Dua bulan kemudian
Sekarang Fathan dan Rasya sudah memiliki rumah sendiri. Rumah sederhana yang ditempati okeh mereka berdua dan juga anak anaknya. Mereka membeli rumah yang tidak jauh dari letak cafe yang sedang diurus oleh Radya dan juga Fathan. Cafe Pelangi yang letaknya hanya satu kilometer dari rumah mereka. Sesangkan jarak kekantor juga cukup dekat, hanya sekitar tiga kilometer dari cafe nya. Jadi setiap Rasya berangkat ke cafe, mereka akan berangkat bersama. Ariel selalu mengikuti kemanapun bundanya pergi, karena kalo dirumah ia sendirian.
"Yah dua minggu lagi kan ulang tahunnya Ariel yang kedua, kita mau rayain dimana?"tanya Rasya. Saat ini mereka berada dikamar, sedang istirahat karena hari sudah malam, Ariel pun sudah tertidur ditengah tengah mereka.
"Terserah kamu aja, maunya gimana?"tanya Fathan
"Kalo taun kemarin sih cuma acara kecil kecilan aja dirumah, cuma keluarga aja, sama sahabat kita"ucap Rasya
"Kalo sekarang kamu maunya gimana? Mau undang tetangga? Atau mau jalan jalan? Atau mau pesta dimana gitu?"ucap Fathan seraya tersenyum
"Kita jalan jalan aja yuk yah, ajak keluarga sama sahabat kita?"saran Rasya
"Mau jalan jalan kemana? Luar jawa, luar negeri, atau kemana?"ucap Fathan
"Di Jakarta aja, kita ke dufan, anak anakkan seneng tuh banyak permainan"ucap Rasya
"Boleh, berarti ke dufan ya? Deal?"tanya Fathan kemastikan
"Deal"ucap Rasya seraya tersenyum
"Yaudah, sekarang kamu tidur, udah malem"ucap Fathan seraya mengusap kepala Rasya
Rasya memejamkan matanya dan tak lama terdengar nafas teratur.
"Good night, sayang"ucap Fathan mengecup kepala istri dan anaknya dan menyusul kealam mimpi.
●●●●●
Saat ini Rasya Fathan dan keluarga serta sahabat mereka, berada di dufan. Ini adalah hari ulang tahun Ariel yang kedua. Mereka menikmati permainan yang ada disana, dan saat ini mereka makan bersama disalah satu restoran yang ada dikawasan pariwisata tersebut.
"Kakak mau makan apa?"tanya Rasya pada Ariel
"Ayam olen"jawab Ariel
Setelah memesan makanan mereka duduk dimeja yang telah disediakan.
"Ini gratis kan Than"ucap Ical iseng
"Enak aja, bayar lah!"jawab Fathan enteng
"Yaahh gue kira gratis"ucap Alan kecewa
"Duribu lapan belas gak ada yang gratis kalii"ucap Fathan seraya memutar bola matanya
"Serius bayar Than?"ucap Lena tak percaya
"Ya bayar lah, kalo gak bayar emang lo mau suruh cuci piring seresto ini?"tanya Fathan
"Ya gak lah, gue kira gratisan"ucap Rara kecewa
"Ngapa tuh muka pada kusut gitu?"tanya Rasya jail
"Masa kita suruh bayar sih"ucap Lena yang diangguki yang lain dengan muka sedihnya
"Siapa yang suruh kalian bayar?"tanya Fathan
"Lah lo tadi kan suruh kita bayar?"ucap Ical ketus
"Siapa? Kapan gue suruh kalian bayar?"ucap Fathan lagi
"Lah ngelindur dia"ucap Alan
"Lah, yang ada lo pada yang ngelindur, orang gue bilangnya disini gak ada yang gratisan tapi bukan berarti gue suruh kalian bayar kalii. Gue tuh bilang disini gak ada yang gratis, harus bayar, jadi tar gue semua yang bayar"ucap Fathan yang di hadiahi muka binar dari sahabatnya
"Alay lo pada"ucap Fathan saat melihat binar bahagia bak mendapat hadiah mobil sport sahabatnya. Sedangkan yang lain hanya tertawa melihatnya. Mereka menghabiskan waktu hampir seharian penuh ditempat itu.
●●●●●
"Ariel mau minta hadiah apa dari ayah?"tanya Fathan pada anaknya yang kini bersiap untuk tidur. Tidak ada respon dari sang anak karena sedang fokus dengan mainan baru yang dibelikan om tante, oma opa, omi opi, pakdhe budhe, papa mamanya tadi siang sebagai hadiah ulang tahun. Sedangkan dari orang tuanya sendiri ia belum mendapatkannya
"Sayang, ditanyain tuh sama ayah, mau minta hadiah apa?"ucap Rasya seraya mengusap rambut anaknya.
"Alil mita dedek"ucap Ariel polos membuat kedua orang tuanya terbelalak
"Ariel diajarin siapa ngomong kaya gitu?"tanya Rasya lembut
"Diajalin om epan cama pakdhe cama papa mama"ucap Ariel yang membuat mereka menggeram kesal dalam hati.
"Ariel sekarang bobok ya, udah malem"ucap Rasya mengalihkan pembicaraan yang diangguki oleh anaknya. Akhirnya Ariel tertidur diikuti kedua orang tuanya.
●●●●●
Keesokan paginya Fathan terbangun dari tidur nyenyaknya, tetapi ia tidak mendapati sang istri disamping anaknya, jadi hanya tersisa ia dan Ariel. Kemana istrinya? Padahal hari masih pagi, biasanya ia dan Rasya akan terbangun ketika adzan subuh, tetapi ini masih pukul dua dini hari dan belum terdengar suara adzan. Ia memutuskan bangun dari tidurnya mencari sang istri.
"Sayang, kamu ngapain disini?"tanya Fathan ketika melihat istrinya berada dimeja makan tengah memakan roti tawar yang diolesi selai cokelat.
"Laper"ucap Rasya asyik memakan rotinya
"Laper? Tumben jam segini laper?"tanya Fathan heran seraya duduk disamping sang istri
"Gak tau, laper aja"ucap Rasya cuek
"Hm, masih laper?"tanya Fathan ketika melihat makanan Rasya sudah habis
"Udah gak"
"Yaudah, kita tidur lagi yuk? Masih lama subuhnya"ucap Fathan seraya berdiri dan menggenggam lengan istrinya.
"Gendong"ucap Rasya manja berhasil mengejutkan Fathan
"Gendong Fathan"rengek Rasya
Rengekan Rasya berhasil membujuk Fathan. Mereka menuju kekamar dengan Rasya yang berada digendongan Fathan. Sebenarnya Fathan bingung, mengapa istrinya menjadi manja seperti ini. Tetapi ia merasa senang, karena ia bisa lebih dekat dengan Rasya. Mereka memutuskan untuk tidur kembali.
Mereka terbangun ketika adzan subuh berkumandang, mereka segera bangun membersihkan diri dan melaksanakan kewajiban lima waktu mereka. Setelah selesai, Rasya membereskan alat sholat mereka dan Fathan duduk diatas ranjang seraya membuka ponselnya. Tiba tiba Rasya merasakan perutnya bergejolak seperti ingin mengeluarkan sesuatu, ia pun segera berlari menuju kamar mandi dan berusaha memuntahkan sesuatu dari perutnya. Tetapi tidak ada yang keluar, melainkan hanya cairan bening. Fathan menghampiri istrinya dengan perasaan khawatir. Ia melihat Rasya sedang berdiri dengan tangan menopang diwastafel dengan muka pucatnya masih berusaha mengeluarkan sesuatu dari mulutnya. Ia mmebantu istrinya dengan memijat tengkuk sang istri, ia heran kenapa tidak ada yang keluar melainkan hanya cairan bening.
"Udah?"tanya Fathan seraya menangkup wajah istrinya setelah melihat Rasya membersihkan wajahnya dengan air. Rasya tidak menjawab, ia merasa sangat lemas. Rasya mengalungkan tangannya dileher Fathan, dengan sigap Fathan menggendong istrinya keranjang. Ia menidurkan istrinya disamping Ariel.
"Aku bikinin teh hangat ya"ucap Fathan meninggalkan Rasya kedapur
To be continue....
Jangan lupa vote and comentnya gaes
Sorry typo bertebaran dimana mana
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mate #1 ✔
Short StoryPerjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka diusia yang masih sangat muda, bahkan masih sekolah. Inilah kisah pernikahan Fathan Dan Rasya Mohon maaf jika ada kesamaan nama ataupun cerita, tidak ada kesengajaan untuk hal tersebut. First sto...