part 14

18.3K 738 1
                                    

Saat ini Fathan sedang berada didalam ruangan kepala sekolah, tadi saat ia ingin menuju kekantin bersama dengan ketiga sahabatnya, ada yang memberitahunya bahwa ia disuruh menghadap kepala sekolah.

"Maaf pak, bapak memanggil saya?"tanya Fathan sopan

"Iya Fathan, saya memanggil kamu untuk menanyakan tentang tawaran saya kemarin, apa kamu terima?"tanya pak Bayu, kepala sekolahnya

"Hm, insyaallah saya terima pak"ucap Fathan mantap

"Baik, kalau begitu, minggu depan kamu berangkat yah. Oh iya, kamu juga tidak sendirian, nanti ada temen kamu juga yang ikut"ucap Pak Bayu

"Oh iya pak? Siapa pak?"ucap Fathan

"Namanya Andi Abdurrahman dari XI IPA 1"ucap Pak Bayu

"Oh, Andi yang pakek kacamata itu yah pak?"tanya Fathan memastikan

"Iya yang pakek kacamata, anaknya kalem itu"ucap Pak Bayu

"Oalah syukur deh pak kalo temen saya Andi, dia kan anaknya baik, jadi semoga aja bisa jadi temen saya disana"ucap Fathan bersyukur setidaknya ia tak sendirian dan mendapatkan teman yang baik

"Yaudah kalo gitu saya permisi ya pak"ucap Fathan

"Iya silahkan"ucap Pak Bayu

"Terima kasih pak"ucap Fathan seraya pergi meninggalkan ruang kepsek.

●●●●●

"Gimana? Lo trima tawarannya?"tanya Alan saat Fathan sudah bergabung dengan mereka dikantin

"Iya"ucap Fathan singkat

"Kok lo lemes gitu? Kaya orang gak dikasih jatah sebulan ae lo"ucap Ical dengan nada bercanda

"Sebulan masih mending, lah ini dua taun bro, gue gak bakalan dapet jatah"ucap Fathan

"Yee curhat, ya itu sih DL"ucap Ical lagi

"Jahat lo emang"ucap Fathan lemes

"Oh iya, lo cuma sendirian di sana Than?"tanya Alan

"Gak, gue sama si Andi dari IPA 1, yang pake kacamata"ucap Fathan

"Oh andi yang anaknya kalem itu, ya mending deh ada temennya, daripada gak ada sama sekali"ucap Ical

"Ya semoga aja tuh anak bisa dijadiin temen lo, biar lo kagak kesepian disana"ucap Alan "secara, lo kan kalo disini tiap hari ada kita kita yang ngehibur lo, ya walaupun yang satu itu mukanya datar kek tembok rumah gue, tapi kan seenggaknya bisa diajak seru seruan gitu"lanjut Alan seraya melirik kearah Dimas, sedangkan yang dilirik masih memasang wajah datar sedatar datarnya tembok yang datar.

"Hm, gue pasti bakalan kangen ama kalian"ucap Fathan sedih

"Kangen kita apa kangen bini lo?!"ucap Ical

"Yang udah pasti kangen mah bini gue, kalian mah kalo gue inget, kalo kagak ya berarti kagak kangen"ucap Fathan santai

"Sahabat kamvret lo"ucap Ical dan Alan bersamaan

"Kelas yok"ucap Dimas dengan wajah datarnya seraya pergi meninggalkan ketiga sahabatnya.

"Muka tembok!!"ucap  Fathan Ical Alan bersamaan yang dihiraukan oleh Dimas

●●●●●

Setelah pulang sekolah Rasya dan Fathan langsung menuju rumah orang tua Fathan untuk mengambil beberapa barang yang masih ada disana untuk dibawa ke Amerika.

"Assalamualaikum"ucap Fathan seraya masuk kedalam rumah diikuti oleh Rasya dibelakangnya.

"Waalaikumsalam, loh tumben kalian kesini?"ucap mama Vina yang sedang duduk santai diruang keluarga sambil menonton tv.

"Emangnya gak boleh yah mah?"ucap Fathan seraya duduk disofa doble dekat mamanya diikuti Rasya yang duduk disebelahnya setelah menyalami mama mertuanya.

"Hm kamu, datang tuh bukannya salam sama mama malah langsung duduk aja, liat tuh Rasya sopan gak kaya kamu"ucap Vina pada anaknya yang tidak menyalaminya

"Hehe maap mah lupa"ucap Fathan cengengesan sambil menyalami mamanya

"Oh iya, kalian baru pulang sekolah langsung kesini?"tanya Vina

"Iya mah, ini Fathan mau ambil barang barangnya yang masih ada disini, mau buat dibawa ke Amerika"ucap Rasya

"Amerika?! Kamu terima tawaran itu dek?"tanya Vina pada putra bungsunya

"Iya mah, Rasya yang maksa, katanya buat masa depan aku"ucap Fathan

"Kamu yakin mau tinggalin istri kamu?"tanya Vina lagi

"Udah lah mah, aku gak papa kok, lagian kan disini Rasya juga ada mama papa sama kak Irfan, Bella, kak Nara, sama Devan juga, terus ada temen temen aku juga mah"ucap Rasya

"Tapi kan...."ucap Vina yang dipotong oleh Rasya

"Aku gak mau jadi penghalang buat masa depan Fathan mah. Kan kalo nanti Fathan sukses aku juga yang seneng"ucap Rasya seraya tersenyum

"Yaudah terserah kalian aja, kalo itu yang terbaik buat kalian pasti mama dukung kok"ucap Vina

"Iya mah doain yah, biar sekolah Fathan disana lancar"ucap Fathan seraya memeluk mamanya

"Iya mama pasti selalu doain yang terbaik buat kamu"ucap Vina seraya membalas pelukan anaknya.

Rasya yang melihat itu hanya diam dengan mata berkaca kaca karena terharu melihat kedekatan suami dan mertuanya.

"Sayang kamu kenapa diem aja, sini peluk"ucap Fathan seraya tersenyum kearah sang istri dan merentangkan satu tangannya untuk memeluk sang istri, sedangkan tangan lainnya masih memeluk sang ibu. Rasya segera menghampiri mereka dan memeluk Fathan erat.

Fathan tersenyum bahagia dengan sesekali mencium puncak kepala dua wanita yang sangat berarti dalam hidupnya.

●●●●●

Setelah dari rumah orang tuanya Fathan mengajak istrinya pulang kerumah mertuanya.

Saat ini mereka sedang melaksanakan makan malam. Setelah makan malam Rasya dan keluarganya berkumpul siruang keluarga sambil menonton acara tv favorit mereka.

"Em mah pah Fathan mau ngomong sesuatu sama mama papa"Fathan membuka suara

"Mau ngomong apa Than?"tanya sang kepala keluarga, Affan

"Berarti Devan gak boleh denger nih bang?!"tanya Devan

"Boleh kok, lo disini aja gak papa"ucap Fathan

"Bawel lo dek, tinggal dengerin aja kenapa sih?"ucap Rasya ketus

"Yee siapa tau aja kan gue gak boleh denger, tar kalo gue dengerin ternyata omongannya berbau delapan belas plus plus kan bahaya"ucap Devan

"Udah udah, kalian apaan sih orang mau ngmong serius juga!"ucap Nia

"Gini mah pah, Fathan dikasih tawaran buat pindah sekolah ke Amerika"ucap Fathan mulai menjelaskan

"Bagus dong, berarti kamu punya bakat yang harus dikembangkan disana. Terus kamu terima?"tanya Affan

"Iya pah, aku terima tawaran itu"ucap Fathan

"Berarti nanti kalian LDR dong?"tanya Nia

"Iya mah"ucap Fathan

"Terus nant...."ucap Nia dipotong oleh Rasya

"Udah lah mah, lagian aku juga kok yang minta Fathan buat terima tawarannya, ini semua juga kan buat masa depan Fathan"ucap Rasya

"Ya udah terserah kalian aja, kalo emang itu yang terbaik buat kalian, papa pasti dukung kok, lagian nanti kan Rasya disini masih ada kita yang jagain, iya kan mah?"ucap Affan yang disetujui oleh Nia
"Makasih ya mah pah. Doain Fathan supaya sekolah Fathan disana lancar dan bisa cepet pulang lagi ke Indonesia"ucap Fathan

"Pasti mama doain Than, yang terbaik buat kamu"ucap Nia sambil tersenyem

"Makasih ya mah pah, kalo gitu aku sama Rasya kekamar dulu, mau istirahat"ucap Fathan seraya pergi ke kamar diikuti Rasya setelah mendapat persetujuan dari yang lainnya.

To be continue....

Typo bertebaran
Jangan lupa vote & coment

Young Mate #1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang