part 4

22K 944 12
                                    

Hari ini adalah hari yang paling menyebalkan bagi Rasya dan juga Fathan, pasalnya hari ini adalah hari pernikahan mereka.

Jika saja mereka menikah dengan orang yang dicintainya mungkin mereka akan merasa sangat bahagia, tetapi kali ini tidak, karena pernikahan ini tidak didasari oleh kemauan mereka tetapi berdasarkan paksaan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya.

Dan sekarang Fathan sedang berada di dalam kamarnya, sedang menikmati mimpi indahnya.

Tiba tiba abangnya masuk ke dalam kamarnya

"Ah elah ni anak bukannya bangun malah masih asik asikan tidur, udah mau nikah juga"gumam Irfan-kakak Fathan ketika melihat adiknya masih asik bergelung dengan selimut tebalnya

"Kebo! Bangun lo! Udah mau nikah juga! Cepetan lo bangun kagak! Ini tuh udah siang woy!"teriak Irfan tepat ditelinga Fathan

"Apaan sih bang, gak usah teriak teriak napa, budek nih kuping gue"ucap Fathan sambil mengusap usap telinganya

"Lagian lo kagak bangun bangun, ini tuh udah siang, bentar lagi kita mau berangkat ke rumah calon bini lo, emangnya lo kaga mau ikut apa?"ucap Irfan asal
"udah deh kalo 30 menit lo belum turun gue tinggal lo, kagak usah ikut kerumah calon bini lo ye, bye"lanjut Irfan sambil berjalan keluar dari kamar Fathan

"Lah gimana mau ditinggal, kan yang mau nikah gue, yang mau ijab qabul gue, yang punya acara gue, napa jadi gue yang ditinggal"gumam Fathan bingung karena kesadarannya belum terkumpul "au ah gak jelas banget sih lo bang"ucap Fathan sembari berjalan kekamar mandi dan melaksanakan ritual mandinya
●●●●●

Saat ini Rasya sudah siap dengan balutan kebaya putih dengan polesan make up natural yang terlihat sangat cantik diwajahnya.
"Ini gue bukan sih, kok bisa cantik banget gini ya?"gumam Rasya sambil memandangi dirinya didepan cermin.

"Wah anak mama sama papa cantik banget"puji mama Nia saat masuk kekamar Rasya bersama papa Affan dan Devan.

"Iya yah mah, calon pengantinnya cantik banget"ucap papa Affan

"Mama papa apaan sih"jawab Rasya dengan pipi yang memerah

"Ciyaellah yang mau nikah mah beda yak, kaya bidadari turun dari genteng deh"ledek Devan

"Enak ae lo"ucap Rasya

"Udah udah, sekarang kita turun yuk, calon mempelai laki lakinya udah dateng tuh dibawah"ucap Affan

"Yaudah yuk"ucap Nia sambil menggandeng tangan anaknya.

Mereka turun ke lantai bawah dimana sudah banyak tamu undangan yang hadir, walaupun mereka hanya terdiri dari keluarga dan kerabat dekat, tetapi cukup banyak.

Disana sudah terlihat ayah Fathan dan seorang penghulu dan beberapa saksi yang sudah duduk di depan meja kecil pendek, dan telihat Fathan yang menggunakan kemeja putih dibalut dengan jas hitam dengan peci yang berada diatas kepalanya yang membuat dia terlihat gagah dan tampan.

Rasya sudah duduk disamping Fathan.

"Sudah bisa dimulai?"tanya penghulu

"Sudah pak silahkan dimulai"ucap Affan mewakili semua yang ada diruangan itu.

"Baik kita mulai ya"ucap penghulu sambil menjabat tangan Fathan yang gemetar karena gugup.

"Bismillahirrahmanirrahim sodara Muhammad Fathan Arrafka bin Muhammad Ardian saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Arasya Farikha Yasir binti Affan Yasir dengan mas kawin uang sebesar 5 juta rupiah dan seperangkat alat solat dibayar tunai"ucap Affan-ayah Rasya

"Saya terima nikah dan kawinnya Arasya Farikha Yasir binti Affan Yasir dengan mas kawin tersebut tunai"ucap Fathan dengan satu tarikan nafas.

"Bagaimana saksi? Sah?"ucap penguhulu

"SAH!"ucap seluruh tamu undangan yang hadir dengan lantang, dan diikuti oleh hembusan nafas lega dari semua yang ada diruangan itu.

Setelahnya membaca doa dan menandatangani surat nikah. Dan dilanjut dengan pemasangan cincin oleh mempelai. Fathan memasangkan cincin di jari manis milik Rasya, setelahnya Rasya mencium punggung tangan Fathan. Dan selanjutnya giliran Rasya yang memasangkan cincin dijari manis Fathan dan diikuti Fathan yang mencium kening Rasya.

●●●●●

Acara pernikahan berjalan dengan lancar, acara sudah selesai dari 30 menit yang lalu, dan sekarang Rasya dan Fathan sudah berada dikamar milik Rasya masih dengan dibalut busana pengantin mereka.

"Lo mandi duluan aja"ucap Fathan sambil merebahkan badannya diatas ranjang milik Rasya.

"Lo duluan aja deh, gue masih capek nih"ucap Rasya

"Lo duluan aja, lo kan ribet bajunya, emang gak gerah apa?"tanya Fathan

"Males ah, lo duluan aja"ucap Rasya malas

"Ya udah mandi bareng aja biar adil"ucap Fathan santai

"Dih ogah"ucap Rasya ketus sambil berjalan kekamar mandi.

Ketika sampai di kamar mandi ia kesulitan untuk membuka gaunnya karna kancing bajunya berada dibelakang. Sudah 15 menit tapi ia belum juga bisa membuka bajunya, sampai suara ketukan dipintu kamar mandi terdengar.

"Lo lagi ngapain sih Sya lama bener, gue mau mandi nih"teriak Fathan dari luar kamar mandi.

Agak lama tak terdengar jawaban dari Rasya, tetapi suara pintu terbuka yang terdengar.

"Ya ampun udah 15 menit lebih lo didalem, tapi lo belum mandi? Abis ngapain aja lo didalem? Abis tidur? Atau boker?"ucap Fathan kaget saat melihat Rasya keluar masih dengan pakaian pengantin yang melekat ditubuhnya

"Ya udah, lo mandi duluan aja sana"ucap Rasya malas.

Tiba tiba dia merasakan tubuhnya ditahan dan merasakan ada yang menyentuh kancing bajunya dan membukanya, sehingga mengakibatkan bagian punggungnya terbuka sehingga dia membelalakan matanya dan segera menahan bajunya agar tidak terbuka.

"Kalo ngga bisa tuh bilang"ucap Fathan santai sambil kembali merebahkan tubuhnya diranjang.

Sedangkan Rasya bergegas ke kamar mandi dan segera melakukan ritual mandinya.

Setelah selesai ia pun keluar dari kamar mandi sudah dengan pakaian lengkap. Saat keluar ia melihat Fathan yang sudah tertidur diranjangnya. Ia segera menghampiri laki laki yang baru beberapa jam yang lalu sudah sah menjadi suaminya itu.

"Fathan bangun lo, katanya mau mandi"ucap Rasya

"Hm"hanya gumaman Fathan yang terdengar tetapi masih dengan mata yang tertutup

"Fathan bangun ih, udah malem nih, sana mandi! Kita udah ditungguin buat makan malem dibawah"ucap Rasya sambil menggoyangkan lengan Fathan

"Iya iya gue bangun"ucap Fathan masih dengan mata yang tertutup sambil berdiri dan menuju kamar mandi tanpa membuka matanya. Tiba tiba saja....

Dugg

Fathan meringis ketika merasakan jidatnya menabrak pintu kamar mandi.

"Hahaha rasain lo, makannya kalo jalan tuh liat liat dong, jangan sambil merem"ucap Rasya diselingi dengan tawa ngakaknya

"Aduh lo tuh ya, suaminya kesakitan bukannya obatin malah diketawain, durhaka lo"ucap Fathan kesal "ni juga pintu ngapain sih disini, gue kan jadi nabrak, sakit tau"dengus Fathan

"Heh lo sakit tuh salah lo sendiri kalii, ngapain jadi nyalahin tu pintu"ucap Rasya meledek dan Fathan tidak menghiraukan ledekan Rasya, ia langsung masuk kedalam kamar mandi.

To be continue....

Typo bertebaran
Jangan lupa vote and comentnya

Young Mate #1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang