part 19

17.9K 749 5
                                    

Setelah diperbolehkan menjenguk Rasya, Dania, Affan, Fadhil dan Vina menuju ke ruang rawat Rasya bersama dengan sahabat sahabat anaknya.

"Sayang gimana keadaan kamu?"tanya Nia lembut seraya mengusap rambut putrinya.

"Mah anak aku baik baik aja kan mah?!"tanya Rasya panik seraya menitikan air matanya dan tangannya mengusap usap lembut perutnya.

"Dia baik baik aja nak, anak kamu kan kuat kaya ibunya"ucap Vina seraya tersenyum kearah Rasya

"Alhamdulillah"ucap Rasya sambil menghembuskan nafas lega

"Rasya, maafin gue ya, gue udah lalai jagain lo, gue...."ucapan Lena langsung dipotong oleh Rasya

"Gak, ini bukan salah kalian kok, ini semua udah diatur sedemikian rupa oleh Allah, kita hanya bisa ikhlas, pasrah dan bersyukur karena anak aku baik baik aja"ucap Rasya "aku justru makasih sama kalian, kalo gak ada kalian mungkin....."ucap Rasya dipotong oleh Rara

"Gak, dalam persahabatan gak ada kata maaf dan terima kasih, karena sahabat itu lebih dari saudara kandung, jadi gak ada yang perlu dikasih ucapan terima kasih atupun maaf"ucap Rara "apapun keadaannya sebagai seorang sahabat kita wajib untuk saling menjaga satu sama lain selayaknya keluarga"lanjut Rara.

"Hm, tapi kali ini kita minta maaf sama lo karna udah hampir nyelakain lo sama calon anak lo, maaf yah Ra"ucap Nisa seraya memeluk Rasya diikuti Lena dan Rara, mereka sama sama menitikan air matanya.

"Iya gue udah maafin kok, ini juga salah aku sendiri yang gak...."ucap Rasya

"Udah gak usah pada nangis, Rasya mendingan lo istirahat, lo kan masih lemes, yang lain keluar dulu yah, disini biar satu atau dua orang aja yang jaga, nanti kalo butuh apa apa langsung hubungin kita"ucap Alan seraya pergi meninggalkan ruang rawat Rasya, menyisakan Rasya dan kedua ibunya.

"Kamu butuh sesuatu?"tanya Vina pada Rasya

"Gak mah, Rasya pengen istirahat aja"ucap Rasya seraya memejamkan matanya.

"Yaudah kalo gitu kamu istirahat aja"ucap Nia seraya mendudukan dirinya di sofa diikuti Vina.

Berusaha untuk memejamkan matanya, disaat saat seperti ini ia selalu teringat Fathan, ia membutuhkan Fathan disampingnya, seharusnya Fathan yang selalu setia menunggu dan menjaganya, ada didekatnya ketika ia membutuhkan sesuatu, selalu menuruti ngidamnya, tapi sekarang kabarnya pun ia tak tau. Rasya menangis dalam diam, ia merindukan sosok suaminya berada disampingnya, ia merindukan belaian lembut suaminya, ciumanya, perhatiannya, segalanya tentang Fathan.

"Kamu apa kabar?"gumam Rasya

"aku disini nunggu kamu, aku kangen sama kamu, anak kamu pengen ketemu ayahnya"lirih Rasya seraya mengelus perutnya yang mulai membuncit.

Perlahan ia menutup matanya dan menyelam ke alam mimpi berharap ia bisa bertemu Fathan dimimpi indahnya.

●●●●●

"Hm, gue pengen rujak deh An"ucap Fathan pada Andi, mereka baru saja pulang sekolah, saat ini mereka sedang berada didalam kamar mereka.

"Rujak apaan?"tanya Andi bingung

"Ya rujak yang seger seger gitu"ucap Fathan sambil membayangkan betapa enaknya jika saat ini ia memakan rujak buah buahan yang asam asam

"Disini mana ada rujak, ngarang ae lo"ucap Andi sambil menoyor kepala Fathan

"Lo tolong beliin mangga muda dong, ada kali yah di supermarket?"ucap Fathan

"Mana gue tau"ucap Andi acuh

"Ish lo mah, gue minta tolong nih ama lo"ucap Fathan

"Au ah sini mana uangnya, lagian lo aneh aneh aja, kaya orang ngidam aja"ucap Andi asal

"Asikk nih duitnye"ucap Fathan seraya mengeluarkan beberapa lembar dolar dari dompetnya.

Setelah menerima uang dari Fathan, Andi segera mencari pesanan Fathan. Beberapa menit kemudian Andi pulang dengan membawa plastik berisi pesanan Fathan, setelah itu Fathan menikmatinya tanpa merasakan asam sedikitpun, padahal Andi yang hanya melihatnya saja udah merasakan betapa asemnya buah itu.

●●●●●

Saat ini usia kandungan Rasya sudah menginjak umur sembilan bulan. Sekarang Rasya sedang berada didalam kamarnya dilantai bawah. Semenjak kehamilan Rasya mulai membesar, kamarnya pindah dibawah untuk sementara.
Saat ia hendak keluar untuk mengambil minuman didapur, ia merasakan sakit dibagian perutnya, dan merasakan sesuatu mengalir dipahanya.

"Mamaa?!"teriak Rasya dari arah kamar membuat Nia tergopoh gopoh menuju kamarnya

"Ada apa nak?! Astaghfirullahaladzim, air ketuban kamu udah pecah nak, kamu mau melahirkan, paaa?! Papa?!"teriak Nia panik

"Astaghfirullah Rasya kamu mau melahirkan nak, ayo kita bawa kerumah sakit mah, kamu siapin perlengkapannya"ucap Affan seraya menggendong Rasya menuju mobilnya.

Setelah semuanya siap, mereka segera menuju ke rumah sakit.

●●●●●

Saat ini Fathan tengah terbaring lemah diatas ranjang disalah satu rumah sakit di Amerika.

Terdapat beberapa alat bantu ditubuhnya. Sudah satu bulan ia berada disana, setelah tragedi yang menimpanya.

Satu bulan yang lalu ketika ia ingin menyebrang kearah tempat tinggalnya setelah pulang dari supermarket sendirian, ia tertabrak mobil yang melaju kencang dijalanan sehingga mengakibatkan ia terpental jauh dari tempat awalnya ia berada. Akibat kecelakaan tersebut ia mengalami koma, ia sudah tak sadarkan diri selama satu bulan ini. Sudah dua tahun ia berada di Amerika, yang seharusnya ia sudah kembali ke tanah air.

Sebelum tragedi kecelakaan itu terjadi, ia sudah melakukan ujian terakhir disekolahnya di Amerika dan setelah itu seharusnya ia pulang untuk melakukan perpisahan di sekolahnya yang dulu di SMA Merdeka bersama teman temannya.

Tetapi takdir berkehendak lain, ia harus mendapatkan musibah yang mengakibatkan ia terbaring dirumah sakit selama satu bulan ini.

Ia masih belum sadarkan diri, ia masih terbaring lemah dengan alat bantu untuk bertahan hidup. Hal itu tak pernah lepas dari pengawasan Andi, Andi selalu setia menunggunya, menjaganya.

Andi rela pulang terlambat ke tanah air demi menunggu Fathan, ia akan kembali ke tanah air jika bersama Fathan, jika Fathan belum sembuh ia akan menemani Fathan hingga pulih dan mereka akan kembali ke Indonesia bersama samasama. Andi sudah dianggap Fathan sebagai keluarganya, begitupun sebaliknya.

"Than, lo kapan bangun sih? Lo gak mau pulang nemuin keluarga lo?!"ucap Andi seraya memegang tangan Fathan

"Katanya lo udah kangen sama bini lo, tapi kenapa lo gak bangun bangun?!"ucap Andi

"Istri lo udah nungguin lo! Lo gak kasian apa sama dia? Lo gak capek apa tidur mulu? Gue aja yang liatin lo tidur capek Than."ucap Andi

"Yaudah gue pulang dulu ya, lo cepet bangun, biar kita bisa pulang bareng bareng nemuin keluarga kita"ucap Andi seraya pergi meninggalkan ruang rawat Fathan.

To be continue....

Typo bertebaran
Jangan lupa vote & coment

Young Mate #1 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang