Aku tau fanfiction ini udah tamat, tapi tetap bantu support penulis dengan tetap vote+komen ya dan jangan jadi siders karena itu berharga banget buat penulis amatir kayak aku:)
•
•
•
•
•
•Happy Reading
Pukul 14:00 KST
Seperti biasa, dua sahabat semakan seminum yang selalu menempel dan always barengan itu melakukan aktivitas rutin mereka selepas jam pulang sekolah berakhir. Sekedar nongkrong sambil minum kopi di cafe langganan mereka yang letaknya tak jauh darisana.
Sebenarnya ngobrol sambil ngopi itu hanya alasan belaka. Kenapa?
Because, mereka berdua memegang teguh pada satu prinsip.
'Bhinneka tunggal ika'
'Dengan berbeda-beda tujuan, tetapi tetap satu jua'
Yaa benar!
Cafe yang jadi tempat favorite Nayeon untuk mencari mangsa para ulzzang tampan yang katanya mirip idol buat dijadiin simpanan, dan bagi Chanyeol yang sekedar hanya menguntit salah satu pelayan cantik bernama Yeri. Receh emang, dasar selera Park bodoh.
"Wahh gila!" teriak Nayeon dengan volume agak keras, sontak membuat Chanyeol menoleh sambil mengerutkan dahi. "Gila...gila...tuh cowok ganteng pakek banget anjir"
Nayeon terlihat heboh sementara Chanyeol hanya memasang wajah datar sembari ikut memperhatikan arah pandang gadis itu.
"Ganteng?"
Senyum miring dengan air muka super angkuh terpatri diwajah tampan milik Park Chanyeol.
"Aigoo" Chanyeol menggelengkan kepala tampak tak percaya , menatap lurus ke depan, ke arah si pria yang dimaksud Nayeon. "Sudah pendek, jelek, kurus, pucat. Dia itu sebenarnya manusia apa cumi kering"
Nayeon mendelik kesal, merasa sebal dengan setiap hinaan dan caci maki dari Chanyeol setiap kali ia memuji seorang pria. Bahkan, alasan sebagian besar dari namja-namja yang tidak berani mendekati dirinya adalah dia, karena Park Chanyeol. Mereka semua pengecut yang sadar diri dimana mereka paham betul bahwa porsi wajah dan kekayaan mereka tidak sebanding dengan si tuan Park.
So, dapat disimpulkan dan diambil konsekuensi nya bahwasanya,
'Berani mendekati Nayeon? Emang sudah seberapa tebal dompetmu dan seberapa sempurna pahatan indah diwajahmu?'
Itu adalah, penegasan dari Park Chanyeol. Dengan kata lain,
'Berani mendekati Nayeon? Sama saja berjalan mendekati kematian'
"SIialan lo" ketus Nayeon lalu memilih kembali duduk ke tempatnya semula. Membuka ponsel dan berusaha sibuk membaca room chat tanpa memperdulikan Chanyeol yang kini sudah memulai aksinya. 'Menggombali si pelayan Yeri'
Ya, gadis itu baru saja datang untuk mengantarkan makanan yang mereka pesan. Nayeon hanya memutar bola matanya malas, melahap langsung makanan yang baru sampai, memilih mengabaikan aksi gombal menggombal Chanyeol dengan gadis mainannya.
Jujur, rasanya Nayeon ingin memuntahkan kembali makanan yang baru masuk ke mulutnya akibat ucapan menjijikan Chanyeol. Benar-benar garing dan sangat receh.
Tak berselang lama setelah itu si Yeri kembali ke tempat kerjanya, keadaan cafe juga lumayan ramai siang ini membuat ekspresi Chanyeol jadi kecut kayak asam purut aja karena nggak ada lagi yang bisa dia jadiin hiburan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone [END]
FanfictionTiba-tiba suka. Tiba-tiba tenang. Tiba-tiba nyaman. Tiba-tiba lupa kalau hanya sebatas teman. FRIENDZONE. Chanyeol dan Nayeon. Terjebak dalam zona nyaman bertemakan temenan. Tanpa status, tanpa kepastian. Selalu ada kata 'dan' yang seolah menj...