Bab 11

22.9K 1.3K 107
                                    

Refan merasa tak tenang di rumah Tante Miranda. Ada rasa yang mengganjal di hatinya. Rasanya tak tenang meninggalkan Raya di rumah. Apa lagi ada sahabat-sahabat nya yang ternyata punya wajah menjual.

Kenapa Raya bisa punya sahabat setampan mereka? Benarkah mereka hanya teman? Benarkah Raya tak ada rasa kepada mereka? Benarkah mereka hanya menganggap Raya sebagai temannya? Aduh, kenapa Refan jadi bertanya-tanya begini sih.

"Kenapa sendiri, istrimu mana?" Refan menoleh, ternyata om Mad. Refan langsung menyalami Mad di sana. Mad duduk dan menatap Refan.
"Kau tak kerja?" Tanya Mad lagi. Refan meliriknya dan mengangguk.
"Tumben, kenapa? Ada masalah?"
"Nggak ada om, tadi pagi Raya agak enggak enak badan aja," jelas Refan.

Mad mengangguk dan tak lama Miranda datang dengan teh dan cemilan. Refan jadi tak enak.
"Tante, ngerepotin deh, kaya sama siapa aja deh," ucap Refan sembari mencomot biskuit di sana. Dan memakannya. Tante Miranda tersenyum dan ikut duduk di samping sang suami.

"Tan, aku kok nggak lihat MAMIMO kemana mereka?" Tanya Refan sembari melihat sekeliling.
"Les, udah nggak usah bahas mereka. Tante mau tanya sesuatu sama kamu?"
Refan diam dan menatap Miranda."apa?"

"Bagaimana hubungan mu dengan Raya?" Refan memainkan jemarinya, bibirnya bergerak-gerak karena dimainkan oleh giginya.
"Refan?"
"Baik kok tan, lancar aja, nggak ada masalah, ya... Lancar hehehe," jawab Refan agak salah tingkah.

"Refan, apa Raya membuat mu penat?" Tanya Mad membuat Refan langsung menatapnya bingung. "Maksudnya?"
"Yah, om tahu, Raya itu bukan anak gadis seperti lainnya, dia berbeda, dia unik. Tapi dia baik, percaya sama om. Kenapa om jodohin dia sama kamu, karena dia mirip dengan tingkah Keyra. Dan Rena," jelas mad panjang lebar. Miranda menatap Mad.

Mad, menggenggam jemari Miranda. Membuat Refan semakin bingung. Kenapa Mad menyebut nama sang mama, Miranda langsung menatapnya. Seperti ada sesuatu.

"Oh ya, Raya mirip mama?" Tanya Refan.
"Ya, mama mu dulu adalah orang yang sangat periang dan lincah, namun...." Miranda berhenti berkata. Karena Mad menggenggam jemari Miranda dengan lebih keras, seakan memberitahu kalau Miranda tak boleh mengatakan apapun.

"Namun apa Tan?" Refan terlanjur penasaran. Dia akan terus mengorek informasi.

"Tidak ada apa-apa sayang, oh ya diminum teh nya." Miranda mencoba mengalihkan pembicaraan. Refan terus menatapnya tajam. Karena merasa gerah dengan tatapan itu, Miranda memilih pergi dengan alasan menjemput MAMIMO.

Refan pulang dengan rasa penasaran yang teramat sangat.

••••••

Refan memarkirkan mobilnya dan turun dari sana. Refan menghela nafas saat melihat banyak motor di rumah mertuanya. Sahabat Raya belum pulang juga?

Dengan malas Refan masuk ke dalam rumah dan melihat para sahabat 'tampan' istrinya sedang tertidur di sofa. Astaga !

Hani keluar dari dapur dan melihat Refan.
"Kamu sudah pulang?" Tanya Hani. Refan mengangguk dan tersenyum kaku. Sembari melirik kelima cowok sok ganteng itu.

"Mereka sahabat Raya, kamu jangan salah paham ya," pinta sang mertua. Refan hanya tersenyum kecil dan mengangguk.
"Saya ke kamar dulu, Bu." Refan langsung masuk begitu Hani mengangguk.

Refan melihat Raya, yang asik bermain game di atas ranjang. Refan menghela nafas dan meraih ponsel ditangan Raya. Membuat Raya tersentak kaget.
"Refan, apaan sih. Balikin hape gue !"
Refan memberikan ponsel itu dan saat Raya hendak meraihnya tangannya langsung di tarik oleh Refan. Membuat Raya kini dalam dekapan sang suami.

Refan Dan Istri Tomboy-nya (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang