26. KELUARGA BAHAGIA

364 8 4
                                    

Maisya POV :

Waktu terus berjalan, dan tanpa terasa dua tahun telah terlewati dengan suka dan dukanya hidup berumahtangga. Hari ini adalah hari anniversary pernikahan kami yang ke dua tahun. Tidak terasa memang.

Saat ini aku sudah menyiapkan kejutan untuk suami tercintaku, bukan kejutan yang mewah. Namun, aku harap mas Adam akan bahagia.

Kini jam didinding telah menunjukkan pukul 8 malam, waktunya untuk mas Adam pulang dari kantor. Anakku Arkan sudah tidur dari setelah magrib tadi. Karena aku memang membiasakannya untuk tidur awal.

Aku mendengar ucapan salam dari arah pintu masuk, langsung saja aku membukanya dan menyalami tangan mas Adam. Senyuman terbit dari sudut bibir mas Adam. Manis. Itu yang selalu terlintas di kepalaku ketika melihat senyuman nya.

"Mas, mau langsung makan atau ganti baju dulu?" Tanya ku

" Mas ganti baju dulu aja ya, gerah" jawab mas Adam

"Ok, yuk ke kamar dulu. Aku siapin baju sama air hangatnya." Seruku seraya membawa jas dan tas kerja mas Adam.

"Kamu istirahat aja, temenin adek, mas bisa kok ngurus  keperluan mas sendiri." Jawab mas Adam sambil memperhatikanku yang tengah sibuk memilih pakaian untuknya.

"Ini udah kewajiban aku mas, lagian aku seharian ini ga ngapa-ngapain, cuma main sama adek aja. Mending sekarang mas mandi dulu abis itu kita makan malem. Mumpung adek belum bangun" jawabku dengan mendorong tubuh tegas mas Adam ke arah kamar mandi.

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Selesai mas Adam membersihkan tubuh, aku langsung menggiring mas Adam ke meja makan dan menyiapkan makanan untuk kami.

"Kok kamu masak banyak banget hari ini? Dan ini makanan kesukaan aku semua" tanya mas Adam binggung.

"Emang salah ya? Kalau masakin makanan kesukaan suami sendiri?" Tanya ku balik

"Bukan salah sayang, tapi tumben aja masaknya banyak banget." Protes mas Adam lagi

"Ya ga papa, nyenengin suami kan dapet pahala. Yaudah ayok cepetan kita makan, keburu dingin".

Kami menghabiskan waktu hampir 20 menit untuk makan, dan setelahnya aku mengajak mas Adam untuk duduk di ruang TV. Dan setelahnya aku izin ke kamar untuk melihat adek, namun itu hanya alasanku. Karena aku ingin mengambil ke jutanku untuk mas Adam.

Sekembalinya aku ke ruang tv, dengan gerakan pasti aku menghadapkan mas Adam ke hadapanku, sehingga kami menjadi berhadap-hadapan.

"Ga terasa udah 2 tahun ya? Aku masih ga nyangka kalau mas yang jadi suami aku, menjadi pelengkap iman ku. Jujur aku bukan mau menggungkit masa lalu, namun jika bukan kerena kesalahan itu mungkin kita ga kaya sekarang. Terimakasih karena kamu selalu ada buat aku dan adek, selalu ngertiin aku yang suka ngambek dan manja ini. Pokoknya aku sangat-sangat berterimakasih karena selalu ada bersama kami."

Adam POV:

"Ga terasa udah 2 tahun ya? Aku masih ga nyangka kalau mas yang jadi suami aku, menjadi pelengkap iman ku. Jujur aku bukan mau menggungkit masa lalu, namun jika bukan kerena kesalahan itu mungkin kita ga kaya sekarang. Terimakasih karena kamu selalu ada buat aku dan adek, selalu ngertiin aku yang suka ngambek dan manja ini. Pokoknya aku sangat-sangat berterimakasih karena selalu ada bersama kami."

Itu merupakan serentetan kata yang di  ucapan maisya. Yang baru ia ungkapkan setelah 2 tahun kami menikah. Sejujurnya aku tak berharap ia mengucapkan kata-kata itu, namun setelah mendengarnya aku merasa semakin cinta. Ya, aku tidak lupa dengan perayaan anniversary pernikahan kami. Bahkan aku telah menyiapkan kejutan spesial untuk istriku tercinta. Namun aku tidak akan langsung memberikannya malam ini.

Maisya masih setia menggenggam dan memandangku dengan sorot mata berkaca-kaca. Aku yakin itu air mata bahagia. Langsung saja ku peluk istri tercintaku dengan dekapan yang erat. Aku ingin dia tahu kalau aku pun sangat mencintainya.

Setelah beberapa saat kami berpelukan aku pun melepaskan pelukan kami. Dengan senyum sumringah, Meisya mengeluarkan sebuah kotak dari arah belakangnya.

" Aku punya kejutan untuk kamu" serunya dengan menyerahkan kotak berwarna hitam dengan pita biru.

"Ini apa?" Tanya ku

"Kamu buka aja dulu" jawab Meisya

Dengan perlahan aku membuka kotak itu, setelah terbuka aku langsung di hadapan dengan sebuah alat tes kehamilan dengan garis dua berwarna merah. Dengan tidak percaya aku langsung mengalihkan pandangan ke arah Meisya.

"Ini beneran kan?" Tanya ku masih tak percaya. Dan dengan senyum yang masih mengembang Meisya menganggukkan kepalanya.

Dengan gembira aku langsung memeluk istri mungilku ini. Dan mengucapkan hamdalah berkali-kali. Meisya hamil, hamil anak kedua kami.

"Udah dari kapan kamu cek ini?" Tanya ku setelah mengurai pelukan kami.

"Dua hari yang lalu, setelah nganterin kamu berangkat kerja" jawabnya dengan senyuman.

"Terimakasih ya, aku sangat-sangat bersyukur. Aku janji kali ini aku akan selalu ada untuk kamu dan anak-anak kita." Ucapku dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

"Aku juga sangat berterimakasih, karena dengan keputusan kamu waktu itu, aku sama adek ga akan  sendirian lagi." Jawab Meisya dengan tangisnya.

"Mulai sekarang kita akan selalu melengkapi satu sama lain. aku, kamu, dan anak-anak kita".

....The end....




Ok, guys jadi seperti inilah akhir dari kisah Meisya dan Adam, semoga kalian suka ya. Oia, ini belum habis kok, karena masih ada 1 epilog lagi kalau ga lupa ya😁

Aku IkhlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang