chapter 2. Pertemuan Pertama

24.5K 1.3K 104
                                    

Pertemuan dengan calon istri dimulai. Refan nampak sangat gugup. Ia tak pernah seperti ini sebelumnya.

Frans menghampiri Refan, menepuk pundaknya. Membuat Refan menoleh ke arah sang papa.

"Kenapa, pah?" tanya Refan

"Gugup?" tanya Frans. Refan menggeleng pelan. Tak mungkin Ia jujur jika gugup. Seorang Refan gugup itu bukan hal yang wajar. Karena ia terkenal cuek dan kaku.

"Nggak usah gugup, gue yakin mertua Lo nggak segalak... Ehem -ehem...." Lucas ikut nimbrung. Membuat Frans langsung menatapnya tajam.

"Nah kan, udah dipelototin," ujar Lucas sembari menepuk pundak Refan

Sejenak Refan lupa akan gugupnya. Lucas jadi umpan untuk membuatnya tersenyum. Baik sekali kakak iparnya itu.

"Refan , Papa, Lucas , buruan masuk, ini anak-anak udah pada rewel!" teriak Keyra. Mereka langsung mengangguk dan buru-buru masuk ke dalam mobil.

Mereka pakai dua mobil.
Mobil Frans bersama dengan istri dan Kenzo.

Mobil Lucas dengan Refan, Keyra dan dua anak Keyra. Tante Miranda sudah menunggu di sana jadi sekalian nyambut.

****

Mereka tiba disebuah komplek perumahan sederhana, tak semewah tempat tinggal Refan.

Mereka berhenti disebuah rumah yang terlihat asri, karena banyak sekali pepohonan dan bunga-bunga. Ketika dilihat, ternyata calon mertua Refan penjual bunga.

Mereka turun, dan disambut oleh keluarga calon.

"Wah.... Ini calonnya, tampan sekali..." puji seorang nenek.

"Haha.... Saya memang tampan Nek, tapi bukan saya yang mau menikah. Tapi anak saya hahaha. " Frans tertawa.

Perutnya lantas disikut oleh Rena membuatnya diam.

"Ganjen," tegur Rena. Frans hanya meringis menahan sakit.

"Papa, inget Papa itu udah tua, udah jadi Kakek-Kakek, tahu. Cocok tuh sama tuh Nenek," bisik Keyra yang membuat Frans manyun.

Sialan kekar begini masa dijodohin sama nenek renta itu, grutu Frans dalam hati. Frans kemudian melirik istrinya yang cantik jelita. Nah itu baru pujaan hati hahaha.

"Mari masuk." Calon mertua mempersilahkan. Mereka pun masuk ke dalam. Miranda dan Mad menemani mereka agar tidak canggung.

Refan memperhatikan setiap sudut rumah, benar-benar sederhana. Tapi entah kenapa ia nyaman. Entah bagaimana dengan calon istrinya, mampukah membuat dirinya nyaman?

Om Mad, bilang calonnya tomboy? Jadi penasaran. Tomboy nya perempuan seperti apa? Apa persis seperti laki-laki penampilannya?

"Bu, panggil Haraya," pinta sang bapak. Ia panggilan calon mertuanya itu bapak. Hal yang hanya Refan tau jika bapak adalah panggilan untuk guru, bos dan lainnya. Apakah bapak mertuanya sangat hebat?

Tak lama si ibu dan anaknya datang. Refan disikut oleh Kenzo.

"Kak, cantik banget," ujarnya memuji.

"Hah siapa?"

"Calonmu lah Kak, kalau kaya gitu mah Kenzo mau Kak." Refan langsung menoleh ke arah calonnya yang baru saja duduk di samping ibunya.

Waduh... Imut banget... Umur berapa sih? pikir Refan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Refan Dan Istri Tomboy-nya (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang