seenak yang kalian pikirkan" Floria memeluk leher Dale dan menyurukkan kepalanya dengan racauan yang disertai gelengan. Tangannya semakin erat ketika anjing yang satunya ikut menggonggong.

Dale terkekeh sebelum menyambut pelukan itu dan menenggelamkan kepalanya dirambut Floria. Mengusap punggung kecilnya selagi menghirup kembali aroma yang membuatnya kehilangan akal. Kenapa wanita ini selalu melakukan hal-hal yang membuatnya terkejut. Sejak awal pertemuan mereka hingga saat ini. Ahh..sudahlah. Kenapa tidak ia ambil saja kesempatan ini. Sepertinya ia sudah lama tidak memeluk wanita. Hell..menyedihkan sekali. Sedang Dale semakin mengeratkan pelukannya sambil berpikir kapan terakhir kali Dale memeluk seorang wanita senyaman ini?

Hembusan napas Floria membuat Dale tergelitik membangunkan kembali sesuatu yang sudah berhasil ia redakan. Sialan Floria. Ada apa dengan wanita ini dan respon tubuhnya? Dale berani bertaruh jika ia tidak pernah tergoda secepat ini.

BASTARD LAWYER [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang