Part - 3 Siapa Dia??

16.6K 847 11
                                    

No bully ya??

Meski ceritanya masih gak karuan tapi ini murni imajinasi aku 😠😠

Jika suka, jangan lupa vote dan komennya ya???😘😘

~ Happy Reading ~

Matahari menelusup masuk melalui jendela yang memang dibiarkan terbuka. Memberi tahu pada penghuni kamar bahwa hari sudah beranjak siang.

Seorang wanita tampak tak terusik sama sekali. Ia lebih memilih mengeratkan selimutnya daripada menghadapi apa yang akan terjadi selanjutnya.

Ini adalah akhir pekan. Seolah sudah terekam jelas oleh pikirannya bahwa ia memang harus menghabiskan harinya dibawah selimut. Ia tidak peduli jika Miranda mungkin akan meneriakinya. Yang ia butuhkan hanya tidur karena sakit dikepalanya juga tak kunjung reda.

Kilasan tentang kejadian semalam membuat bola matanya bergerak meski dalam keadaan tertutup dan itu menandakan bahwa ia sedang berpikir. Dimulai dengan telepon tentang neneknya, penghianatan yang dilakukan oleh kekasihnya, minuman alkohol yang diteguknya hingga ciuman bersama dengannya.

Dengannya? Pertanyaan yang tidak bisa ia yakini kebenarannya. Benarkah ia berciuman dengannya saat pria itu justru pergi dengan wanita jalang. Kapan pria itu pergi bersamanya? Kapan pria itu menghampirinya?

Pertanyaan demi pertanyaan muncul dibenaknya. Dengan cepat matanya terbuka lebar. Ia meringis ketika kepalanya berdenyut. Kenapa efeknya masih ada? Padahal semalam ia hanya menghabiskan dua gelas dengan kadar alkohol rendah.

Ciiihhh...wanita kampungan. Bagaimana bisa ia bergaul dengan wanita kelas atas jika segelas alkohol sudah membuatnya limbung.

Haahhh....kenapa pikirannya jadi ngelantur begini..!!

Setelah kesadarannya mulai kembali bersatu, Floria terlonjak. Sejak kapan apartment Miranda berubah maskulin. Kenapa kamarnya bisa lebih luas, padahal ia bisa ingat diluar kepala bahwa kamarnya hanya separuh kamar ini. Sedang ini mungkin luasnya dua kali lipat lebih besar daripada kamarnya serta dinding dan interior yang lebih mendominasi warna hitam dan putih dan ini bukan kamar hotel.

Ohhh.. tidaaaak!!

Kamar siapa ini??

Pria mana yang ia rayu semalam? Seperti apa wajah pria yang terjebak dengannya? Apa dia tua dan botak?

Floria bergidik membayangkan jika pria yang termakan rayuannya adalah seorang pria tua yang haus belaian.

Atau mungkin dia pria baik? Floria memukulnya sendiri. Bodoh...mana ada seorang pria baik-baik jika ia menemukannya dalam sebuah club.

Floria meringis ketika ucapan Miranda terngiang dikepalanya 'Kau harus bersikap waspada dengan pria yang kau temui. Seperti apapun wajah mereka, kau jangan sampai terkecoh dan abaikan saja jika mereka mengajakmu'.

Jika sampai Miranda tahu bahwa dialah yang mungkin saja mengajaknya semalam. Dia pasti akan menceramahinya sepanjang hari.

Sebaiknya ia segera pulang dan mencari alasan terbaik untuk menghindari omelan Miranda. Floria menyibak selimutnya, ia sedikit terkejut ketika mendapati dirinya memakai kemeja pria. Kemana kemejanya sendiri? Siapa yang mengganti pakaiannya?

Berbagai pertanyaan muncul dikepalanya namun kepada siapa ia harus bertanya dan tahu jawabannya. Floria berpikir, jika pria itu sudah menidurinya, pasti sekarang ia tidak memakai pakaian bukan? Tapi bagaimana jika semalam ia langsung memakai pakaiannya sendiri. Apalagi ia tidak ingat apa-apa.

Pertanyaan yang tidak mampu ia jawab dibiarkan begitu saja. Ia akan mencari tahu nanti setelah membersihkan diri. Floria segera melangkah menuju kamar mandi dan akan membersihkan dirinya dengan cepat.

BASTARD LAWYER [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang