01. keputusan

908 29 0
                                    

Aku kira semua akan baik-baik saja setelah kejadian itu. Hari dimana aku tidak pernah memikirkannya, hari hancurnya aku, hari semua orang menjauhiku jika saja mereka tahu.

Namun tuhan masih baik padaku karena belum membuka aib ku. Aku merasa kotor dengan tubuh ini. Kenapa kejadian itu harus terjadi padaku? Dan mengapa harus dia?  Laki-laki yang teramat sangat aku hormati? Dia yang menjadi inspirasi ku untuk bisa menjadi orang yang sukses? Namun, kenapa ini harus terjadi?. Siapa yang salah dalam hal ini? Aku bahkan tidak sadar apa yang terjadi padaku saat itu. Yang aku tahu, hariku seketika  berubah sejak kejadian itu. Selama hampir 2 minggu aku tidak berinteraksi dengan siapa pun. Mencari jalan keluar untuk masalahku. Tentang pekerjaanku? Aku sudah tidak memperdulikannya lagi, yang jelas sekarang aku harus pergi dari negara ini. Menjauhi semua orang dan melupakan apa yang seharusnya aku lupakan. Aku akan pergi ke negara lain untuk menenangkan diri dan menata hidupku kembali. Dan untuk laki-laki itu (Muhammad Adam Atar) , aku akan memaafkannya. Namun sebelum aku pergi aku akan keluar  menatap untuk terakhir kali keindahan negaraku ini. Dan menatap kembali laki-laki itu.

sekarang aku tengah berada di sebuah cafe dimana dulu aku sangat sering ketempat ini. Dan ini untuk terakhir kalinya aku akan mengunjungi tempat ini.

Saat aku baru saja sampai, aku langsung beradu pandang dengannya, Ada sirat penyesalan di matanya. Namun aku tidak memperdulikannya. Aku hanya akan berinteraksi dengan selain dia.

Aku sedang sibuk bertanya berapa  sisa uang yg harus aku bayar, sehingga aku tak sengaja menjatuhkan tiket penerbangan ku menuju jerman. Ya, aku memutuskan untuk pindah ke jerman.

Sampai ketika aku akan pulang dan akan memasuki mobilku tiba-tiba tangan ku dicekal seseorang dan menarik ku menuju mobilnya. Aku terkejut ada apa dengan  dia? Dan sekarang dia sudah melajukan mobilnya meninggalkan cafe itu. Aku masih diam dan tidak ingin bersuara. Namun ketika mobil telah berhenti barulah dia membuka percakapan.

"Apa maksud dari semua ini?"
Tanyanya dengan memberikan tiket penerbanganku. aku sedikit terkejut namun tidak lama aku langsung merubah ekspresi ku.

"Bukan urusanmu"
jawabku singkat dan langsung mengambil tiket yang ada di tangannya.

"Jawab pertanyaan ku, jangan mengambil keputusan yang nantinya akan menyakitimu"

serunya setelah terdiam beberapa saat.

"Aku sudah bilang ini bukan urusanmu, dan ini tidak ada sangkut pautnya dengan hari itu"

jawabku lantang seolah aku memang tidak mempermasalahkan hal yang pernah terjadi.

"Asal kamu tau,"

sejenak aku berhenti untuk menguatkan hati ku.

"Aku bukan orang yang tega untuk menyakiti hati perempuan lain, berbahagialah dan lupakan apa yang pernah terjadi diantara kita"

aku menghela nafas panjang setelah mengungkapkan apa yang ingin ku katakan. Ku lirik sekilas wajahnya. Tersirat rasa bersalah di sana.

"Bisa kita kembali? Aku harus cepat pergi untuk menemui para downline ku".

Dia tidak menjawab apapun, dan langsung menjalankan mobilnya.

Ig: @ella_arrunii

Aku IkhlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang