part 16

17.9K 679 0
                                    

Hari ini adalah hari keberangkatan Fathan ke Amerika. Saat ini Fathan Rasya dan keluarga mereka sedang bersiap siap menuju bandara untuk mengantarkan Fathan.

"Udah siap Mas?"tanya Rasya pada Fathan yang sedang memakai pakaiannya.

"Udah, yuk turun"ucap Fathan seraya menggandeng tangan Rasya menuju lantai bawah menemui keluarga mereka.

Setelah semuanya siap mereka bergegas kebandara. Saat sampai dibandara, disana sudah ada sahabat sahabat mereka dan ada juga Andi dan keluarga serta seorang guru yang akan kengantarkan mereka ke Amerika.

Pesawat akan lepas landas sekitar 15 menit lagi, sekarang Fathan sedang berpamitan kepada satu persatu keluarga dan juga sahabatnya. Pertama Fathan berpamitan kepada kedua mertuanya.

"Mah pah Fathan pamit yah, doain Fathan semoga diberikan kelancaran dalam menuntut ilmu di negeri orang ini"ucap Fathan seraya mencium punggung tangan mertuanya

"Iya mama sama papa pasti doain yang terbaik buat kamu, kamu jaga diri baik baik yah"ucap mama kemudian mereka berpelukan

Setelah mertuanya Fathan beralih kepada kedua orang tuanya dan melakukan hal yang sama. Sekarang giliran ia berpamitan pada Irfan, Nara, Billa dan Devan

"Bang, kak Nara, Billa, Devan gue titip Rasya yah ama kalian, jagain dia baik baik yah, doain gue juga biar dikasih kelancaran"ucap Fathan sambil memeluk mereka satu persatu

"Aamiin, lo jaga diri baik baik yah, jangan lupa kabarin gue kalo ada apa apa"ucap Irfan

"Iya Than jaga diri baik baik"ucap Nara

"Iya bang, lancar lancar yah, jangan lupa hubungin kita"ucap Devan

"Bang Than jaga diri baik baik yah, jangan lupain Billa yah bang, Billa pasti kangen sama abang"ucap Billa sambil memeluk Fathan dan menangis

Kini giliran ia berpamitan pada ketiga sahabatnya, ia langsing memeluk Ical Alan Dan Dimas bersamaan mereka berpelukan dengan erat.

"Bro jaga diri baik baik yah, jangan lupa kabarin kita"ucap Ical

"Iya lo jaga diri jaga kesehatan lo, dan yang paling penting jaga hati lo, inget ada yang nungguin lo disini"ucap Alan

"Jaga diri baik baik, jangan lupa kabarin gue"ucap Dimas dengan senyum tipisnya

"Kita bakalan kangen sama lo"ucap Ical Alan dan Dimas bersamaan dan kembali memeluk Fathan hingga mata mereka berkaca kaca.

Bahkan kaum wanita sudah mengeluarkan air matanya karena terharu melihat mereka. Kalau Fathan emang dari pamitan sama mertuanya juga udah nangis apalagi pas sama orang tuanya.

Mereka melepaskan pelukannya,sekarang giliran pamit kepada sahabat istrinya.

"Lena, Rara, Nisa gue titip Rasya yah sama kalian, jagain dia baik baik yah, jagain dia buat gue, jangan sampe ada yang nyakitin dia yah"ucap Fathan sambil menyalami sahabat Rasya satu persatu.

"Iya kita pasti jagain Rasya kok"ucap Rara mewakili
Sekarang Fathan beralih pada Rasya yang sejak tadi menangis sambil menundukan kepalanya.

Ia langsung memeluk erat tubuh istrinya itu, dan Rasya segera mmebalasnya tak kalah erat.

"Sayang jaga diri baik baik yah, jangan lupa makan, jangan lupa istirahat, dan jaga hati kamu buat aku yah"ucap Fathan sambil mengeluarkan air mata

"Iya, kamu juga jaga diri kamu, jaga kesehatan, jaga hati jaga pandangan kamu, I love you"ucap Rasya sambil terisak

"Love you too sayang"ucap
Fathan seraya mencium seluruh wajah istrinya, melepaskan pelukan mereka tepat saat panggilan pesawat yang akan segera berangkat. Rasya mencium punggung tangan Fathan dan Fathan mencium kening istrinya.

Dan Fathan pergi meninggalkan mereka seraya menarik koper besarnya. Dan tangis Rasya pecah kembali ketika pesawat yang ditumpaki Fathan lepas landas.

"Udah Sya, lo jangan sedih gitu, kan Fathan pergi cuma dua tahun, itu juga buat masa depan dia, juga buat masa depan lo dan anak anak lo"ucap Lena seraya menenangkan sahabatnya yang masih menangis dalam pelukannya

"Kak, kita pulang yah, udah jangan nangis, cuma dua taun, itu gak lama kok"ucap Nia seraya menuntun anaknya untuk berdiri

"Udah jangan nangis nak, Fathan pergi untuk masa depan kalian dan anak anak kalian kelak, udah jangan sedih yah"ucap Vina yang ikut menenangkan menantunya.

"Yaudah kita pulang yah, udah jangan sedih gitu, kamu harus semangat"ucap Ardi seraya mengajak yang lain untuk beranjak dari bandara itu

●●●●

Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama sekarang Fathan, Andi dan pak Tono sudah sampai dibandara Amerika. Fathan membawa sebuah koper berukuran besar dan satu tas punggung dan satu tas kecil yang berisi handphone dan beberapa lembar uang.

Saat mereka sedang menunggu jemputan didepan bandara tiba tiba ada seseorang yang mengambil tas kecil Fathan yang berisi handphone dan langsung berlari.

Fathan Andi dan Pak Tono hendak mengejar tetapi percuma karena orangnya sudah jauh dan mereka juga belum hafal daerahnya, yang ada malah nyasar.

"Udah ikhlasin aja yah Than"ucap pak Tono

"Iya pak"ucap Fathan sambil menghela nafas berat. Kalau begini gimana dia bisa menghubungi keluarganya di Indonesia, tidak ada nomor yang ia hafal.

"Itu jemputannya udah dateng yuk"ucap Pak Tono yang diangguki oleh Fathan dan Andi
Mereka pun pergi menuju ke tempat yang akan mereka tinggali selama di Amerika.

Setelah itu Fathan dan Andi segers mengistirahatkan tubuhnya, mereka satu kamar sedangkan pak Tono berada dikamar yang berbeda.

Niatnya ia ingin menghubungi keluarganya atau yang terpenting adalah istrinya tetapi ia tidak bisa menghubungi mereka.

Akhirnya ia terlelap dengan perasaan gelisah karena pasti keluarganya akan khawatir menunggu kabar dari dirinya.

●●●●●

Disisi lain Rasya juga sedang tiduran diranjang kamarnya. Ia menunggu kabar dari sang suami yang belum juga menghubunginya.

Padahal seharusnya suaminya itu sudah menghubunginya sejak tadi, tetapi tidak ada pesan ataupun telepon yang masuk ke ponselnya. Sejak tadi ia mencoba menelfon suaminya tetapi tidak asa jawaban.

Akhirnya ia memutuskan untuk turun ke bawah menemui keluarganya siapa tau Fathan menghubungi yang lain.

"Mah pah Fathan udah kasih kabar belum?"tanya Rasya pada mama dan papanya yang sedang duduk santai diruang keluarga

"Belum kak, emang belum hubungin kamu?"tanya Nia

"Belum mah"ucap Rasya lemas

"Sabar aja, mungkin di lupa atau handphonenya mati mungkin kak"ucap Affan menenangkan

"Yaudah kalo gitu aku kekamar lagi aja deh"ucap Rasya seraya menaiki tangga menuju kamarnya.

Saat ia sesang melamun tiba tiba pintu kamarnya terbuka dan memunculkan sosok adiknya, Devan

"Udah tidur kak?"tanya Devan

"Belum lah, emang lo gak liat apa mata gue masih melek gini"ucap Rasya ketus

"Ah ellah, biasa aja dong gak usah nyolot, mentang mentang ditinggal suami keluar negeri"ucap Devan

"Au ah, lo kalo mau ngeledek mendingan pergi deh, gue lagi gak mood buat ribut ame lo"ucap Rasya

"Iya deh iya, gue keluar nih?"tanya Devan saat berada didepan pintu

"Iyalah keluar sono lo!"ucap Rasya

"Yaudah"ucap Devan acuh dan Rasya hanya bisa menghela nafas lelah, lelah karena tidak mendapatkan kabar dari sang suami dan lekah karena adiknya selalu saja membuat mood nya yang sudah hancur menjadi tambah hancur.

To be continue....
Typo bertebaran
Jangan lupa vote & coment

Young Mate #1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang