"Mass"ucap Rasya manja.
Saat ini Rasya tengah berada dikantor Fathan bersama Ariel juga. Semenjak hamil ia menjadi sangat manja pada sang suami, salah satunya seperti ini, ingin selalu dekat dengan Fathan, selalu nempel gak mau ditinggal udah kaya perangko aja.
"Iya?"tanya Fathan masih fokus dengan berkas berkas kantornya.
"Ihh, kamu tuh dianyain juga"ucap Rasya cemberut
"Iya sayang kenapa?" Fathan menghela nafas seraya menghampiri Rasya yang duduk disofa. Ia berjongkok didepan Rasya, kedua tangannya ia tumpukkan paha Rasya
"Kenapa? Mau minta apa?"tanya Fathan seraya tersenyum lembut. Diruangan hanya ada mereka berdua, sedangkan Ariel tertidur dikamar kecil tang berada diruangan Fathan.
"Laperr"ucap Rasya seraya memajukan bibir bawahnya
"Iya, mau makan apa?"
"Siomay"
"Oke, kalo gitu aku pesenin dulu sama OB"
"Gak mau"
"Kok gak mau?"
"Kamu aja yang beli"
"Loh kenap...."
"Pokoknya aku mau kamu yang beliin, titik gak pake koma, gak tanda tanya, pakek tanda seru yang banyak"ucap Rasya sebelum Fathan menyelesaikan ucapannya
"Yaudah iya, aku beli dulu ya, kamu istirahat aja"ucap Fathan seraya berdiri mencium kening sang istri dan pergi keluar untuk membeli siomay pesanan Rasya.
Sepulangnya Fathan membeli siomay, ia masuk kedalam ruangannya dan mendapati sang istri tertidur disofa. Ia menghampiri istrinya dengan plastik berisi siomay ditangan kanannya. Ia meletakkan plastik tersebut dimeja sofa dan berjongkok didepan wajah istrinya. Tangannya bergerak mengusap pipi Rasya yang sedikit lebih berisi.
"Sayang, bangun yuk"ucap Fathan lembut, tetapi Rasya hanya menggeliatkan tubuhnya dan menyamankan posisi tidurnya yang membuat Fathan tersenyum karena gemas.
Semenjak hamil, Rasya menjadi lebih sering tidur, perasaanya sensitif, nafsu makannya bertambah, dan yang paling pasti adalah lebih manja.
"Sayangg"
"Yangg"
"Sayang bangun yuk, katanya pengen makan siomay"
"Sayangg"
"Bundaa"ucap Fathan yang hampir putus asa karena tidur Rasya yang kebo nya minta ampun akhirnya berhasil membangunkan Rasya.
"Huhh akhirnya bangun juga"gumam Fathan seraya tersenyum kearah Rasya yang tengah mengumpulkan kesadarannya.
"Ayah udah dateng, mana yah siomay nya?"tanya Rasya seraya mengambil posisi duduk.
Fathan berdiri dan duduk disamping istrinya, mengambil plastik yang tadi ia letakkan diatas meja dan mengeluarkan isinya. Rasya terlihat sangat senang, ia membukanya dan segera menyantapnya. Sesekali mereka saling menyuapi satu sama lain, hingga siomay itu tandas tak tersisa.
●●●●●●
"Ayah"ucap Rasya
Saat ini kandungan Rasya sudah menginjak usia sembilan bulan. Sekitar satu minggu lagi, ia akan melahirkan. Selama kehamilan ini, ia sangat bahagia. Ia sellau dimanja oleh Fathan, apapun yang ia mau pasti dituruti oleh suaminya itu. Tidak seperti dulu saat kehamilan yang pertama, ia tidak bisa bermanja manja pada sang suami, ia hanya bisa meminta sesuatu dan akan dituruti oleh sahabat serta keluarganya.
Dikehamilan trimester pertama ia sering merasakan yang namanya ngidam, tetapi ketika sudah memasuki trimester ketiga ia sudah jarang merasakan itu, jadi tidak terlalu merepotkan Fathan. Tetapi ketika sudah memasuki bulan kesembilan, ia merasakan ngidamnya lagi, bahkan lebih aneh dari pada saat trimester pertama dulu.
Seperti saat ini, ia ingin membeli bakso yang berada didekat sekolah SMA nya dulu, padahal hari sudah malam, apakah masih ada?
"Yah, beli yah"bujuk Rasya
"Ini udah malem bun, pasti udah tutup warung baksonya"ucap Fathan penuh kelembutan, takut menyakiti hati istrinya yang masih selalu sensitif jika keinginannya tidak dituruti.
"Tapi pengen"rengek Rasya
"Yaudah iya, aku beli ya, tapi kamu dirumah aja pintunya dikunci"ucap Fathan seraya bangkit dari duduknya. Ia pasrah, sebenarnya ia sangat lelah, tapi demi istri dan anaknya, ia harus rela menunda waktu istirahatnya.
"Ikutt"rengek Rasya menahan pergelangan yangan Fathan
"Jangan dong, kan udah malem. Angin malam gak baik buat ibu hamil kaya kamu"ucap Fathan lembut seraya mengusap wajah Rasya
"Tapi aku takut dirumah"
"Kan ada Ariel"
"Gak mau, aku mau ikut aja"
"Jangan sayang, kasian dedek bayinya nanti kecapean"ucap Fathan mengusap perut Rasya
"Tapi jangan lama"
"Iya aku cuma sebentar kok"
"Yaudah sana"
"Yaudah aku pergi dulu ya, kamu baik baik dirumah, kalo ada apa apa langsung telfon aku"ucap Fathan mengecup puncak kepala Rasya
"Iya, hati hati, sambelnya banyak ya yah"ucap Rasya mencium punggung tangan Fathan
"Gak boleh pedes, nanti kamu sakit perut, asaalamualaikum"ucap Fathan pergi meninggalkan Rasya.
Rasya masuk kedalam kamar Ariel, merebahkan tubuhnya disamping sang anak yang sudah terlelap.
●●●●●
Fathan kembali dengan sebungkus bakso ditangannya. Ia menaruhnya didalam mangkok dan meleakkannya diatas meja makan. Setelah itu ia mencari keberadaan istrinya, dan mendapati Rasya yang tengah tertidur diamping Ariel.
"Bunda, bangun"ucap Ariel, Rqsya mengerjapkan matanya beberapa kali dan bangun dari tidurnya
"Mana yah baksonya?"tanya Rasya
"Dimeja makan, bangun dulu yuk?"
"Gendong"manja Rasya seraya mengulurkan tangannya. Dengan sigap Ariel menggendong Rasya ala brydal style dan membawanya ke meja makan. Ia mendudukan istrinya dikursi dan ia duduk disamping istrinya. Ia menyodorkan mangkuk berisi bakso kehadapan sang istri yang terlihat lemas.
"Ini baksonya, dimakan ya"ucap Fathan
"Gak mau, buat kamu aja"
"Yahh kok gitu sih? Katanya kamu mau?"
"Udah gak mau"
"Dimakan dong sayang, aku suapin ya?"
"Gak mau buat kamu aja"
"Tap...."
"Buat ayah aja, bunda gak mau"
"Yaudah deh iya"ucap Rasya memakan baksonya dengan malas. Ia sudah makan malam tadi dan sekarang ia disuruh makan lagi
Tiba tiba Rasya merasakan sakit diperutnya
"Awsshh"rintih Rasya seraya memegangi perutnya yang membuat Fathan tersedak.
Fathan mengambil minuman dengan tergesa gesa karena panik, ia meminumnya dan kembali tersedak karena terburu buru. Setelah selesai berbatuk batuk ria, ia menghampiri istrinya yang masih terus merintih kesakitan dan ikut memegangi perut sang istri.
"Kamu kenapa? Kamu mau melahirkan?"tanya Fathan panik
Ia terus mengusap usap perut istrinya, dan berhasil membuat Rasya sedikit tenang karena rasa sakit diperutnya sedikit berkurang
Tetapi ia merasa ada sesuatu yang mengalir dipahanya, ia melihat kebawah dan cairan benibg keluar perlahan berhasil membuat dress tidur bagian bawahnya basah.
"Yah air ketubannya pecah"ucap Rasya
"Ya ampun, yaudah kita kerumah sakit sekarang"ucap Fathan berusaha agar tidak panik.
Fathan menggendong istrinya ke mobil dan kembali kedalam rumah untuk membawa Ariel beserta pelengkapan untuk isttinya melahirkan.
To be continue
Typo bertebaran
Maaf jika ceritanya kurang bagus hehe
Jangan lupa vote and coment gaess
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mate #1 ✔
Short StoryPerjodohan yang dilakukan oleh kedua orang tua mereka diusia yang masih sangat muda, bahkan masih sekolah. Inilah kisah pernikahan Fathan Dan Rasya Mohon maaf jika ada kesamaan nama ataupun cerita, tidak ada kesengajaan untuk hal tersebut. First sto...