19. Full Day with Adam

421 19 0
                                    

Vote dan Commentnya jangan lupa ya guys.........

"sebaiknya kamu pikirkan baik-baik. Ini untuk kebaikan anak kita. Walaupun kamu tidak mencintaiku tapi aku tetap ayah dari anak yang kamu kandung"

Entah mengapa perkataan Adam semalam selalu terngiang-ngiang dalam pikiran Meisya. Membuat wanita yang tengah mengandung itu tidak bisa tidur sepanjang malam hanya gara-gara perkataan itu. Walaupun Meisya menyadari jika perkataan Adam itu sepenuhnya benar. Tapi tetap saja Meisya merasa tidak enak hati dengan mantan tunangan dari pria itu. Dan terlebih lagi, Meisya tidak terlalu mengenal keluarga Adam. Akan sulit baginya untuk bisa akrab dengan seseorang yang baru dikenalnya.

Tapi walaupun demikian Meisya telah memutuskan bahwa ia akan menerima penawaran dari lelaki itu. Ini demi anak yang sedang ia kandung.

Karena lelah memikirkan perkataan Adam. Meisya mengelus perutnya yang tampak besar dari baju daster kebesaran yang ia pakai. Sudah beberapa hari ini celse tidak pulang ke Apartemennya karena urusan kuliahnya yang sedang proses penyelseian tesis.

Bosan dengan suasana Apartemennya. Meisya memutuskan untuk keluar sekedar mencari angin. Agar anak yang ada didalam kandungannya tidak merasa bosan.

Selsai berbenah diri Meisya bergegas keluar Apartemennya. Namun langkahnya terhenti karena lelaki yang sejak tadi ia pikirkan sudah berdiri di depan pintu Apartemennya.

"untungnya kamu segera keluar, jadi aku tidak perlu repot-repot untuk menekan bel" ucap adam dengan senyuman diwajahnya. Sejenak adam meneliti penampilan Meisya dan senyum kembali terbit disisi bibirnya. "ternyata wanita hamil benar-benar sangat sensitif. Tapi syukurlah sekarang dia tidak tampak kurus lagi" batin Adam

"kenapa melihatku sampai sebegitu? Dan lagi, kenapa tersenyum? Apa ada yang lucu?" bukanya merespon ucapan adam. Yang ada Meisya malah balik bertannya.

"aku bersyukur, kamu tidak tampak kurus lagi. Bahkan sekarang kamu sudah tampak gemuk" ucap adam.

"tuh kan bener aku gemuk, kenapa celse selalu bilang aku kurus" batin Meisya

"sepertinya aku harus diet" gumam Meisya yang tentunya masih dapat di dengar Adam

"jangan coba-coba untuk diet, aku tidak akan mengijinkannya" karena mendengar gumaman Meisya. Bukannya setuju Adam langsung melarang Meisya untuk melakukan diet. Dan yang dilakukan Meisya hanya memajukan bibirnya karena tidak terima.

"jangan berexpresi seperti itu. Sekarang aku ingin mengajak kamu pergi keluar" tanpa aba-aba Adam menarik pergelangan tangan Meisya yang tertutupi jaket tebalnya.

Sekitar 15 menit perjalanan akhirnya Adam dan Meisya sampai di sebuah taman bunga. Dengan langkah perlahan Meisya berjalan menyusuri taman bunga itu dengan senyuman yang sangat manis. Sampai-sampai Adam dan orang di sekelilingnya dapat merasakan bagaimana perasaan yang saat ini ibu hamil itu rasakan.

"kamu seneng?" tanya Adam ketika mereka telah duduk di sebuah bangku yang ada di taman tersebut.

"eumm, ini pemandangan yang sangat indah" jawab Meisya masih dengan senyumnya yang merekah

"Alhamdulillah kalau kamu dan anak kita menyukai tempat ini" ucap Adam yang terdengar lega.

Setelah perbincangan yang sebentar itu keduanya kembali terdiam.

"arghhh" pekik kan Meisya secara sepontan menghilangkan kesunyian di antara mereka. Adam memerhatikan Meisya yang sedang memegangi perutnya setelah pekikanya tadi.

"mei, kamu gak papa kan?" tanya Adam dengan nada khawatir. Namun Meisya hanya menjawabnya dengan anggukan kepala.

"aku gak papa kok. Ini udah biasa" ucap Meisya

"biasa gimana? Kamu kelihatan kesakitan gitu" ucap Adam lagi masih dengan nada khawatirnya.

"ini biasa, dia cuman nendang aja kok" jawab Meisya yang berusaha menenagkan Adam yang dilihatnya khawatir.

"dia nendang?" ucap Adam memastikan.

"ia, dia nendang" jawab Meisya menyakinkan.

Meisya seolah tahu apa yang sedang dipikirkan oleh lelaki yang ada di sampingnya.

"kalau Abang mau ngerasain dia nendang, Siniin tangan Abang" ucap Meisya dan memberi kode Adam supaya meletakan tangannya di depan perut Meisya yang terlapisi jaketnya.

Dengan perlahan Adam mendekati Meisya dan meletakan tangannya di depan perut wanita itu. Seolah sang anak tahu. Setelah Adam meletakan tangannya si kecil mulai menendang dengan kuat. Dan sontak membuat Meisya mengeram tertahan. Dan Adam yang merasakan pergerakan dari dalam perut Meisya menyunggingkan senyumnya seraya melihat ke arah Meisya.

"dia nendang kuat banget. Pasti sakit" ucap Adam yang melihat raut wajah Meisya.

"iya. Ini tendangan dia yang paling kuat" jawab Meisya jujur. Karena sebelumnya si kecil hanya menendang seadanya saja.

"aku rasa dia laki-laki" ucap Adam lagi yang masih mentap mata Meisya.

"mau laki-laki atau perempuan itu sama aja. Yang penting si kecil sehat dan tumbuh menjadi anak yang soleh soleha." Di dalam hati Adam mengaminkan ucapan Meisya.

Sampai waktu menjelag sore, barulah Adam dan Meisya pulang ke Apartemen setelah sebelumnya singgah di tempat makan dan juga melaksanakan salat Ashar di masjid dekat lestoran itu.

***Dan hari itu Adam dan Meisya menghabiskan waktu bersama***

LOVE YOU GUYS

Aku IkhlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang