Sejak siang Tee berdiri di tempat ia terjatuh, dia bingung untuk jalan pulang karena ia tidak menghafal rutenya hanya hafal alamat rumahnya, bentuk rumahnya itu saja. Sampai malam hari ia tetap disana, dan pengunjung mall tersebut melintas sembari membicarakan tingkah Tee yang autis itu.
Ia bingung sendiri dan di buat stress karena ia tidak bisa melakukan apa-apa disana selain membawa kantung belanjanya itu sembari bergumam, "P'Tae. Dimana kamu. Kamu dimana?"
Ada Copter disana yang sedang ingin berbelanja di mall tersebut, sama halnya dengan pengunjung yang lainnya yaitu melihati Tee. Copter merasa ada yang aneh dari si Tee ini karena ia melihat bahwa Tee terlihat seperti orang yang sedang bingung.
Terdapat pengunjung yang keluar dari mall tersebut dan langsung saja Copter bertanya pada mereka, "Maaf, kalau boleh tahu sedang apa pemuda itu disana?"
"Oh, saya dengar dari pengunjung lain katanya orang terdekat pria itu siang tadi terlibat kasus penganiayaan kepada salah satu pengunjung mall ini juga. Dan sampai sekarang dia masih berdiri disana." Pengunjung tersebut menjelaskan kejadian tersebut dengan singkat.
"Terima kasih." Ucap Copter.
Ia ingat bahwa ia sedang mengambil jurusan hukum di kampusnya, dan saat ini ia sedang ada tugas untuk mencari sebuah kasus yang harus ia selesaikam sebagai tugas praktikumnya itu. Dan kebetulan kasus seperti inilah yang ia inginkan.
Langsung saja ia hampiri Tee itu untuk di tanyai olehnya. Begitu sampai di sana Tee justru merasa terganggu dengan kedatangan Copter karena ia masih trauma akan tendangan dan dorongan pria siang tadi.
"Maaf." Ucap Copter saat melihat Tee merasa terganggu kala itu.
"Maaf kalau aku sudah mengganggumu. Aku hanya ingin membantumu, apa boleh?" Tanyanya Copter dengan perlahan dan lembut."Membantuku?" Ucap Tee.
"Iya."
"Membantuku?
"Kalau begitu, bawa aku untuk bertemu dengan P'Tae." Ujar Tee."P'Tae?" ucap bingungnya Copter.
"P'Tae adalah kakakku, dia baru saja di bawa oleh mobil polisi bernomorplat 493-32 kearah utara pada pukul 13.45 siang karena kakakku telah melukai orang yang bersikap jahat kepadaku pada pukul 13.25 siang. Kemudian kakakku di bawa ke pos pengaman pada pukul 13.35 siang dan polisi itu datang pada pukul 13.40 siang, kami sempat di beri pertanyaan sebelum mereka membawa P'Tae ke kantor polisi pada pukul 13.45 siang." Tee terus berucap mengenai kronologis penangkapan kakaknya itu secara detail sehingga membuat Copter sendiri kebingungan.
"Ok .. Ok. Apa kamu tahu, kakakmu di bawa ke kantor polisi mana?"
"Uh ... I-itu .. itu ..." Tee berusaha untuk berfikir dengan keras karena dia sendiri tidak tahu kakaknya di bawa kemana.
"Aaaarrgghhh .... Kau bodoh Tee. Kau bodoh. Ayo berpikirlah .. Berpikirlah .." Tee merasa kesal sendiri sambil memukul-mukul kepalanya dengan kedua tangannya sendiri.Copter merasa takut dengan tingkah Tee ini, sehingga ia memegang kedua tangannya supaya Tee berhenti melalukan hal bodoh itu lagi.
"Cukup ... Cukup ..." pinta Copter, "mari kita cari kakakmu di kantor polisi sekitar sini, ya?" sambungnya.
Tee mengangguk dengan ketakutan, dan kemudian ia di rangkul oleh Copter untuk di ajak berkunjung ke kantor polisi sekitar untuk mencari Tae.
***
[Author]
Malam sudah tiba, dengan laptop yang terbuka diatas sebuah meja kecil di ruang tamu ia pandangi layar desktopnya itu berharap malam ini adiknya itu menelfonnya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma baby
Fanfiction"Kamu itu teddy bear aku. Jadi bebas dong kalau aku mau cubit kamu, cium kamu, jilat kamu, bahkan tindihin kamu?" Godt berusaha bersikap manis. "Sialan kau, P'Godt." Bas marah.