#Sudah tersedia di Google play store
#Sebagian part sudah di hapus
#Tersedia di KBM
Sekuel playboy itu suamiku
Versi anak kedua. Refanno Gerald Alexander
21+
Memiliki anak yang super cuek dan dingin macam Refanno, memang agak sulit. Kini usia Refann...
Pagi-pagi, Refan sudah bangun dan langsung bersiap untuk mandi, meninggalkan Raya yang masih tertidur dengan tubuh telanjang, yang hanya di tutupi selimut.
Selesai mandi, Refan langsung memakai seragam kerjanya. Berwarna merah dengan lengan panjang. Seragam kebanggaan nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Refan telah siap, ia melirik istrinya yang masih tidur pulas. Mau dibangunkan, nanti malah bertengkar. Karena semalaman Raya harus menuruti nafsu Refan yang menggebu-gebu. Tidak tahu kenapa Refan merasa selalu kurang puas, hingga membuat Raya sampai lemas semalam.
Jadi biarkan Raya tidur hingga ia puas.
Refan keluar kamar dan melihat keluarga Raya sudah bersiap di meja makan. Hani tersenyum ke arah Refan, dengan agak canggung.
Refan duduk dan langsung diambilkan piring yang diisi nasi goreng dan telur ceplok. Sepertinya keluarga ini memang suka sekali sarapan dengan nasi goreng dan telur ceplok.
Empat hari Refan tinggal di sini, dan setiap pagi sarapan nya selalu sama. Nasi goreng dan telur ceplok.
Refan menerima piring dari Hani dan mulai menyantap sarapannya.
"Terima kasih, Bu," ucap Refan. Hani tersenyum dan mengangguk. Yang lain hanya melirik tanpa berani berkata-kata.
"Oh ya, di mana Raya?" tanya Hani penasaran.
"Masih tidur," jawab Refan. Membuat Hani geram seketika. Benar-benar bikin malu, Hani hendak bangun dari duduknya. Namun langsung dicegah oleh Refan.
Hani menoleh bingung.
"Jangan, biarkan dia tidur."
"Tapi." Hani bingung harus jawab apa.
Pasalnya anaknya itu harus diberi pelajaran, masa suami mau berangkat kerja dia malah masih molor. Otak nya di mana coba? dumelnya dalam hati.
"Dia kelelahan, Bu, biar dia istirahat," jelas Refan. Membuat Hani diam, berfikir. Kelelahan ya? Kenapa? Detik berikutnya, Hani langsung tersenyum malu dan kembali duduk.
Membuat Hamid, Hendra dan Hendi bingung. Perasaan tadi ibunya mau marah? Kenapa sekarang malah mesam-mesem, aneh.
"Saya berangkat kerja dulu, Bu," pamitnya yang langsung bangun dari duduknya. Diikuti Hendi dan Hamid. Sementara Hendra hanya diam dan melanjutkan sarapannya.