Pagi ini setelah menyiapkan sarapan untuk Tuan Ceo. Benar suaminya adalah seorang Ceo. Yoona pergi ke ruang tv untuk menonton drama pagi kesukaannya. Sementara beberapa menit kemudian Sehun yang sudah gagah dan ganteng maksimal dengan setelan kantor khas seorang Ceo pergi ke dapur untuk sarapan pagi. Tapi ia tidak menemukan Yoona di meja makan yang biasanya akan menunggunya untuk sarapan bersama.
Sehun pergi dari dapur untuk mencari Yoona. Dan begitu indra pendengarannya mendengar suara tv menyala sepertinya Sehun tau dimana istrinya berada. Benar saja, istrinya sedang berada di sana. Duduk manis menonton drama tv yang menurutnya drama alay kesukaan istrinya itu. Sehun berdiri tak jauh di belakang Yoona. Berdehem sebentar.
"Ayo sarapan"
Ucapan tiba - tibanya seketika membuat Yoona yang sedang menonton tv jadi terlonjak kaget dan reflek menoleh ke belakang. Dan menemukan Sehun di sana. Sejak kapan pria itu ada di belakangnya. Lupakan soal itu.
"Kau saja. Aku tidak lapar"ketus Yoona
"Temani aku makan"ujar Sehun
"Ngomong - ngomong kau bukan anak kecil yang ingin ditemani makan"
"Jangan berdebat. Cepat temani aku makan"ujar Sehun, Yoona hendak bicara tapi dengan cepat Sehun memotong ucapannya.
"Aku tidak--"
"Dilarang menolak"
Yoona memicingkan matanya sebal pada pria itu"Dasar pemaksa" gerutunya sebal sambil berdiri dan berjalan duluan melewati Sehun dengan menghentak - hentakan kakinya kesal menuju dapur. Sementara Sehun hanya menampilkan wajah datarnya melihat itu sebelum menyusul pergi ke dapur.
*****
Berada di rumah mewah sendirian rasanya sangat membosankan. Yoona ingin pergi keluar sekedar jalan - jalan sebentar dan menghirup udara segar. Tapi dasar suami patung dinginnya selalu saja tidak mengijinkannya.
Kalau nekat, bisa - bisa ia kena marah lagi untuk yang kedua kalinya. Iya, benar. Dirinya pernah satu kali melanggar keluar rumah, tapi entah tau dari mana suaminya itu bisa mengetahuinya dan langsung membawanya pulang lalu memarahinya dengan kata - kata tajam pedasnya.
Oh ya. Ingat baik - baik suaminya memang irit bicara tapi jika sedang mode marah ia akan banyak bicara - dengan kata - kata tajam pedasnya. Dan ketika Sehun memarahinya waktu itu Yoona hanya diam menunduk tak berani membantah ucapannya, apalagi menatap Sehun, seperti orang lemah dan tidak bisa melawan.
Tapi mulai hari ini jika suaminya tau dirinya melanggar keluar dari rumah lagi dan memarahinya, maka Yoona akan bersiap untuk menghadapi kemarahan suaminya. Tidak takut.
Benar saja, setengah jam ia keluar dari rumah dan jalan - jalan ke taman kota untuk menghirup udara segar dan sekalian melihat anak - anak bermain ia langsung mendapatkan sebuah pesan dari suami patung dingin tampan nya.
SuamiPatung:
Kau melanggar lagi?!Yoona:
Bukan urusanmu Tuan!SuamiPatung:
Aku di belakangmu Nyonya!Deg
Di belakangnya? Secepat itukah? Berulang kali Yoona membaca teks pesan itu dengan wajah yang agak sedikit panik. Lalu sebuah tangan menarik bahu kirinya sehingga ia tertarik berbalik menghadap ke belakang dan langsung beradu pandang dengan wajah suaminya yang saat ini menatap dirinya dengan mata tajam khas miliknya.
Glup
Melihat itu saja sudah membuat Yoona harus menelan salivanya sendiri dengan susah payah. Ia benar - benar pucat. Keberanian yang akan ia rencanakan tadi lenyap entah kemana. Padahal suaminya itu belum mengeluarkan kata - kata marahnya saat ini.
"Sudah aku bilang jangan keluar rumah! Kenapa kau suka sekali melanggar hah?!"bentak Sehun marah pada Yoona yang kini menundukan kepalanya dengan mata terpejam beberapa detik. Tidak berani menatap wajah suaminya yang dalam keadaan seperti ini. Menyeramkan.
"Apa aku harus mengikat dan mengurungmu di kamar? Baiklah, aku akan melakukannya supaya kau tidak bisa keluar lagi dari rumah disaat aku tak ada di rumah"
Dalam keadaan wajah menunduk kedua mata Yoona melebar. Apa katanya mengikat dan mengurungnya. Astaga suaminya ini benar - benar... Dan keberanian Yoona yang tadi lenyap datang kembali
"Cukup, Sehun. Kau berlebihan"kata Yoona mengangkat wajahnya dan memberanikan dirinya menatap wajah suaminya yang masih saja menatapnya tajam.
"Apa?"
"Aku hanya keluar rumah sebentar dan bukannya kabur dari rumah. Kau tau? tinggal di rumah besar sendirian rasanya membosankan dan aku kesepian"
"...."
"Kau enak bisa keluar bebas dan tidak ada yang melarang"
"Apa? Hey! Aku bekerja jadi tentu saja aku keluar rumah."protes Sehun
"Tsk! Alasan menyebalkan! Lagi pula kenapa sih kau selalu melarangku untuk keluar rumah?"heran Yoona. Sehun begitu melarangnya keluar dari rumah tanpa mau mengatakan alasannya.
"Ayo pulang"ucap Sehun tanpa menjawab pertanyaan Yoona barusan
"Tidak mau. Aku masih ingin di sini." tolak Yoona menolak untuk diajaknya pulang oleh Sehun. Ia masih belum puas jika di sini hanya sebentar untuk menghirup udara segar atau melihat anak - anak kecil lain yang sedang bermain dengan riangnya.
"Ayo pulang!"ujar Sehun
"Aku bilang tidak mau! Di rumah sepi Sehun. Dan kalau kau mau pulang ya pulang saja sendiri sana!"tolak Yoona mentah
Oh tidak. Lihatlah, tapi Yoona tidak berani menatap wajah suaminya yang saat ini semakin menatapnya dengan tatapan tajam menusuk. Benar - benar menakutkan. Lalu tiba - tiba tubuhnya seperti diangkat. Dan ternyata Sehun mengangkatnya -- memangku tubuhnya layaknya beras pada bahu kirinya. Astaga apa yang suaminya ini lakukan padanya. Memangkunya layaknya beras di taman luas banyaknya pengunjung. Memalukan sekali.
"Yakk!!! Turunkan aku. Aku malu bodoh!"
Tapi dasar suaminya menulikan telinganya dan membawanya pergi dari taman sana membawanya menuju mobil yang ia parkirkan di tepi jalan dekat taman. Dan selama perjalanan Yoona hanya bisa menyembunyikan wajah malu nya dengan kedua tangannya. Awas saja kau Oh Sehun.
Setelah berhasil memasukan istrinya ke dalam mobil Sehun menjalankan mesin mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang. Tidak memedulikan gerutuan kesal dari sebelah kursi jok. Dimana istrinya duduk menggerutu kesal padanya karena seenaknya saja dirinya membawanya pergi dari taman dengan mengangkatnya layaknya beras. Terus menggerutu kesal sampai membuat Sehun merasa jengah mendengarnya dan akhirnya buka suara
"Berhenti menggerutu"ujar Sehun
"Aku tidak peduli, kau sudah membuatku malu di taman."balas Yoona kesal
"Hanya itu satu - satunya cara agar cepat membawamu pergi dari sana"ujar Sehun
"Dasar menyebalkan! Sehuun pokoknya jangan antar aku pulang ke rumah. Aku mohon"
"Memangnya kenapa?"
"Ish! Bukannya aku sudah bilang tadi? Di rumah sendirian aku bosan dan kesepian Sehun!"
"Ah.. ya, baiklah. Aku akan membawamu ke kantor kalau begitu"ujar Sehun
"Kantor? Tidak. Itu sama saja. Di sana juga pasti membosankan Sehun"kata Yoona membuat Sehun menghela nafas
"Setidaknya kau tidak sendirian. Di sana kau bisa menemaniku bekerja"ujar Sehun
Yoona diam. Tampak berpikir menimang - nimang. Haruskah ia ikut Sehun ke kantor dan menemaninya bekerja? Baiklah. Dari pada di rumah lebih baik ia ke kantor dengan Sehun saja dan menemaninya bekerja.
"Baiklah, bawa aku ke kantor"
-Tbc-
Bab satu udah jadi 😊 sebelumnya makasih banyak atas respon kalian sehingga aku bisa menyelesaikan bab satu ini dan mengepostnya
Semoga suka dan jika berkenan tinggalkan Vote dan Komen untuk Next Bab. Makasih ^_^
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold and Possessive
RomanceHidup berumah tangga dengan pria datar yang dingin dan irit bicara itu tidaklah mudah. Dan hal itu harus terjadi pada wanita bernama Yoona. Ia menikah - dijodohkan- dengan putra teman ayahnya. Namanya Oh Sehun putra dari teman ayah, Oh Yunho. Sehun...