12. Final

429 24 0
                                    

Budayakan vote dulu ya guys, because I love you ^_^

indonesia....

Adam pov

sesuai permintaan meisya aku kembali ke Indonesia. dengan rasa yang entah lah aku sendiri juga tidak mengetahuinya. aku seperti merasakan kehilangan gairah untuk menatap tempat kelahiranku sendiri, entah itu kerena aku merasa bosan atau aku terlalu memikirkan perempuan itu??

entahlah aku tidak tahu. sampainya di Indonesia aku langsung menuju kantor yang sudah hampir seminggu aku tinggalkan. aku mengecek semua pekerjaanku dan ya seperti biasa asistenku telah menghandlenya dengan baik.

"siska, kamu boleh pergi berlibur untuk satu minggu kedepan" seruku pada siska yang langsung di sambut dengan senyum sumringahnya.

"baik pak, terimakasih banyak" ucapnya berterimakasih dan ku balas dengan senyuman.

***

selsai dengan pekerjaan kantor aku segera menuju rumah kedua orang tua ku. dan ya, aku memang tidak tinggal satu rumah dengan orang tua ku karena ku lebih merasa tenang jika aku berada di suasana yang sepi. di usiaku yang tergolonh muda, aku sudah memiliki rumah sendiri dan juga pekerjaan yang mapan.

pekerjaan ku tidak terllalu sulit untuk di kendalikan karena kami bekerja di bidang kesehatan. sehingga memudahkan perusahaan ku untuk berkembang cukup pesat di dalam dan juga luar negri.

berbicara tentang pekerjaan maka aku harus mengingat bagaimana dulu aku memulai bisnis ku ini. hanya ada aku dan beberapa tim bisnis ku. yang termasuk di dalamnya adalah meisya putri. perempuan yang saat ini tengah mengandung darah dagingku. hanya karena kesalahan semalam. dan kemudia menghancurkan semuanya.

dari awal perjuanganku membangun bisnis ini, itu tidak pernah luput dari campur tangan meisya, karena perempuan itu aku bisa membangun bisnisku. disaat yang lainnya putus asa dan tidak menemukan jalan untuk bangkit, dia dengan senang hati kembali menghibur dan memotovasi yang lainnya. jadi tidak heran jika bisnis yang dia jalanai juga sangat berkembang pesat. bahkan jika dia tidak bekerja sekalipun, pundi-pundi uang akan dengan senang hati masuk ke rekeningnya setiap awal dan akhir bulannya.

aku sangat mengenal seorang meisya putri, perempuan yang sangat humoris, ramah, pintar, dan kami juga sering menyebutnya sebagai sang pembawa kebahagiaan. namun setelah kejadian malam itu, aku tidak melihat julukan itu lagi padanya, dia seakan menutup diri dan juga menjadi lebih cuek dengan lingkungannya.

aku binggung sebenarnya apa yang terjadi pada malam itu. karena jujur aku tidak mengingat apapun. yang aku ingat hanya sebelum kejadian itu, malamnya adlah pesta pernikahan pak Riki, dan aku datang bersam dengan wulan, tunanganku. dan ketika aku bangun aku sudah melihat meisya sedang menangis. dan aku juga melihat ada noda merah di seprei. dan aku baru sadar jika aku tidak lagi menggunakan pakaian. aku tidak tahu dan aku hanya terus diam karena binggung yang masih melandaku.

setelah beberapa menit kepergian meisya baru aku tersadar dan baru aku merasakan rasa bersalah terhadapnya. dan mulai dari hari itu aku terus berusaha menghubunginya namun yang ada dia hanya selalu menghindariku.

Dan hari ini aku akan pastikan bahwa aku tidak akan membuat kasalahan untuk yang kedua kalinya.......

Aku IkhlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang