02. keanehan

761 42 2
                                    


jam sudah menunjukan pukul 12 malam, namun aku masih belum  bisa tidur, entah kenapa aku sangat ingin makan ramen. Tapi anehnya kenapa harus ramen yang ada di cafe yang sering aku datangi?

Karena sudah sangat ingin, aku menghubungi salah satu rekan Bisnisku, namun lebih sering aku panggil adik. Dan Alhamdulillah ini rezekiku, mas yang jual ramennya masih jualan. Langsung saja aku minta tolong dia untuk memesankan satu porsi ramen untukku.

Tanpa menunggu lama-lama aku langsung keluar rumah dan melajukan mobilku kesana. Untungnya mama dan papa sedang tidak ada dirumah. Sehingga aku dapat keluar tanpa perlu menjelaskan apapun.

Hanya membutuhkan waktu 15 menit, aku sudah sampai di tempat tujuan. Aku melihat Reza yang tengah memperhatikan jalan.

Langsung saja aku telfon dia dan memberi tahunya keberadaan ku. Aku sengaja tidak mau turun karena malas jika harus bertatap muka dengan dia lagi. Bukan karena benci, tapi aku memang tidak sanggup jika harus melihatnya lagi.

Kulihat Reza mendekati mobilku dan langsung saja aku membuka kaca mobilku. Aku tidak sengaja melihat kedalam cafe dan ternyata dugaan ku benar, dia ada disana dan sekarang tengah memperhatikan kami.

Setelah mengucapkan terimakasih dan memberikan uang, aku langsung meninggalkan tempat itu. Tak seberapa lama aku sampai dirumah sebuah notifikasi masuk. "Kenapa malam-malam keluar?" Aku hanya melihatnya tanpa memberikan balasan.

setelah aku selesai makan sebuah notifikasi kembali masuk "kenapa tidak di balad?" Aku mendesah , kenapa dia jadi protektif sekarang? Dan mau tidak mau aku membalasnya "aku lapar, pengen ramen" setelah memberi balasan aku langsung tidur.

Keesokan paginya aku terbangun karena rasa mual yang aku rasakan. Aku memang memiliki riwayat sakit lambung, namun tidak biasanya seperti ini. Atau karena ramen yang ku makan semalam?

Aku mulai menerka nerka apa yang terjadi padaku , tidak mungkinkan aku hamil? Tanyaku dalam hati. Dan setelah menunaikan salat subuh aku keluar kamar dan mulai memasak untuk sarapanku dan kedua adikku. Dan anehnya lagi aku merasa mual karena mencium bau bawang. Aku mulai merasa panik akan keadaanku, mau tidak mau aku harus ke dokter untuk memastikannya.

Mohon tinggalkan jejak ya😊 karena saya sangat menghargai bagi temen-temen yang sudah membaca karya saya.
Vote dan commennya ya, biar saya lebih tau mana yang harus saya perbaiki🙏

Jangan lupa follow Ig aku: @ella_arrunii

Aku IkhlasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang