Udara siang hari di musim panas memang menyenangkan. Floria tidak perlu lagi memakai mantel dan merasa kedinginan. Meski ia telah lama tinggal di daratan yang memiliki lebih banyak musim dingin, tubuhnya tetap tidak bisa bersahabat. Dan ketika musim panas seperti ini tiba, Floria tidak akan menyia-nyiakan waktunya untuk berdiam diri dikamarnya.
Setelah mengucapkan sampai jumpa pada Miranda, Floria menyusuri koridor apartemennya dengan senyum dibibirnya. Dengan baju putih tanpa lengan yang dipadukan dengan rok berwarna jingga sepaha. Floria tampak seksi. Ia tidak perlu memakai jaket atau sweeter untuk menutupi lengannya. Karena ia memang menginginkan matahari mencoklatkan kulitnya. Ia ingin seperti terlihat cantik dengan warna itu.
Floria mendesah, ia jadi teringat seseorang yaitu - mantan kekasihnya - Leon. Dulu ia juga memakai baju ini ketika berlibur dipantai dengan alasan yang sama. Mencoklatkan kulit dan Leon memarahinya karena bukannya berubah menjadi coklat, tubuhnya justru terbakar dan saat itu pula Leon kelimpungan mencari lotion.
Floria masih ingat ketika Leon membuka jaketnya dan memakaikan padanya. Setelah itu dia mengumpat dan memarahinya habis-habisan. Bukannya kesal, Floria justru tersenyum. Ia tahu, kemarahan Leon karena perhatian dan Floria menikmati momen itu.
Floria tersenyum miris, nyatanya ia masih merindukan pria itu meski lima tahun telah berlalu. Bagaimana kabarnya? Apakah dia masih mengingatnya?
Jika boleh jujur, Floria ingin bertemu kembali dengan pria itu. Sebenarnya pertemuan di klub waktu itu, ia ingin sekali menghampirinya. Ia ingin bertanya, Mengapa dia tidak pernah mencarinya selama ini? Atau dia memang mencarinya? Apakah dia juga merindukan dirinya? Demi apapun, Floria akan memaafkan apapun alasan yang diucapkan pria itu.
Andai kesempatan datang kembali. Floria tidak akan menyia-nyiakannya lagi.
Floria tiba dilobi dan ia bisa merasakan bahw Matahari bersinar cerah. Panas matahari di Amerika memang tidak sepanas di negara-negara asia. Tapi ini cukup untuk memanaskan diri.
Panas? Ohh sial, Kenapa tubuhnya bereaksi lain ketika menyebutkan kata panas. Kulitnya meremang disaat pikirannya tertuju pada seseorang.
Sial. Floria tidak menyangka efeknya akan seperti ini. Padahal ciuman itu telah berlalu dan selama beberapa hari ini Floria cukup bersyukur dengan pengalihan pikirannya. Berterima kasihlah pada Miranda yang memberikan kesibukan padanya tiga hari ini.
Dan kini. Tak ada lagi pengalihan. Tidak ada lagi kesibukan. Semuanya kembali seperti semula apalagi ketika iris mata coklat itu berada didepannya.
Sungguh? Atau ini hanya pikirannya yang salah. Pria itu berdiri dihadapannya dengan memakai kemeja putih serta jas hitam yang melekat erat ditubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BASTARD LAWYER [Sudah Terbit]
RomancePLAGIAT DILARANG MENDEKAT...!!! Floria Mithcell 27th Dia adalah seorang wanita berkebangsaan Inggris lebih memilih meninggalkan negaranya hanya untuk mendapatkan kedamaian. Meski dia hanya menjadi pengajar disalah satu sekolah kindegarteen, namun hi...