18. Kenapa sangat keras kepala?

422 32 0
                                    

Alangkah baiknya sebelum baca Vote dulu ya....

Seperti hari-hari biasanya. Meisya selalu mengerjakan apa yang menurutnya ia sanggup. Dari berangkat kuliah sampai kerja pada sebuah perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi. Dan Meisya lebih memilih untuk bekerja di bagian jurnalisme. Karena selain mudah, pekerjaan menulis juga mempu meredakan rasa stres.

Seperti hari ini Meisya baru akan pulang ke apartemennya ketika sang mentari telah kembali ke peraduannya. Dengan langkah yang pelah karena mengingat kandungannya yang sudah memasuki bulan ke 8 ia melewati lorong-lorong menuju apartemennya.

"hari yang lumayan melelahkan" batin Meisya. Sampai di dalam Apartemennya segera ia membersihkan badan dan langsung menunaikan kawajiban seorang muslim.

"Assalamualaikum warah matulla" salam teraakhir Meisya setelah menyelsaikan salatnya. Dan tak lama kemudian suara bel apartemennya berbunyi. "sepertinya celse belum pulang" batin Meisya dan segera dengan masih menggunakan Mukenahnya ia membukakan pintu untuk seseorang yang ada di depan pintu.

"Assalamualaikum" sapa suara di hadapan Meisya. Karena tidak mendapat jawaban akhirnya ia kembali berucap

"kamu gak mau jawab salam aku?" seperti tersadar dari lamunanya. Meisya langsung menjawab salam dari orang di hadapannya.

"waalaikum salam" ucap Meisya masih dengan kebingungannya.

"aku boleh masuk?" tanya lelaki itu lagi. Meisya tidak menjawab namun ia menggeser tubuhnya dan memberi jalan untuk lelaki itu masuk. Dan dengan senyumnya Adam masuk. Ya, lelaki itu Adam. Setelah percakapannya waktu itu Adam langsung mengambil keputusan untuk menyusul perempuan yang tengah mengandung anaknya. Dan jadilah sekarang Adam berada di dalam Apartemen Meisya.

Meisya kembali kekamarnya dan mengganti mukenahnya dengan kerudung rumahannya. Meisya keluar dari kamarnya dan menuju kedapur mengambilkan segelas jus untuk Adam.

"kenapa repot-repot? Aku kesini bukan untuk minta minum" ucap adam dengan nada tidak suka. Karena sedari tadi ia selalu melihat bagai mana perempuan itu kesusahan berjalan dengan perut yang sudah membesar.

"Cuma ambil jus aja, gak repot kok" jawab Meisya yang tidak mengindah kan rasa khawatir pria itu.

"tetep aja, perut kamu sudah besar. Aku ngeri lihat kamu jalannya kayak gitu" Adam menjawab masih dengan nada Khawatirnya.

"lupain soal jus, sekarang aku meu nanya ke kamu. Kenapa malah kembali ke sini? Kamu lupa sama apa yang aku bilang ke kamu beberapa bulan yang lalu?" tanya Meisya mulai menanyakan kenapa lelaki itu malah mengingkari janjinya. Walau pun bukan janji yang pria itu ucapkan namun tetap saja. Itu seperti janji untuk Meisya.

"aku sudah mengambil keputusan" adam menjeda ucapannya " dan keputusan ku, aku akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi di antara kita. Bukan aku tidak menghargai keputusan mu. Tapi ini yang terbaik untuk kita"

"kalau kamu mengkhawatirkan putri. Maka hilangkan rasa Khawatirmu terhadap dia. Aku dan dia sudah memilih jalan kami masing-masing. Bahkan seminggu yang lalu ia sudah menikah" jelas adam. Meisya masih terdia di tempatnya. Wanita itu terus saja berpikir kenapa lelaki di hadapannya ini sangat keras kepala? Walau pun mereka sudah mengenal cukup lama. namun tetap saja ia masih tidak bisa membaca jalan pikiran lelaki di hadapannya.

"kalau aku gak mau?" bukannya menanggapi ucapan Adam. Yang ada Meisya malah melontarkan pertannyaan

"aku tidak meminta persetujuan dari mu. Setelah kamu melahirkan dan kembali suci aku akan menikahimu. Dengan atau tanpa persetujuan dari mu" jelas Adam yang membuat Meisya memelototkan matanya.

"sebaiknya kamu pikirkan baik-baik. Ini untuk kebaikan anak kita. Walaupun kamu tidak mencintaiku tapi aku tetap ayah dari anak yang sedang kamu kandung" setelah mengatakan itu Adam berdiri dan sebelum beranjak pergi, lelaki itu menyempatkan untuk mengusap kepala Meisya yang tertutupi kerudung.

*** Jeng...jeng...jeng...

Wah... makin gaje aja ya ceritanya. Maaf ya guys... maklumin aja aku orang yang masih labil dalam penulisan.

Dan juga maaf kalau banyak typo ya...

Aku harap kalian suka sama cerita aku

Jangan lupa vote dan komennya ya.....

*** LOVE YOU GUYS****

Aku IkhlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang