8) Honeymoon(1)

5.4K 166 11
                                    

Tadi malam, setelah resepsi Aletha dan Zayn merasa lelah dan tertidur pulas diranjang yang sama, dalam kamar yang sudah dihias sedemikian rupa agar tampak seperti kamar pengantin.

Pagi menyapa mereka dengan ramah, Aletha terbangun dan melihat sebelahnya.

"Zayn!" panggil Aletha memukul pipi Zayn lembut.

Zayn bergerak, namun belum bangun.

"Zayn bangun!" katanya.

Zayn kesal, dia masih lelah karena acara semalam. Zayn duduk dengan matanya yang susah untuk dibuka seperti ada lem yang merekat disana.

"Apasih??" tanyanya dengan nada parau.

"Udah pagi, gua mau sarapan, lapar banget!" kata Aletha memegang perutnya.

Zayn berdecak, ia menatap Aletha. "Yauda sana." ujarnya cuek.

Aletha memukul pundak Zayn keras dan dibalas Zayn dengan meringis kesakitan.

"Gua mau sarapan Zayn, ini kan rumah lu. Temeni gua ngapa!" Aletha menarik tangan Zayn, Zayn sangat berat sehingga Aletha perlu mengeluarkan tenaga dalamnya untuk menarik Zayn.

"Lu turun ke ruang makan, terus lu tinggal makan, apa susahnya?" tanya Zayn songong.

Aletha menarik Zayn. "Ayolah, gua segan makan bareng keluarga lu."

Aletha menarik Zayn, semakin kuat dan Zayn malah tetap pada posisinya. Zayn malah menarik balik Aletha, sehingga Aletha jatuh dalam pelukan Zayn.

Aletha menatap Zayn dari dekat, sangat dekat. Dunia seperti berhenti sejenak, seakan jarum jam tidak bergerak sedetik pun.

'Gua kok deg-degan sih!? Ibuuuu tolong Aletha!' batin Aletha.

Zayn meniup wajah Aletha sehingga membuat matanya berkedip. Aletha kembali pada posisinya ia berdiri turun dari ranjang.

"Lu emang ngeselin banget ya Zayn! Gua----gua kesel pokoknya!" Aletha terlihat salah tingkah lalu segera keluar kamar, tanpa peduli pada Zayn yang tersenyum memandangnya.

Alroy bersenandung ria sambil mengunyah roti isi selai ditangannya. Dengan anggukan kepala dan hentakan kakinya. Papanya sudah melarang, namun bukan Alroy namanya jika duduk diam dan sopan.

"Selamat pagi." sapa Aletha dengan senyuman canggung.

Alroy melihat ke arah Aletha. "Widihh! Pengantin baru, gimana tadi malam? Berapa ronde?" tanya Alroy dengan asal.

Papanya memukul lengan Alroy keras. "Alroy! Apa-apaan kamu?"

Gibran tersenyum kepada menantunya. "Aletha sini sarapan, duduk disini."

Aletha mengangguk. "Makasih pa!"

Aletha mengambil roti tawar dan mengoleskannya dengan selai kacang. Kemudian meletakkannya di piring. Sebelumnya, Aletha tidak pernah sarapan roti seperti ini. Dia dulu ketika tinggal dirumahnya, serapan dengan telur dadar, telur ceplok, mie instan dan lauk pauk keluarga sederhana lainnya.

'Gak bakal kenyang kalau makannya cuma roti.' ujarnya dalam hati sambil melirik Alroy dan Gibran.

"Kak Zayn mana?" tanya Alroy.

"Zayn masih dikamar, ngantuk katanya."

"Ngantuk atau lemas karna......" Alroy menggantung perkataannya.

"Karna apa?" sambar Gibran. "Kamu jangan ceplas ceplos, masih anak SMA udah sok ngerti urusan rumah tangga." ceramah Gibran.

Aletha tersenyum menahan tawa.

The Young MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang