- 12 -

5.1K 312 63
                                    

Kasih tau ya kalau ada typo(s)

Happy Reading~~
Jangan lupa Vote & Comment
__________________

Yoona bangun dengan kondisi mengenaskan. Tubuh yang terasa remuk dan pegal di mana-mana. Menggeser posisi sedikit saja rasa ngilu melanda bagian bawahnya. Dalam hatinya Yoona benar-benar menyumpah serapahi Oh Sehun karena sudah membuatnya tak berdaya seperti ini. Satu hal yang Yoona sadari, dirinya sudah tidak perawan lagi dan suaminya yang seperti patung dinginnya itulah yang telah merenggutnya.

"Kau sudah bangun"

Suara itu sontak membuat Yoona tersentak dan seketika menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya yang polos. Dan Yoona enggan beradu tatap dengan pria itu. Entahlah, Yoona malu. Jika melihat wajah Sehun bayang-bayang kejadian semalam mendadak tergiang di benaknya.

Sehun menutup pintu kamarnya dan berjalan menghampirinya. Yoona menyadari kalau penampilan pria itu sudah kelihatan rapi pagi ini.

"Ini minumlah." Sehun memberikan gelas berisi air putih pada Yoona. Ah suami ice nya ini tahu saja kalau saat ini ia butuh air minum. You know lah semalam kan ia banyak menjerit. Dengan segera Yoona mengambilnya dan menegaknya sampai habis tak bersisa. Sehun membelai wajah Yoona sambil menyingkirkan anak rambut yang menghalangi wajah cantik istrinya.

"Sebenarnya aku masih ingin mengulang yang semalam. Kau tahu? Aku masih belum puas, tubuhmu sangat lezat. Tapi sialnya, Kim memberitahuku ada rapat penting yang mendadak pagi ini"

Yoona mendelik pada Sehun, lalu menghempaskan tangan pria itu dari wajahnya dan meninju dadanya yang tidak ada apa-apanya bagi Sehun.

"Lezat, lezat. Kau fikir tubuhku makanan!?"

"Tidak. Kau lebih dari makanan" Sehun menyentuh tengkuk Yoona dan menyambar bibir ranumnya yang sudah menjadi candunya selama ini. Melumatnya sampai membuat Yoona mengerang dan juga lemas. Oh Sehun dengan ciumannya selalu berhasil membuatnya lemas. Yoona akui he's a good kisser.

Dan ciuman itu terlepas begitu Yoona kehabisan nafas.

"Oh sayang, aku merindukan desahan sexy-mu. Kau tahu, desahanmu yang semalam begitu indah di telingaku dan aku ingin mendengarnya lagi"

"Pria mesum! Sshhh"

"Kenapa? Bagian bawahmu masih sakit?"

"Ya! Dan semua ini karena kau!"

"Jangan salahkan aku, salahkan tubuhmu yang lezat dan nikmat. Kau juga menikmatinya, jangan munafik sayang" ujar Sehun menyeringai.

Pipi Yoona merona hebat. Sialan.

"Pergi sana" usir Yoona membuat satu alis tebal Sehun terangkat.

"Kau mengusirku?" tanya Sehun datar,

"Eoh! Pergi. Kau bilang ada rapat mendadak pagi ini" jawab Yoona.

"Aku akan pergi setelah kita sarapan bersama" kata Sehun membuat Yoona terdiam lalu mengalihkan tatapannya pada Sehun.

"Kau belum sarapan?" tanya Yoona dengan alis mengerut yang dibalas gelengan pria itu.

"Aku menunggumu" kata Sehun.

Yoona mendengus pelan.

"Yasudah kalau begitu tunggu di dapur, aku akan mandi dulu"

"Aku akan menunggumu di sini"

"Terserah kau saja"

Kemudian dengan menahan perih di bagian bawahnya Yoona bergerak turun dari ranjang dengan selimut yang membungkus tubuh polosnya dan mencoba berjalan ke arah kamar mandi dengan kesulitan dan mata Sehun tak lepas dari pemandangan itu membuat Yoona melotot tajam padanya.

Cold and PossessiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang